(Namakamu) tengah menatap langit malam di luar kamarnya. Malam ini langit ditaburi banyak bintang, sangat indah. Ia terus tersenyum melihat jutaan bintang tersebut.
Sebuah tangan kekar melingkar dipinggangnya membuatnya terperanjat. Iqbaal menjilat telinganya membuatnya langsung membalikkan tubuhnya.
"Baal!" decak (Namakamu). Telinga, bagian sensitifnya.
Iqbaal terkekeh.
"Kenapa?" tanya (Namakamu), ia sudah tahu Iqbaal pasti berusaha merayunya.
Bukannya menjawab, Iqbaal menabrakkan bibirnya dengan (Namakamu). (Namakamu) mengalungkan lengannya di leher Iqbaal. Menikmati setiap sentuhan lembut di bibirnya.
(Namakamu) menyudahinya.
"Aku gak akan bertekuk lutut"
Iqbaal mendesah kecewa.
"Ayolah (Nam)"
(Namakamu) menggeleng.
"Aku gak mau anak anak jadi kecewa"
"Kamu gak mau nurutin aku?" tanya Iqbaal memasang puppy eyes. (Namakamu) hanya memutar bola matanya.
"Gak usah masang muka gitu" (Namakamu) menabok wajah Iqbaal.
***
Soal Junior, Julian mau tidak mau melaporkannya ke polisi. Menurutnya Junior sudah bertindak di luar batas. Ia bahkan tidak mengenal Junior yang persis seperti iblis sekarang.
"Maafin gue Ju"
Junior memutar bola matanya.
"Lo sahabat gue apa bukan sih?"
"Justru gue sahabat lo, gue lakuin ini biar lo tau yang lo lakuin itu salah!"
"Sahabat seharusnya mendukung"
"Tapi enggak mendukung hal yang negatif Ju, please lo sadar dong Ju! (Namakamu) cuma masa lalu lo! (Namakamu) udah punya kehidupannya sendiri!"
"Lebih baik lo pulang"
"Lo ngusir gue? Fine!" Julian langsung beranjak meninggalkannya.
"Hampir nyesel gue punya sahabat kayak lo" gumamnya saat sudah pergi.
***
(Namakamu) berjalan menuju kamarnya. Berniat membangunkan Aciel. Sesampainya di kamar..
"Aciel mana? Kok ngilang?" paniknya.
"Aciel.. Kenapa kamu suka banget ngilang sih nak?" (Namakamu) mengacak rambutnya sendiri.
"Tesha liat Aciel?" Natesha menunjuk koper di lantai.
"Pasti Iqbaal yang nurunin koper, nyebelin banget sih!" (Namakamu) membuka koper tersebut yang tidak di sleting.
"Astagfirulloh!"
Aciel berada di dalamnya. Ia menyengir polos.
(Namakamu) menggendong Aciel keluar.
"Kok bisa di dalam sih nak? Tesha Aciel kenapa bisa disini?"
"Tadi Aciel mau masuk, jadi kakak bantuin"
"Ya ampun!"
"Lain kali jangan ya"
"Iya bunda"
(Namakamu) tak habis pikir dengan tingkah anak anaknya ini. Ia menghela nafas beratnya.
***
Dua taxi berhenti bersamaan di depan rumah (Namakamu). Penumpang taxi keluar bersamaan. Semuanya saling menunjuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Super Baby (COMPLETE)
RomanceSEQUEL IF YOU KNOW "Bikin dedek buat Natesha yuk" "GILA LO BAAL!"