Tiga Puluh Tiga

3.3K 451 30
                                    

Jadi setiap part, aku akan buat ceritanya berlalu sebulan kemudian sebulan kemudian  supaya ngga terlalu monoton dan panjang. Aku kasih tau ini supaya kalian ngga bingung.

Terimakasih untuk pengalaman yang telah pembaca bagikan hingga aku terinspirasi menuliskannya dalam cerita ini.

Semoga kalian suka.

Dan kalau ada pengalaman lain, bisa dituangkan disini👍

Kalau ada Typo, mohon maklumi dan kalo bisa ditandain supaya aku mudah memperbaikinya.

Jangan lupa Vote dan komen

⭐⭐⭐
Happy Reading Guys
⭐⭐⭐

"Aliiiiiii" teriak Prilly.

"Apalagi sayang?" tanya Ali tak bisa menahan emosi yang ingin meluap dan ingin ia lampiaskan sesegera mungkin.

"Kamu kok ngga ikhlas gitu nyautinnya" kesal Prilly menunjukkan wajah sedihnya.

Ali menarik nafas dan menghembuskanya, begitu berulang kali ia lakukan untuk meredam emosinya atas sikap Prilly yang selalu drama, drama dan drama sampai ia muak menjadi peran pembantu dari drama istrinya.

"Aku ikhhhhhlassss sayang" ujarnya menunjukkan senyum terpaksa.

"Gitu dong, ini kan demi putra-putri kamu" ujar Prilly sambil menunjuk perutnya. Ya, sejak sebulan lalu, pemeriksaan terakhir kali, dokter mengatakan bahwa Prilly mengandung anak kembar dan jenis kelaminnya adalah laki-laki dan perempuan. Sontak hal itu membuat Prilly, Ali dan keluarga mereka sangat senang.

Namun ternyata kesenangan Ali tak berlangsung lama, istrinya semakin menjadi-jadi dengan semua permintaan yang semakin lama semakin sulit untuk Ali pahami dan turuti. Mama maupun ibu mertuanya terus menguatkannya untuk bisa memenuhi segala keinginan Prilly. Namun rasanya ia bukan hanya butuh saran, tapi butuh bantuan in real life.

Ali menghela nafas kasar lalu menatap ke arah lain sambil mengusap dadanya "Pantes aja ngerepotin, orang didalem ada dua" desisnya. Jika bulan lalu ia begitu senang menerima hasil pemeriksaan dan foto anak mungilnya, bulan ini ia justru memikirkan bagaimana merawat dua anak sekaligus jika didalam perut saja sudah banyak permintaan yang harus Alami penuhi.

"Kamu marah?" tanya Prilly kesal.

"Enggak sayang, aku ngga marah. Aku seneng kamu repotin dan dibikin malu" sindir pria itu sambil bergidik ngeri membayangkan kejadian satu jam yang lalu.

⭐Flashback On⭐

"Ali, aku pengen mangga" adu Prilly dengan manja berharap suaminya mudah peka dengan kode yang sudah jelas ia lemparkan.

"Ya terus?" tanya pria itu membuat ia kesal.

"Ya cariin"

"Udah jam setengah sepuluh loh Yank, mau beli dimana?"

"Ngga mau yang beli ataupun minta" rajuk wanita itu membuat Ali mengernyit heran, tak mengerti permintaan Prilly.

"Jadi?" tanyanya

"Nyuri"

Ali membulatkan mulutnya dengan tatapan tak menyangka mendengar permintaan istrinya yang membuat jantungnya sudah berdetak tak normal. Bayangkan. Bayangkan. Tolong bayangkan seorang polisi disuruh nyuri mangga. Yang benar saja.

"Minta aja deh Yank, dikasih kok pasti"

"Ngga mau Ali, anak kamu mau yang dicuri. Kalo beli atau minta ngga ada sensasinya"

About Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang