Iqbaal's Birthday (2)

3.1K 295 7
                                    

Steffi dan sahabat sahabatnya sudah kelimpungan sendiri di restoran, padahal waktu masih tersisa lima jam menuju pesta ulang tahun. Steffi mendekor sedemikian rupa.

"Wah!" seru (Namakamu) ketika baru saja datang.

"Bagus kan?" kagum Steffi.

"Kenapa pake balon sih? Yang ultah kan bukan anak gue"

"Ya kan kalau ultah harus ada balonnya dong"

"Ga ngerti juga gue sama Stepong" ujar Salsha menghampiri keduanya, tangannya sibuk mengikat balon di tangannya.

"Aunty, Tesha mau balonnya" ujar Tesha.

"Mau ya? Ini deh aunty kasih" Salsha memberikan balon yang baru saja jadi pada Tesha yang kini berjingkrak senang.

"Raffa Anta jagain Tesha ya" (Namakamu) sendiri mengendong Aciel. Aciel hanya menatap bingung tempat ini.

"Aciel mau balon?" tanya Steffi.

"Mau" Aciel mengulurkan tangannya meminta.

Steffi mengambil balon yang baru saja Salsha ikat tanpa berkata apapun.

"Kampret banget lo, lo kira gak capek niupnya? Tiup sendiri lo!" kesal Salsha memberikan sisa balon yang belum di tiup.

"Nih" Steffi memberikannya pada Aciel.

"Apaan sih kalian ribut ribut?" sahut Caitlin yang tengah mengikat balon di atas.

"Hati hati Cait" ujar (Namakamu).

"Sans mah"

"Raffa sama Anta bisa bantu apa?" tanya Raffa. Ananta hanya mengangguk setuju.

"Kalian bisa tiup balon?"

"Bisa dong" jawab Ananta.

"Nih tiup balonnya ya" Steffi memberikan sisa balon yang tadi Salsha berikan padanya.

Salsha memgambil kue ulang tahun pesanannya di depan. Kue yang tidak terlalu besar. Kue ulang tahun yang hanya dihiasi cream berwarna putih dan coklat dan tulisan 'Happy Born day my husband'

"Minggir minggir" seru Salsha. Steffi menepi dari meja utama. Kemudian Salsha meletakkan kue tersebut.

"Kak tiup yang gede" seru Tesha.

Ananta mengangguk dan terus meniup hingga.

'DUAR!'

(Namakamu) menggelengkan kepalanya. Steffi terkejut. Caitlin lantas menoleh. Salsha mengelus dadanya. Sedangkan Raffa dan Ananta tertawa. Aciel hanya menatap datar.

Semua lanjut berkutat hingga selesai.

***

(Namakamu) menunggu keluarganya dan keluarga Iqbaal datang. Bahkan Iqbaal belum di beritau acara ini.

"Steff buruan misi lo" ujar (Namakamu).

"Sip sip, udah dateng semuanya?"

"Paling bentar lagi" di liriknya jam tangan menunjukkan pukul 6.30 malam.

Sementara Iqbaal.

Iqbaal baru saja selesai membersihkan tubuhnya.

"(Namakamu) ke mana sih? Anak anak juga gak ada" Iqbaal melirik ponselnya yang tidak mendapat balasan pesan dari (Namakamu).

Iqbaal meletakkan kembali ponselnya. Baru saja hendak pergi, ponselnya kembali bergetar.

'Steffi'

"Iqbaal!"

"Kenapa Steff?"

"Lo pasti nyari (Namakamu) kan?"

Super Baby (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang