Sejauh apapun kau berlari masa lalu akan selalu mengikuti. Layaknya bayangan adakalanya ia menghilang . Namun, diwaktu tertentu ia kembali dengan cara tak terduga.
Membiarkan atau menolak masalalu datang bukan sebuah pilihan.
Melainkan itu sebuah hal yang tidak bisa kita pungkiri namun untuk dihargai. Suatu yang bisa kau lakukan jika itu terjadi ingatlah bahwa 'masa lalu adalah proses pendewasaan diri. Ia penting untuk diingat, namun hanya lah sebatas kenangan.'Mobil Sport berwarna merah memasuki area parkir. Seorang cowok dengan tas yang ia selempang kan dibahu kanan nya. Ia memasuki koridor dengan muka datar yang ia tampilkan. Dan berjalan dengan santai.
Duh my prince gua
Kak Lana makin hari makin Gans ajah
Calon suami kapan nih gua digandeng
Kak Lana ya Allah makin cool ajah.
Lana tak menggubris ucapan-ucapan fansnya itu. Dia tetap berjalan dengan tampang cool nya.
Dia menyusuri kerumunan-kerumunan ramai, memasuki kelas XII MIA1.
"Tumben Lo baru Dateng" ujar Evan."Ya elah kaya ngomong sama tembok gua"
"Temen Lo tuh" ujar Kiki
"Temen lu juga bambwang " ujar Evan.
"Lo udah ngerjain PR?" Tanya Kiki kepada Lana
"Hm"
"Gua mau liat"
Lana pun hanya menjawab lewat matanya. Menunjukan bukunya yang ada didalam tasnya.
"Ohayou gozaimasu minnasang"
"Mampus sensei udah Dateng " ujar Kiki
"Ohayou gozaimasu sensei" jawab mereka serentak.
"Minnasan hari ini kita akan jikoshokai, seperti yang sudah saya beri tahu Minggu lalu, dimulai dari absen 1 dan seterusnya"
"Oke guys sekarang giliran kiki do you love me yang maju"
"Huuuu"
"Ohayou gozaimasu"
"Ohayou gozaimasu"
"Hajimemashite watashi wa Kiki Rodeo do you love me bin bapak Rodeo yang punya kawasan kantin Emak Eman Desu"
Seketika tawa dikelas XII MIA 1 pecah.
"Watashi wa gakusei di SMA 31 Castela ceunah"
Sorak sorakan terlontar dari teman-teman sekelas nya
"Watashi wa juu hassai desu, douzo yoroshiku onegaishimasu"
Prok prok prok...
Berbagai ekspresi ditampilkan dari para teman sekelas. Kini giliran Lana yang akan mempresentasikan diri.Jikoshoukai sendiri memiliki arti memperkenalkan diri.
"Oke Lana silakan bisa dimulai"
Dengan tampang datar tapi tetap memperlihatkan wajah coolnya.
Dengan tangan kanan yang dimasukan ke saku celana nya.
Lana pun memulai presentasi."Ohayou gozaimasu, watashi Lana Danendra Castela Desu. Watashi
wa juu hassai desu. Jakarta ni sundei masu, watashi wa otouto ga hitori imasu, douzo yoroshiku onegaishimasu" ujar Lana tanpa jeda dan cacat .Prok prok prok
Tatapan kagum ditampilkan dari setiap pasang mata yang ada dikelas.
***
Bel pulang berbunyi. Siswa siswi pun bergegas untuk pulang. Sementara gadis berambut sebahu, Okta Diandra Camela sibuk menunggu taksi yang lewat .
"Okta gua duluan ya " ujar Lidya sahabat Okta.
"Ya maaf ya gak bisa pulang bareng " ujar Sesil
"Ta gua duluan ya, pak memeh udah jemput gua" ujar Herra.
"Iya, kalian hati-hati" ujar Okta melambaikan tangannya.
Taksi tak kunjung datang, deruan motor besar mulai terdengar ditelinga gadis itu.
"Ekhem"
Seseorang itu turun dari motor besarnya. Dia melepas helm yang dikenakan.
"Ayo ikut gua!" Ujar seorang cowok yang tak kalah tampan dengan Lana.
Dengan menarik kasar lengan gadis itu."Lepasin tata" ujar nya yang memberontak.
"Ayo pulang"
"Kita udah gak ada urusan lagi, stop ganggu tata"
"Maafin gua Mel"
"Lebih baik kamu pergi"
"Gua gak bakal pergi, kalo Lo ga ikut gua" ancam cowok itu.
"Tata bilang tata gak mau!"
"Ayo ikut gua, jangan sampai gua berbuat kasar sama Lo" cowok itu terus mengancam. Memaksa Okta supaya mau ikut dengannya.
Hiks.
"Pergi !""Oke kali ini gua pergi, tapi inget gua pasti kembali"
Okta terduduk lemas. Menangis tersendu-sendu. Dengan memeluk kedua lututnya.
"Bangun!"
Tak ada pergerakan dari sang lawan bicara.
"Ekhm"
Okta mengangkat kepalanya. Melihat sosok yang berdiri tepat dihadapannya.
"Nga-pain disini?"
"Pulang !"
"Tata masih nunggu taksi hiks"
"Ck."
Lana menarik lengan gadis itu. Menuntun okta masuk kedalam mobilnya. Ia berniat mengantar pulang Okta kerumahnya karena senja sudah tampak menggantung di langit.
Hening.
Tak ada yang membuka pembicaraan. Lana fokus mengemudikan mobilnya, sementara Okta sibuk dengan pikiran tentang kejadian beberapa menit yang lalu.
Lana memberikan tissue kepada gadis itu.
"Nala makasih"
Deg.
Seketika putaran memori kenangan masa lalu tentang gadisnya terlintas dibenaknya kembali. Mendadak mobil terhenti dipinggir jalan."Aw.." kepala Okta sedikit terbentur dashboard.
Lana menatap gadis disampinya lekat. Dia sedikit mencondongkan tubuhnya kearah gadis tersebut. Sontak Okta terkejut dan menarik tubuhnya dari lelaki dihadapannya."Ma..mau ngapain?"
Lana masih saja sibuk menatap Okta.
"Queen "
"Please jangan tinggalin Aku. Aku janji akan jaga kamu. Tolong jangan pergi, aku gak bisa jalani hari-hari aku tanpa kamu" Lana refleks memeluk tubuh Okta erat seakan tidak mau kehilangan sosok Queen dikehidupannya."Lana kenapa?"
Tersadar akan sesuatu Lana mendorong tubuh gadis itu cukup kuat. Membuat si empunya meringis.
"Sorry"
***
Siapa Quen?
Dan siapa cowok tadi?
Coba kalian tebak.Jangan lupa kasih vote dan komentar ya 😉
Happy reading 💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
L'AMOUR
Teen FictionIni bukan tentang siapa yang lebih dahulu mengenalmu.Bukan soal siapa yang dahulu hadir kekehidupanmu. Tapi, ini kisah kita. Tentang kita. Tentang aku dan kamu. Saat memori menorehkan luka tak berujung, Saat dimana hati kita dilapisi luka. Kita sama...