Iqbaal, Ini..

2.8K 295 34
                                    

Mau konflik?
Tuh wkwk

HAPPY READING

***

'Ting! Tong!'

(Namakamu) melangkah menuju pintu utama untuk melihat siapa yang bertamu.

'Clek!'

"Permisi mbak, saya cuma mau nganterin surat" seorang pria menyodorkan secarik surat padanya.

"Dari siapa mas?"

"Pengirim tidak menyebutkan nama mbak"

"Cewek atau cowok?" tanya (Namakamu), seperti di introgasi saja.

"Cewek mbak"

"Oh, makasih mas" (Namakamu) tersenyum lalu mas mas tersebut melenggang pergi. Ia kembali ke dalam sambil membolak balikkan surat tersebut.

"Tesha sebentar ya" aktivitas (Namakamu) yang tengah bermain dengan anaknya tertunda.

"Iya bun"

"Bun" panggil Aciel di kereta bayi.

"Ya?" (Namakamu) mengalihkan perhatiannya.

"Apa?" tanyanya sambil menunjuk benda yang (Namakamu) pegang.

"Surat" (Namakamu) terkekeh, Aciel pasti tidak mengerti.

(Namakamu) meraih kertas di dalamnya. Lalu ia membaca.

'Untuk (Namakamu)'

(Namakamu) mengernyit. Tulisan di kertas menggunakan tulisan tangan dengan tinta merah.

'Lo tau siapa gue? Haha pasti gatau, lo tau apa yang Iqbaal lakukan di belakang lo? Pasti gatau kan? Iqbaal emang pinter nyembunyiin sesuatu dari lo.. Atau lo nya aja yang bodoh..
Gue cuma mau bilang, Iqbaal udah selingkuh sama gue di belakang lo, lo pasti tau apa yang Iqbaal lakuin setelahnya.. Gue cuma mau tanggung jawabnya Iqbaal.. Tolong sampaikan ya ke Iqbaal.. Lo juga perempuan, pasti ngerti perasaan gue..'

(Namakamu) tersentak membacanya, apa apaan ini? Siapa? Iqbaal main belakang? Ga mungkin, ia tau Iqbaal jelas. Ini pasti cuma orang iseng yang mengerjainya.

(Namakamu) menenangkan dirinya, ia bukan lagi remaja yang mudah terhasut. Ia sudah bisa menyelesaikan masalah dengan bijak. Ia tidak boleh percaya mentah mentah.

"Bunda.."Aciel berusaha keluar dari kereta bayinya. Melihatnya, (Namakamu) langsung menggendong Aciel.

"Kenapa Aciel?" tanya (Namakamu) lembut.

"Mau main sama kakak" Aciel menunjuk Tesha yang tengah memain congkak.

"Ayuk main bareng bareng bunda ya" ya biarpun Aciel tidak mengerti cara bermainnya, biarkan saja ia bermain sesuka hati.

"Kak, Aciel boleh main kan?" tanya (Namakamu) mewakilkan Aciel.

Tesha mengangguk senang.

(Namakamu) menjauhkan pikiran bodohnya itu.

***

Keluarga kecilnya baru saja selesai makan malam. Iqbaal menghampiri (Namakamu) yang tengah mencuci piring

"Aku bantu ya"

"Bantu doa aja" Iqbaal mulai mengangkat kedua tangannya membaca doa.

(Namakamu) terkekeh. Ada ada saja Iqbaal.

"Udah" ucapnya setelah mengusap kedua tangan ke wajahnya.

"Makasih"

(Namakamu) selesai mencuci semua piring kotor. Ia teringat surat tadi. (Namakamu) berdiri menyamping berhadapan dengan Iqbaal.

Super Baby (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang