Sembilan Belas

3.3K 446 32
                                    

"Sel, mau minta cincin" Prilly mengulurkan tangannya kepada Selina hingga membuat wanita itu kebingungan.

"Cincin apaan?" tanyanya

"Cincin kawin"

Selina membelalak "Kamu udah bilang sama Ali?"

"Udah"

"Terus gimana?"

"Ya baikan sekarang"

Daniel yang berada di meja makan ikutan menoleh ke dua wanita yang sibuk di dapur itu "Seriusan udah inget Pril?"

"Iya"

"Yah, balik jadi pedes lagi nih omongannya" desisnya membuat Selina terkekeh sedangkan Prilly mencebikkan bibirnya.

"Berarti udah lepas kangen dong?" ledek Selina dengan tatapan menggoda.

Prilly menoyor kepala Selina "Pikiranmu lah"

"Lah iyakan? Bayangin aja gimana susahnya Ali nahan selama berbulan-bulan"

"Ihh, jangan bahas itu deh. Itu privacy tau" ujarnya menyudahi pembahasan Selina dengan cepat. Selina hanya mencebikkan bibirnya karena Prilly langsung menghentikan pembicaraan dewasa itu.

"Terus Ali ngga kesini nih?" tanya Daniel yang sibuk menikmati aktivitas baca koran sambil menyantap cemilan buatan Selina dan secangkir kopi yang ia minta.

"Kesini. Entar lagi katanya"

"Pril, kamu masih kerja nih jadinya?" tanya Daniel kepo

"Iya, masih. Kemarin sih Ali bilangnya gausah tapi aku males kalo dirumah juga ngga ada kerjaan. Gak tau deh nanti kalo berubah pikiran"

"Udah sih dirumah aja. Kalian itu istri kok bawaannya mau kerja kerja aja. Alasannya bosen lah, ngga ada kerjaan lah. Padahal suami-suami tuh maunya pas pulang kerja disambut, ditawarin teh terus bincang-bincang deh"

"Ya kan masih sempet juga kalaupun istrinya kerja" dengus Selina karena suaminya itu juga bermaksud menyindirnya.

"Kalian ini, masalah kalian kok dikaitin ke aku sih" cibir Prilly "Selesaiin sendiri dong"

Belum berapa lama, bel apartemen ini berbunyi hingga Selina segera membuka pintu karena menduga bahwa itu adalah Ali. Prilly mendekati Daniel lalu duduk didepan pria itu "Emangnya menurut kamu kalo istri ngga kerja, waktunya jadi lebih banyak?"

"Iyalah" jawab Daniel nyolot "Pelayanannya lebih bagus juga dan bikin hati suami seneng. Ditinggal Selina ngajar tiap hari rasanya suntuk banget. Gatau mau ngapain selain sibuk ngajakin temen buat ketemu dan nongkrong bareng"

Prilly terkekeh "Curhat pak?" ledeknya "Lagian kamu sih aneh, ditinggal Selina cuma beberapa jam perhari, lah kamu ninggalin dia pertiga bulan. Lebih suntuk mana coba?"

"Kalian bahas apa sih sampe seasik itu?" tanya Ali segera mendekati Prilly dan duduk disamping wanita itu. Selina ikut duduk, tepat disamping Daniel yang baru saja melipat korannya.

"Kamu mau dibuatin teh?" tanya Prilly menatap Ali hingga pria itu mengangguk sambil tersenyum.

"Mesum banget senyummu" cibir Daniel memukul wajah Ali dengan koran hingga membuat Ali mencebikkan bibirnya.

"Terserah gue" ujarnya.

"Pril, tau ngga sih, kemaren Ali asik cerita soal video dewasa yang dia tonton" ujar Daniel hingga membuat Alj terbelalak "Katanya dia kangen kamu"

"Enggak Pril, jangan percaya. Sel, sumpah, ini mulut Daniel tolong disumpel" ujar Ali berusaha menghentikan gosip murahan Daniel. Prilly hanya terkekeh sambil membawa teh buatannya ke depan Ali.

About Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang