Welcome Aciel

8.3K 345 6
                                    

Happy 1k viewers😊
Terima kasih yang sudah membaca🤗
Terima kasih banyak yang sudah support lewat vote dan comment😘

Happy Reading..

***

(Namakamu) sedari tadi belum bisa tidur, seperti ada sesuatu yang harus ia utarakan pada Iqbaal yang sudah tertidur menghadap ke arahnya. Tidak tega untuk membangunkan wajah tenang Iqbaal sebenarnya.

"Baal" (Namakamu) mengelus pipi Iqbaal, membangunkannya perlahan.

Iqbaal menggeliat kemudian membuka matanya.

"Kenapa?" tanya Iqbaal dengan suara parau.

"Hmm.. Ngidam"

Wajah Iqbaal menegang seketika. Semoga (Namakamu) tidak menyuruhnya main kuda kudaan lagi tengah malam seperti ini.

"Gak bakal encok kok" seakan (Namakamu) bisa membaca pikiran Iqbaal lalu ia menenangkan Iqbaal dengan mengatakan hal yang Iqbaal harapkan.

"Kamu mau apa?"

"Jalan jalan keliling Jakarta pakai mobil" Iqbaal melongo, kemudian melirik jam tangannya.

"Ini udah tengah malam (Nam), besok aja ya?" pinta Iqbaal. Ia benar benar sedang lelah dan ingin tidur dengan nyenyak, jika (Namakamu) meminta makanan tidak masalah.

(Namakamu) mengerucutkan bibirnya. "Bentar aja Baal, please!"

"Besok ya, aku capek sayang" lirih Iqbaal.

(Namakamu) siap mengeluarkan senjata ke sekiannya. Matanya nulai berkaca-kaca.

Iqbaal mengusap wajahnya kasar.

"Ayo, sekarang" Iqbaal beranjak dari ranjang, (Namakamu) bersorak ria sambil bertepuk tangan seperti anak kecil.

Iqbaal memgamnil kunci mobil di nakasnya kemudian berdiri di depan pintu kamar sambil menunggu (Namakamu) yang sedang mengucir rambutnya. Lalu menghampiri Iqbaal dengan senyuman mengembang, Iqbaal segera merangkulnya kemudian keluar dari kamar. Setelah keluar rumah tidak lupa mengunci pintu dan masuk ke mobil.

Iqbaal mulai menyalakan mobilnya, memanaskannya sebentar, sesekali Iqbaal menguap, (Namakamu) jadi merasa bersalah menganggu Iqbaal tidur.

"Kamu jangan marah ya" lirih (Namakamu).

"Kenapa harus marah?"

"Kamu pasti ngantuk banget"

"Tentu" setelah merasa cukup, Iqbaal mulai menjalankan mobilnya. Menyusuri jalan raya Jakarta yang tidak pernah sepi ini. Walaupun jam segini, tetap saja kendaraan berlalu lalang, tidak tahu ke mana saja tujuan para pengendara. Seperti Iqbaal salah satunya, untuk mengelilingi Jakarta tengah malam.

"Mau makan?" tanya Iqbaal.

"Enggak, cuma pengen jalan jalan aja" Iqbaal mengangguk.

"Ini terserah aku jalan jalan ke mana kan?" tanya Iqbaal.

"Iya" gumam (Namakamu). Ia menikmati pemandangan malam hari di Jakarta melalui jendela. Tidak lupa menautkan jemarinya dengan Iqbaal.

Setelah satu jam berkeliling, akhirnya pulang ke rumah. Keduanya segera ke kamar. Terutama Iqbaal segera menyambut ranjang dengan antusias.

Baru saja ia memejamkan matanya.

"Baal" panggil (Namakamu).

Iqbaal membuka matanya, dilihatnya (Namakamu) memainkan jari jarinya.

"Maafkan anakmu" (Namakamu) mengelus perutnya.

"Kenapa?"

"Aku mau sate"

Super Baby (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang