(Namakamu) membawakan makan malam untuk Iqbaal di kamarnya, ia melarang Iqbaal untuk banyak bergerak, termasuk makan di meja makan.
Iqbaal bersandar di kepala ranjang sambil menonton televisi. Ia melirik pada (Namakamu) yang baru saja datang membawakan makan malam. Ia duduk di sebelah Iqbaal, tepi ranjang. Lalu ia meletakkan segelas air putih di nakas. Tangannya menggerakkan sendok untuk menyendok nasi.
"Sini aku makan sendiri"
"Udah, aku suapin"
"Aku bukan anak kecil"
(Namakamu) memberikan piringnya pada Iqbaal. Iqbaal meraihnya, lalu mulai menyendok nasi, piringnya ia angkat lebih tinggi. Beberapa suap, rasanya pegal juga jika begini. Ia menghela nafas dan menurunkan piring di pahanya.
"Kenapa?"
"Suapin deng, pegel"
"Tuh kan" kesal (Namakamu)
Iqbaal hanya menyengir.
"Nih aaaaa" (Namakamu) menerbangkan sendok seperti pesawat, meledek Iqbaal seraya menahan tawanya. Iqbaal hanya mencibirkan bibirnya.
"Ngeledek hm?" gumam Iqbaal dengan mulutnya yang penuh.
"Anak pinter" (Namakamu) terkekeh.
"(Nam) ada nasi nih di bibir aku, ambilin dong" ujar Iqbaal
"Ambil sendiri, kan bukan anak kecil"
"Giliran mau romantisan malah gini" Iqbaal memasang wajah betenya.
"Ogah, ga demen romantisan sama kamu"
"Oh gitu?"
"Iya" (Namakamu) mengangguk meyakinkan. Lalu ia kembali menyuapi Iqbaal hingga habis makanannya. Iqbaal meraih gelas di nakas dan meneguknya hingga habis.
"Aku cuci dulu sini" (Namakamu) beranjak lalu mengulurkan tangannya meminta gelas kosong yang Iqbaal pegang
(Namakamu) berlalu setelah Iqbaal memberikan gelasnya. Ia tersenyum, ia merasa beruntung memiliki (namakamu), seseorang yang sangat penyayang.
Tak lama (Namakamu) kembali. Lalu menaiki ranjang, Iqbaal terus menatap (Namakamu) yang tidak sadar di tatap seperti itu. Beberapa saat (Namakamu) merasa seperti di perhatikan.
"Kenapa natapnya gitu?" Iqbaal diam.
"Baal.."
"Kamu ga kesurupan kan?"
"Kesurupan cinta" ujarnya. (Namakamu) bergidik.
"Baal, kamu kesurupan beneran?"
"Engga (Nam),enak aja kalau ngomong"
"Ya habis natapnya gitu, serem"
"Ini natap cinta, di kata serem" cibir Iqbaal.
"Merinding" (Namakamu) lagi lagi bergidik lalu menenggelamkan diri di dalam selimut.
***
Seminggu kemudian..
Gips di leher Iqbaal sudah di lepaskan, namun masih menjaga pergerakannya. Seminggu belakangan ini (Namakamu) kecapekan mengurus semuanya. Iqbaal ingin membantu, selalu ia tolak.
(Namakamu) tengah memandikan Aciel siang ini. Padahal tadi pagi sudah mandi, tapi hari ini cuaca lebih panas ketimbang hari sebelumnya, wajar jika Aciel meminta untuk mandi lagi.
(Namakamu) menyabunkan seluruh badan Aciel.
"Aciel jangan pegang mata, nanti perih kena sabun" (Namakamu) menjauhkan tangan Aciel dari matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Baby (COMPLETE)
Roman d'amourSEQUEL IF YOU KNOW "Bikin dedek buat Natesha yuk" "GILA LO BAAL!"