Gak bisa di gerakin!

3.4K 330 21
                                    

Ngakak baca comment part sebelumnya 😂 makasii ya supportnya😊

HAPPY READING

***

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Raffa langsung mengambil tasnya dan mendahului Ananta.

"Kak tunggu!" Ananta segera menyusul Raffa.

"Kak, mau ke mana?" tanya Ananta saat melihat Raffa malah keluar dari gerbang.

"Kakak naik angkot!"

"Kak kan bunda yang jemput, nanti bunda Nyariin!"

"Bilang sama bunda kakak pulang sendiri" ujarnya lalu menghentikan angkot yang lewat.

Ananta terkejut dengannya, Raffa senekat itu pulang sendirian.

"Gawat nih" gumamnya menggaruk kepala tak gatal.

***

"Baal aku jemput kembar dulu ya" ujar (Namakamu).

"Ga, biar aku yang jemput, ga ada bantahan, kali ini nurut sama aku"

"Ya tapi Baal.."

"Shut up!" Iqbaal menempelkan telunjuk di bibir (Namakamu) membuatnya terhenyak.

"Kamu di sini aja" Iqbaal mengecup kening (Namakamu) dan berlalu pergi. Ia hanya menatap punggung Iqbaal yang mengecil hingga di telan tikungan.

(Namakamu) menghela nafas. Ia sadar bahwa tubuhnya terasa lelah. Ia menghempaskan diri ke sofa dan memejamkan matanya.

***

Mobil Iqbaal berhenti di parkiran sekolah, lalu ia turun dan menghampiri Ananta dengan wajah paniknya.

"Anta kamu kenapa?" Ananta hanya menatap Iqbaal takut.

'Malah ayah ya jemput, brabe!'

"Kakak mana?" Iqbaal celingak celinguk mencari kakaknya. Lalu ia kembali menatap Ananta.

"Anta" Iqbaal membungkuk seraya mengelus rambut Anaknya.

"Ayah, ayah jangan marah ya" gumamnya.

"Kenapa?"

"Kakak..pulang sendiri" Iqbaal tertegun. Mata Iqbaal menyala seketika. Menyadari jika Ananta sedang takut, Iqbaal meredakan emosinya.

"Anta ayah ga marah sama Anta kok, pulang ya" Iqbaal menegakkan dirinya kembali lalu menuntun Ananta ke mobil.

"Ayah jangan marah sama kakak" ujarnya memasang wajah memohon.

Iqbaal hanya diam seraya fokus dengan jalan.

***

Pintu rumah terbuka membuat (Namakamu) membuka matanya. Ah cepat sekali Iqbaal. Ia beranjak menghampiri.

"Loh? Raffa, mana ayah sama Anta?" tanyanya ketika Raffa hanya sendirian.

Raffa terdiam sejenak.

'Kok bunda yang di rumah? Astaga!' Raffa meringis dalam batinnya. Siap siap saja setelah ini. Jika Iqbaal yang tadi berada di rumah, ia masih bisa mengatakan 'Bunda lagi mampir di warung sebelah'

"gatau" jawabnya menyalim (Namakamu) dan berlalu.

"Raffa, kok gatau, tadi ayah jemput kalian" (Namakamu) hanya mengekori Raffa dari belakang.

"Gatau bunda" ujarnya sambil menaiki anak tangga.

"Ya udah, botol minumnya bunda cuci"

"Raffa mau sendiri dulu bun" ujarnya membalikkan badan, namun tak sengaja menyenggol (Namakamu) dengan tangannya lumayan kencang. Alhasil di anak tangga ketiga, (Namakamu) kehilangan keseimbangan. Raffa terkejut berusaha meraih tangan (Namakamu)  namun tidak dapat. (Namakamu) jatuh ke belakang dengan posisi mengenai bokongnya. (Namakamu) merasakan sakit luar biasa pada tulang ekornya. Kepalanya menghantam lantai membuatnya pingsan, tak sadarkan diri.

Super Baby (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang