Aciel Tidak Setuju

4.4K 326 31
                                    

Tolong tinggalin jejak lewat vote dan commentnya ya temen temen😊

Happy reading..

***

Alvian menggejar Bella yang sudah masuk ke rumah. Ia harus menanyakan sesuatu.

"Kak" Bella menoleh ke belakang dengan alis yang mengernyit.

"Gue mau nanya sesuatu"

"Apa? Sok misterius deh"

"Lo deketin suami orang?" tembak Alvi membuat Bella melotot. Tahu dari mana?

"Maksud lo? Gue pelakor?" tanya Bella tak terima.

"Gue gak nyatain gitu" Bella diam.

"Kak, apapun yang lo lakuin, jangan sampai lo lakuin hal hina itu"

"Kata siapa sih Al?"

"Kata (Namakamu)" ujar Alvi.

"Siapa (Namakamu)?"

"Istrinya Iqbaal" Bella mengatupkam bibirnya.

Kenapa Alvi bisa tau dari (Namakamu)? Mereka saling kenal? Kenapa Bella tidak tahu?

"Gue tau lo baru aja putus tapi gak gini ya caranya"

"Semua pria itu sama!"

"Semua pria berbeda kak"

"Al, pacar gue selingkuh, padahal kita udah mau nikah! Papa sendiri selingkuh kan dan ninggalin kita, ya memang semua pria beda, hanya lo yang beda, sisanya sama! Biar semua pria tahu rasanya hubungannya di rusak sama orang gimana!"

"Tapi disini (Namakamu) dan Iqbaal gak salah apa apa! Mereka sahabat gue!"

"Gue mau perempuan lain juga ngerasain yang gue rasain!"

***

(Namakamu) baru selesai memandikan Aciel yang kini bergerak lincah di atas ranjang tanpa sehelai benang.

"Aciel! Pakai baju dulu!" (Namakamu) sudah siap memakaikan popok bayi, namun Aciel tidak bisa diam membuatnya kesusahan.

"Un..un..."

"Aciel sini nak!" (Namakamu) menarik kaki Aciel kemudian memasukkan kakinya dengan paksa. Setelah memakai popok, Aciel sudah bergerak lagi ke depan ketika (Namakamu) memgambil bajunya. Ia menghela nafas.

"Aciel ini keturunan siapa sih? Kenapa agresif banget ya?" gumamnya.

"Yah..yah.." seolah Aciel menjawab pertanyaan (Namakamu) membuatnya mengernyit dalam.

"Sini sayang!" (Namakamu) mengeluarkan semua tenaganya, naik ke ranjang menangkap tubuh mungil Aciel kemudian memakaikannha baju meski ia memberontak.

"Un..ah...." setelah selesai (Namakamu) juga memakaikan celana.

'Clek!'

"Udah sayang? Yang lain udah nunggu di bawah" Iqbaal masuk ke kamar memastikan (Namakamu) sudah selesai memandikan Aciel.

"Baru aja, Aciel nih dipakaiin baju aja susah banget"

Iqbaal mengendong tubuh Aciel. Mengangkatnya ke udara beberapa kali membuatnya terkikik.

"Heran aku Baal anakmu ini agresif sekali"

"Heh! Anakmu juga ya"

"Tapi hampir seluruhnya mewarisimu Baal, mungkin kelakuannya juga sama sepertimu"

"Yahh.." gumam Aciel.

"Iya Aciel! Ayah tau ayah ganteng"

'Tap!'

(Namakamu) membengkap mulutnya sendiri untuk tidak meledakkan tawanya. Kaki Aciel mendarat mulus di wajah Iqbaal. Aciel tersenyum senang menginjak wajah Iqbaal dengan kaki sucinya. Iqbaal hanya diam dalam posisinya.

"Mpfff..." (Namakamu) menahan tawanya, benar benar menahan.

Iqbaal yang tadi memejamkan matanya kini membuka kembali.

"Wah Aciel jahil sama ayah ya... Ayah jatuhin kamu ya!" Iqbaal melemparkan Aciel ke angkasa lalu menjatuhkannya dan menangkapnya kembali, dilakukan berulang kali membuat Aciel tertawa bahagia, tidak dengan (Namakamu) yang jantungan dibuatnya.

"Baal.. Nanti Aciel jatuh! Udah lah Aciel gak terima kalau kamu lebih tampan!"

***

Iqbaal memasuki toko rotinya, lebih tepatnya toko roti yang ia berikan untuk (Namakamu) yang kini dipegang Steffi.

"Tumben ke sini Baal" Steffi menghampiri Iqbaal.

"Iya, mau beli roti untuk warga tercinta"

"Kok beli? Kan punya lo" Steffi terkekeh.

"Punya (Namakamu) kali"

"Ya tapi kan lo yang bangun"

"Ya terserah deh steff"

"Hahaha wait ya mas" kekeh Steffi. Ia mengambilkan roti coklat kesukaan (Namakamu).

"Nih seratus ribu"

"Katanya gratis"

"Kan lo bilang beli"

Iqbaal hendak mengambil uang untuk Steffi namun ia tolak.

"Bercanda Baal.. Lo dari dulu emang susah di ajak bercanda deh" gerutu Steffi.

"Ah padahal gue juga bercanda mau bayar" Steffi melongo.

"Ya udah gue pulang"

Iqbaal keluar dari toko roti, Steffi masih memandanginya namun matanya menangkap sosok perempuan yang mendekati Iqbaal.

"Siapa tuh?"

Steffi melotot ketika melihat perempuan tersebut mencium pipi Iqbaal.

"Gila! Siapa tuh!"

"Kenapa kak?" tanya Thalia.

"Eh Lia.. Gak apa apa" jawab steffi masih memandangi punggung Iqbaal, yang tak lama kini menjauh bersama perempuan itu.

***
Bella sedari tadi mengikuti Iqbaal sampai ke toko roti, dan ketika Iqbaal keluar dari toko roti ia segera keluar dari taxi.

"Ini mas ambil aja kembaliannya" Bella memberikan seratus kepada supir taxi lalu turun.

"Gimana sih mbak? Ini ajak kurang!" pekik supir tersebut namun Bella abaikan.

"Baal!" Iqbaal menghentikan langkah reflek ketkka Bella berdiri tegak dihadapannya sekarang.

"Habis ngapain?" Iqbaal hanya diam, tak lama ia hendak pergi.

"Ngapain sih?" tanya Iqbaal balik.

"Mau nyium kamu"

'Cup!'

Iqbaal membeku seketika. Ini perempuan sepertinya memang sudah tidak punya urat malu.

Iqbaal menatap tajam ke arahnha tak sedikitpun membuatnya menciut. Iqbaal memutuskan untuk segera pergi namun Bella malah bergelayut di lengannya.

"Lepas!"

"Lepas, Bella!"

"Aku gak lepasin kebahagiaan aku Iqbaal"

Dasar perempuan gila.

Bersambung..

Maaf ya lebih pendek..
Hehe jangan lupa vote comment ya😂 maacih

Salam sayang,
Meliyana

Super Baby (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang