"Ayo! Suamimu mau pulang" ujar Iqbaal sengaja agar Junior mendengarnya. (Namakamu) menggaruk pipi tak gatal. Merasa tak enak dengan Junior.
"Gue duluan kak"
"Iya dadahh!" Junior melambaikan tangannya dan tersenyum manis yang mampu membuat para perempuan meleleh.
"Apa banget dah Iqbaal! Takut banget gue ambil istrinya.. Pengen juga sih" gumamanya.
"Woi! Ngomong apa lo!" Julian baru saja datang dan mendengar ucapan Junior dan menggeplaknya.
"Anying!"
"Ngomong apa lo tadi! Gue aduin lo ke Iqbaal!"
"Sejak kapan dipihak Iqbaal?" Junior merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.
"Sejak tadi, sejak gue lihat mereka cocok serasi bener!"
Junior mencibir.
"Sahabat laknat lo!"
***
"Baal, kenapa ngomong gitu sih!" gerutu (Namakamu) saat masuk ke mobil.
"Biar gak rebut kamu dari aku"
"Kak Junior kan cuma kakak kelas Baal, apa salah sih?" (Namakamu) tak terima saat Iqbaal berubah menjadi posesif.
"Tapi suka sama kamu!"
"Aku kan sukanya cuma sama kamu!" Iqbaal langsung terdiam. Bisa saja (Namakamu) meluncurkan senjatanya.
"Gak inget aku gak bisa move on dari kamu?"
"Udah udah, kita pulang" Iqbaal lamgsung menginjak gas.
***
Junior menyimpan nomor ponsel (Namakamu) yang ia dapatkan tadi. Lalu mengirim pesan singkat kepada (Namakamu)
'Hai (Nam)!, gue Junior'
Disisi lain..
'Tring!'
(Namakamu) baru saja naik ke ranjang dan hendak merebah, namun ponsel di nakas mencuri perhatiannya. (Namakamu) kembali duduk lalu membaca pesan yang masuk.
(Namakamu) melirik Iqbaal sekilas, ternyata Iqbaal menatapnya. Ia merinding seketika.
"Kenapa?" tanya Iqbaal.
"Gak apa" (Namakamu) menyimoan kembali ponselnya, lalu mulai menyelimuti dirinya.
Hal paling nyaman adalah saat tidur dengan mencium aroma tubuh Iqbaal.
(Namakamu) menenggelamkan wajahnya. Iqbaal dengan agresif memeluknya seperti guling.
Tidak apa, (Namakamu) malah sangat nyaman.
Tidak butuh waktu lama (Namakamu) sudah terlelap. Iqbaal mengibaskan tangan di wajah (Namakamu) memastikan sudah tidur. Perlahan Iqbaal turun, lalu berjalan ke seberang mengambil ponsel (Namakamu). Ia membaca pesan masuk tadi dan jarinya menari dilayar ponselnya. Setelah selesai Iqbaal kembali tidur.
***
'Tring!'
Junior meraih ponselnya. Ah, (Namakamu) membalas. Junior mengernyit dalam.
'Gue sayang banget sama Iqbaal'
"Pasti ini Iqbaal nih!" gumamnya.
"(Namakamu) gak gini orangnya, gue tau!"
Junior menggelengkan kepala melihat tingkah Iqbaal.
"Bahagia banget ya sama Iqbaal (Nam) secinta itu kamu sama Iqbaal?"
Junior terkekeh kemudian melempar ponselnya ke sembarang arah, ia segera tidur, menyambut sang mimpi indah yang mengantarnya menuju kebahagiaan.
***
(Namakamu) terbangun dari tidurnya, matahari sudah tersenyum pada bumi ternyata. Diliriknya Iqbaal masih terlelap. Ia teringat pesan Junior, lalu mengambil ponsel berniat membalasnya.
'Iya kak'
Sebelum menaruh kembali (Namakamu) salah fokus dengan pesan yang dikirim Iqbaal semalam. Pria itu lupa menghapus.
"Duh! Suami gini banget!"
"Apa sayang?" ucap Iqbaal dengan suara paraunya.
"Heh?" (Namakamu) terkejut ketika Iqbaal sudah bangun.
"Kenapa?" tanya Iqbaal sambil mengucek matanya.
"Ini.."
"Ini apa sih?"
"Kamu kenapa bales kayak gini?" (Namakamu) menunjuk ponselnya.
"Bales apa?"
"Aku gak bales apa apa" lanjutnya.
"Yah terus kalau buka kamu siapa lagi Baal?"
"Setan"
"Di chat setan beneran tau rasa kamu!"
"Ih jangan dong!"
"Bodo!" (Namakamu) meletakkan ponselnya kemudian turun.
"Kok jadi (Namakamu) yang ngambek? Harusnya gue!" gumamnya.
"Dasar macam tutul!"
"APA BAAL? AKU DENGER!" teriak (Namakamu) di dalam kamar mandi.
"Apa? Aku gak ngomong!" balas Iqbaal.
"Setan kamu!"
***
Junior tengah sarapan, duduk seorang diri hanya ditemani kopi panas buatannya sendiri.
Ingin sekali bertemu (Namakamu) lagi. Sebesar apapun upayanya untuk melupakan dan mencari wanita lain, sulit baginya, ia bahkan tidak bisa.
'Pengen ke rumahnya deh' batinnya.
Junior meraih ponsel diatas mejanya.
'Gue boleh main ke rumah lo?'
Disisi lain..
(Namakamu) hampir nyempur jika tak ia tahan.
"Kenapa?"
"Junior ya?" terka Iqbaal, tepat sekali.
"Apa isi pesannya?" tanya Iqbaal terus menerus ketika tak mendapatkan jawaban apapun.
"Kak Junior..mau main ke sini"
"Ya udah"
Ya udah apa?
"Boleh"
(Namakamu) cengo.
Tidak mengerti maksud Iqbaal, semalam melarang sekarang jadi boleh. Maunya apa sih Baal!
"Kamu ngerjain aku ya?" tunding (Namakamu).
"Enggak, kalau mau main ke sini ya boleh"
(Namakamu) curiga dengan Iqbaal. Apa yang akan Iqbaal lakukan? Semoga tidak yang aneh aneh.
"Om Junior itu siapa bun yah?" tanya Ananta.
"Temen bunda"
"Gebetan bunda waktu SMA" ujar Iqbaal.
"Hush! Baal!'
"Gebetan? Raffa juga punya gebetan" Iqbaal dan (Namakamu) tersentak.
"Gebetan siapa Raffa?"
"Kamu masih kecil"
"Itu bun yah, ponakan tante Bella" ujar Ananta menbocorkan rahasia negara.
"HAH?"
"Baal, sumpah! Raffa warisin sifat fuckboy kamu!"
"Enak aja kalau ngomong"
(Namakamu) langsung beranjak setelah selesai sarapan.
Bersambung..
Maaf part ini pendek ya ehhe
Jangan lupa vote comment🤗Salam sayang,
Meliyana
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Baby (COMPLETE)
RomanceSEQUEL IF YOU KNOW "Bikin dedek buat Natesha yuk" "GILA LO BAAL!"