Bagian 6: Takdir Mempertemukan

640 51 10
                                    

Lampung, 26 Januari 2020

***

   "Kertas?" lirih Zia tak percaya dengan isinya.

   "Itu bukan sekedar kertas biasa nak, itu pasti surat." sela bik Nina cepat.

   Surat??

   Surat apa?, batin Zia.

   Dengan tangan yang bergetar dan hati yang tak karuan rasanya, Zia memberanikan diri untuk membuka kertas itu.

   Satu detik

   Dua detik

   Tiga detik

   Bummm!!

   Hati Zia tertohok ketika membaca bagian paling atas tulisan itu. Ya, itu adalah tulisan sang Ayah.

          Assalamu'alaikum putri kecil
   Ayah...

        Maaf sebelumnya jika Ayah harus
    membuatmu menitihkan air mata
   ketika membaca ini.

       Maaf juga untuk ayahmu ini, yang
   tak berani mengatakan ini semua
   secara langsung.

       Ya, langsung ke intinya saja nak.
   Sesuai janjimu pada ayah. Kamu
   akan membuka isi kotak merah ini
   ketika kamu sudah mendengar kabar
   dari ayah. Ya, ayah harap kamu
   benar-benar membukanya suatu saat
   nanti.

       Nak, kamu adalah putri ayah.
   Ayah sangat mengenal dan sangat
   percaya denganmu. Ayah yakin, jika
   kamu tidak akan langsung percaya
   dengan kabar itu. Maka dari itu,
   ayah memberimu petunjuk dari
   kotak ini.

        Ayah sengaja memakai cara itu,
   agar kelak jika suatu saat nanti ayah
   memang benar ditakdirkan untuk
   meninggal dunia di usia muda
   karena penyakit jantung ini. Ayah
   tidak terlalu sedih ketika melihat
   kamu dan Bunda mu harus tersiksa
   menangisi kepergian ayah. Ya, kamu
   harus kuat nak untuk mengetahui
   kebenaran ini. Ayah sudah lama
   mengidap penyakit jantung.

        Nak, ayah benar-benar terpaksa
   berbohong untuk semua ini. Ayah
   ingin kamu dan bundamu benci pada
   ayah jika sudah pergi. Maaf untuk
   semuanya nak. Ayah benar-benar
   cinta pada bundamu. Demi Allah
   nak, ayah tidak selingkuh sama
   sekali. Undangan itu, berita itu,
   semuanya rekayasa nak.

       Sungguh, Bundamu adalah cinta
   ketiga ayah setelah cinta ayah pada
   Allah dan Rasulullah. Bundamu
   adalah kekasih dunia akhirat ayah.
   Ya, Aamiin. Semoga saja begitu.
   Karena ayah benar-benar percaya
   padamu dan Bundamu. Kalian pasti
   bisa memaafkan segala kebodohan
   ayah ini.

        Mungkin, ketika kamu sudah
   membaca ini, artinya ayah sudah
   tidak ada. Jaga diri baik-baik ya
   Anisa kecil ayah.

Azia Ferrario 2 ✔️ [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang