Bagian 28: Mencari Dalang Permasalahannya!

589 56 10
                                    

Lampung, 29 Juni 2020

~Saya sangat yakin jika kalian (pembaca) mengerti bagaimana menghargai dan mengapresiasi seorang penulis.~

Terimakasih ^___^

****

   Cahaya matahari pada pagi ini menembus kamar sepasang suami istri yang tengah bermesraan. Bukan tengah berpangkuan, bukan pula tengah berpelukan. Melainkan keduanya membaca Al-Qur'an. Rio yang membaca surah Ar-Rahman dengan sangat merdu, dan Zia menyimak bacaannya sekaligus membaca arti surahnya.

   Selepas keduanya sholat dhuha, dan bersholawat bersama. Kini dengan penuh cinta karena Allah, mereka saling mengingatkan dalam ibadah.
Nikmat mana lagi yang lebih menyenangkan bagi sepasang kekasih halal, jika tidak saat-saat keduanya beribadah bersama.

    Saat Rio selesai membaca dan ia menaruh Qur'annya dan Zia, tiba-tiba Zia mengaduh kesakitan.

   “Aw, Rio... Sakit,” lirih Zia.

   Sambil berlari kecil, Rio bertanya pada Zia. “Kamu kenapa?” tanya Rio panik.

   Awalnya ia memang panik. Tapi saat melihat Zia kesusahan untuk bangun, ia hanya dapat tersenyum simpul. “Sini aku bantuin.” tawarnya.

   Zia yang sudah berdiri tegap; dibantu Rio, kini melihat ke arah suaminya yang memasang wajah aneh dengan menyunggingkan senyumnya. “Kamu kenapa?” tanya Zia.

    Rio diam tak menjawab sambil geleng-geleng kepala, tapi ia tetap tersenyum melihat Zia. Melihat itu sang istri hanya dapat bergedik ngeri.

   Pug... Zia memukul pelan bahu Rio. “Aku tinggalin sebentar aja, udah aneh ya...,” sindir Zia sambil berjalan seorang diri ke ranjang.

   Rio terkekeh melihat Zia yang berjalan kesulitan seperti itu. Tidak lama dari itu, ia ikut duduk di samping ranjang. “Kata Umi. Kalau seorang istri merasakan sakit seperti ini, itu biasa. Karena kan dia hab— pubhhh...,

   Mulut Rio dibekap oleh Zia. Mata Zia melotot menatap Rio. “Habis apa?” tanya Zia.

   Rio tertawa puas di hatinya ketika melihat Zia yang seperti itu. Ia menurunkan tangan Zia dari mulutnya. “Habis an—”

    Lagi-lagi Zia membekap mulut Rio. Wajahnya langsung memerah ketika sadar dengan apa yang dimaksudkan sang suami. Wanita itu menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

   “Udah... Udah. Nggak usah diperjelas.” elak Zia.

   Tiba-tiba Rio tertawa keras ketika melihat Zia yang seperti itu. Dengan gemas ia mencium pipi Zia kanan dan kiri sesuka hatinya. Mendapat serangan mendadak seperti itu, Zia tertawa dan berusaha mengelak Rio. Kedua insan Tuhan itu tertawa bahagia. Melepas semua rasa lelah masing-masing.

   Bayangkan saja Rio yang menunggu kepastian jawaban dari Zia, antara istrinya itu mencintainya atau tidak. Selama bertahun-tahun Rio menunggu balasan cinta dari Zia. Dan baru tadi malam Zia menyatakan langsung tanpa emosi ke Rio; Jika ia benar-benar mencintai Rio.

****

   Setelah makan bersama, kini keduanya duduk di ruang keluarga. Menikmati kemesraan berdua dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an. Kini posisinya Rio tidur di atas pangkuan Zia. Sedangkan Zia membelai lembut rambut Rio. Sesekali keduanya tertawa ketika ada saja pembahasan yang lucu.

Azia Ferrario 2 ✔️ [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang