Aldi!

3K 272 5
                                    

Iqbaal hanya mampu menghela nafas dan senyum paksa. Teman teman biadabnya memesan makanan begitu banyak, sepertinya hampir semua menu. Gimana menghabiskannya? Iqbaal menelan saliva dengan susah payah, selain uangnya yang terkuras drastis, perutnha harus siap menampung banyaknya makanan.

"Makasih Baal, lo baik banget!" seru Salsha.

"Ini sih namanya pemerasan"

"Kali kali Baal.. Lo kan banyak duit, jangan pelit lo" elak Bastian.

"Nanti kalau gak habis gimana?"

"Ya bungkus atuh, atau dibagiin sama yang membutuhkan kan bisa"

"Siap" senyum Iqbaal.

Beberapa jam kemudian..

"Udah gak kuat gue, sumpah" ujar Steffi sambil memegangi perutnya yang sudah tidak bisa menampung.

"Gue juga" lanjut Bryan.

"Bungkus aja ya" sahut (Namakamu).

"Tuh kan.. Udah gue bilang juga" ujar Iqbaal dengan terbata bata.

Sisa makanan masih hampir setengahnya dan tidak ada yang mampu menghabiskannya.

"Berbuat baik sama orang gak salah kan, bagiin ke anak anak jalanan aja mau gak?" tanya Salsha.

"Boleh itu" jawab Caitlin.

"Tapi bentar deh, gue gak bisa berdiri" Alwan.

"Minta bungkus aja dulu" usul Bryan.

***

Melakukan hal baik, membuat orang lain bahagia, melihat orang bahagia, maka juga akan ikut bahagia, seperti yang di lakukan oleh (Namakamu), Iqbaal dan teman temannya.

"Dek, buat makan malam ya" (Namakamu) memberikan sebungkus nasi kepada salah satu anak jalanan di jalan raya ini.

"Makasih ya kak.."

"Sama sama dek" (Namakamu) mengusap kepala anak itu.

"Kakak cantik deh, semoga rezekinya lancar ya"

"Aamiin, makasih ya dek, semoga adek bahagia selalu"

"Aamiin kak, makasih ya"

Anak tersebut langsung pergi dengan langkah gembira. (Namakamu) sedikit mengeluarkan air mata.

"Aku kasian deh sama anak anak ini Baal"

"Mereka harusnya sekolah seperti anak anak lain, bukan ngamen di jalanan gini"

Iqbaal hanya tersenyum dan mengusap pundak (Namakamu). Ini yang paling Iqbaal suka dari (Namakamu). Seseorang yang baik dan rendah hati. Tidak membeda bedakan siapapun, baginya semua orang itu sama.

(Namakamu) dan Iqbaal menghampiri yang lainnya sudah menunggu di mobil Iqbaal. Hanya ada satu mobil, alhasil mereka duduk sempit sempitan di mobil.

"Udah?"

"Udah, yuk"

***

Iqbaal mengendarai mobil yang isinya orang orang yang tidak bisa diam. Semuanya berisik.

Iqbaal salah fokus dengan anak kecil yang berjalan sendirian di depan bangunan.

'Cit!'

Iqbaal meminggirkan mobil dan mengerem tiba tiba. Membuat semua orang di dalam berteriak memakinya.

"Iqbaal bodoh! Gue hampir mati!" teriak Steffi.

"Astagfirullah!"

Panik Iqbaal langsung keluar dari mobil.

Super Baby (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang