Bagian 27: You Miss Me?

668 49 15
                                    

Lampung, 28 Juni 2020

***

“Untuk kali ini aku tidak akan mengulang kesalahan yang sama. Dengan membohongi perasaanku sendiri. Berpura-pura tidak padahal iya. Hanya karena ingin kamu mengerti; aku memang mencintai kamu. Sungguh, demi apapun. Aku mencintai kamu, Rio.”

-Azia Azzahra Khoirunnisa-

***

   Keringat Rio yang mengucur deras tidak dipedulikannya sama sekali. Terus ia menyetir mobilnya dengan kecepatan tak kalah tinggi seperti sebelumnya. Setelah ia mendapatkan kenyataan baru yang sangat mengaharukan sekaligus menyesakkan dadanya, kini ia langsung mendatangi rumah Andra.

   Andra yang menyetir mobilnya langsung mengikuti Rio dari belakang. Ia sangat mengerti posisi Rio saat itu. Mana ada seorang suami yang membiarkan istrinya pergi begitu saja dalam keadaan kacau.

   Jika boleh jujur, Andra ingin sekali mendapatkan wanita seperti Zia. Atau memang di hati kecilnya ia menginginkan Zia. Tidak baik memang, tapi itulah kebenarannya. Andra memang sudah menyukai Zia semenjak mereka bertemu di rumah sakit. Andra kira Zia masih gadis, tapi sayangnya dia salah saat melihat cincin pernikahan Zia. Belum lagi nyalinya menciut saat tahu Zia memiliki suami sebaik Rio.

   Kini Rio memberhentikan mobilnya tepat dimana alamat yang dikirim Andra. Tanpa berpikir panjang, ia langsung masuk ke rumah mewah itu. Dengan tergesa-gesa ia menekan bel dan dibuka oleh pembantu rumah itu.
Untung saja tidak lama.

   “Assalamu'alaikum Buk...” salam Rio.

   Wanita tua itu tersenyum hangat dan menjawab salam Rio. “Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabaraktuh....,

   “Maaf Buk mengganggu waktunya,“
Rio berusaha bersabar.

   “Iya gapapa den, cari siapa ya?”

   “E-ee... Saya, saya nyari istri saya.” jawab Rio tanpa basa-basi.

   Wajar dong jika asisten rumah tangga itu tercengang ketika mendengarnya. Sedangkan yang ia tahu di rumah majikannya, tidak ada istri orang lain. Jadi bagaimana ceritanya, ini?

   Melihat reaksi bingung dari wanita itu, Rio langsung menghela nafas panjang. Mengusap pelan wajahnya.

    “Maksud saya, Zia Buk... Di sini ada Zia kan? Itu istri saya.” ujar Rio.

   Wajah yang awalnya bingung, kini langsung berubah ketika mendengar jawaban Rio. “Oo, non Zia. Itu, tadi barusan aja dia pergi dari sini ...”

   Rio terbelalak mendengarnya. “Apa? Pergi kemana Buk?”

   “Dia tadi pamitan pulang ke rumah katanya den,”

   Tubuhnya yang tadi menegang tak karuan karena takut. Kini langsung lemah seketika tatkala mendengar itu. Ya itu lebih baik dari sebelumnya bukan? Artinya Zia pulang ke rumah mereka. Dan semua akan kembali membaik.

   Rio langsung berterima kasih pada wanita itu dan langsung melesat pergi dari rumah itu menunju rumahnya. Di hatinya sudah melangitkan doa dan syukur pada Allah yang sudah memperbaiki semua keadaan.

Azia Ferrario 2 ✔️ [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang