Langit biru tergambarkan. Suasana ketenangan mendominasi kelas MIA7.
Bu Oyya guru bahasa indonesia tengah mengajari anak-anak terkait materi yang berhhubungan dengan sastra. Setiap murid di anjurkan membuat cipta karya puisi dengan bait dibebaska. Agar kreatifitas tercipta pada diri masing-masing.Bu Oyya memberi contoh pada mereka . Agar murid-murid dapat mengerti. Dan mendapat gambaran.
Bel istirahat berbunyi,pelajaran pun diakhiri. Serentak siswa-siswi berbondong-bondong ke kantin.
Anak aneh
K kntn skrg!
Send.
Beres mengirim pesan itu. Lana melanjutkan bermain game onlinenya. Sementara teman-temannya sibuk berbincang serta tertawa tawa garing.
"Lan mau pesen apa?" Tanya evan membuka suara." Nanti"sahut lana seadanya."oke deh gua pesen duluan" ujar evan. Tersisa lana yang belum memesan makanan. Mereka sudah tidak asing makan terlebih dahulu. Dan membiarkan lana menahan lapar sendiri. Lana sendiri tidak mau ambil pusing. Tapi, ada hal lain yang membuatnya menunda jam makannya kali ini.
"Hai" sapa herra ketika menyambangi geng Lake boy's.
"Hai " sahut mereka bersamaan.
Herra langsung duduk disamping lana. Sedangkan, 2 sahabatnya duduk dekat evan dan kiki sedang Okta duduk di samping Alvin.Lana pun mulai menghentikan bermain gamenya. "Nasi goreng satu" ujar lana memberikan uang bernilai 50 ribu kepada okta. Okta mengerti maksud lana. Hari ini , hari pertama ia melaksanakan menjadi babu dari seorang Lana danendra Castela. Okta berjalan gontai. " minum nya apa?" Tanya okta berbalik arah. " jus " sahut lana singkat ."jus ap.." tanya okta yang menggantung " alpukat" potong lana.
Sementara para sahabatnya merasa aneh. Kenapa mereka bisa akrab dan terlihat dekat sekali. 'Ada yang gak beres' batin alvin menatap kearah sahabat-sahabatnya.
"Lo gak mau nyuruh gua ajah?" Tanya kiki. Lana menggeleng kepalanya pasti. "Lo kenapa lan?" Tanya herra penasaran. " iya, ada yang lo sembunyiin dari kita-kita?" Tanya evan menyudutkan. "Engga" sahut lana dengan tampang datarnya."lo suka dia?" Tanya alvin. "Enggak!" Jawab lana menyangkal "Lah terus kenapa lo nyuruh-nyuruh okta lan? Dia ada salah sama lo?" Tanya Sesil.
"Nih pesenan lana" ujar okta . Lana meraih makanannya dan melahapnya dengan tenang. "Maafin lana ya ta" ujar herra. "ngapain herra minta maaf, kan emang tugas.."
"Dia sekarang babu gua" ujar lana memotong. "Apa?"sahut mereka serentak mendengar ucapan lana.
"Gua gak salah denger" ujar kiki"Kok bisa? Gimana ceritanya nya?"tanya herra kepo.
"Panjang ceritanya" sahut lana yang mulai bangkit dan meninggalkan kerumunan kantin. Lana menarik tangan okta. Okta pun hanya bisa tertunduk pasrah.
"Eh..eh..aduh" ujar okta
"Jangan cepet-cepet lana , tangan Tata sakit" ujar okta sambil melepas genggaman lana.***
Bel pun berbunyi pertanda pembelajaran segera dimulai.
Mereka semua masuk kekelas. Segera lana pergi kekelas tanpa peduli akan kondisi okta. Untuk apa juga dia menarik okta keluar area kantin. Dan sekarang ia malah ditinggal sendiri. Okta berjalan sendiri menuju kelasnya. Baru hari pertama mengerjakan perjanjiannya sudah dibuat pusing dengan tingkah laku mr. Castela. Bagaimana jika seminggu ? Atau dua minggu? Dan ini satu bulan."Lanaaa mr.pinguiiin, muka tembok " geram okta.
Okta berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Sendiri, karena ia ditinggal seenaknya oleh Lana. Padahal tadi Lana yang ngajak dia. Dan sekarang malah ditinggal. Kejam!
"Okta?" Panggil seseorang dari belakang. Terdengar seperti suara laki-laki. Okta berhenti dan membalikan badannya melihat siapa yang memanggilnya.
"Iya, ada apa pak?" Okta bertanya. Ternyata yang memanggilnya adalah pak Iip guru olahraga.
"Mari ikut bapak." Jawab pak Iip. Sebenernya bukan jawaban ini yang Okta harapkan. Ini bukan jawaban, melainkan ajakan.
"Baik pak" Okta membuntuti di belakang.
Sesampainya di kantor Okta segera duduk di bangku depan pak Iip.
"Jadi gini, sekolah kita di undang untuk mengikuti kompetisi basket." Pak Iip to the point.
"Bapak memilih kamu, apakah kamu siapa?" Tanya pak Iip."Eeem. Gimana ya pak, sebenernya saya siap aja si pak, tapi saya belum begitu pandai dalam bermain basket." Ujar Okta merendah. Dan yang pasti merendah untuk meroket.
"Tenang nanti saya Carikan seseorang untuk mengajari kamu."
"Kalau bapak gimana?" Usul Okta.
"Saya bisa aja, tapiakan saya juga mengajar ta, dan saya udah berumur. Kamu paham kan? "
"Iya pak saya paham."
Tiba-tiba seseorang masuk. Lana masuk mengikuti guru yang ada di depannya, entah ada urusan apa ia dipanggil ke ruang guru.
"Lana, sini" titah pak Iip. Yang melihat kedatangan Lana.
"Ada apa pak" tanya Lana.
"Kamu ajari Okta bermain basket ya." Suruh pak Iip.
"Kenapa saya pak"
"Kamu kan jago bermain basket. Jadi saya memilih kamu" ujar pak Iip.
"Iya pak" balas Lana.
Okta hanya pasrah dengan keputusan pak Iip. Antara senang atau kecewa dengan keputusan pak Iip yang memilih Lana untuk mengajarkannya.
"Yasudah pak, kalau tidak ada lagi saya pamit kekelas pak" okta izin untuk meninggalkan ruangan dan kembali kekelas.
"Saya juga pak" sahut Lana.
"Yasudah kalian boleh kekelas masing-masing" jawab pak Iip.
Okta bersalaman sopan. Sedangkan Lana sudah pergi meninggalkan ruangan itu.
***
Setibanya dikelas okta mulai disudutkan dengan tatapan-tatapan tajam dari temannya.
"Kalian kenapa ngeliat tata kaya gitu?" Tanya okta sembari memerhatikan dirinya sendiri.
"Duduk dulu ta" ujar herra. Okta pun menuruti. " gimana ceritanya ta? Kok lo bisa jadi babu si lana lana itu?" Tanya sesil bertubi-tubi. "Iya kok lo mau mau ajah nerima" ujar lidya. "dan kenapa juga lo gak cerita sama kita kita" berikutnya herra membuka suara. "hehe maafin tata, jadi tuh gini, waktu kita main dirumah lana. Tata tuh bete kan diem-diem terus. Jadi pas tata kelilung rumah lana. Ternyata ada basket, terus tata main basket ajah deh. Nah, lana tiba-tiba udah nongol gitu ajah dilapangan dan ngeremehin permainan tata, jadi tata tantang lana buat adu kemampuan. Eh tata kalah. Terus tata bakal jadi asisten pribadi dia selama satu bulan" jelas okta tanpa celah. "oh gitu" ujar mereka semua mengangguk-anggukan kepala.
"Kapan lo tanding basket sama lana?" Tanya lidya.
"Assalamu'alaikum anak -anak" ujar Bu oyya kembali masuk ke kelas. Seraya perbincangan mereka diputuskan sampai disana. Karena, Bu oyya kini sudah berada dikelas yang akan melanjutkan kembali pembelajaran yang sempat tertunda.
"Walaikum salam"sahut murid-murid serempak.
Pelajaran berjalan dengan lancar. Sampai akhirnya bel pulang berbunyi dengan lantangnya.
***
Okta jadi babu, Lana jadi guru wkwk:v gimana tuh?
#maafbnyktypo
#ayogmnnihsma mr.castela?
#serugaknih?
#jagnlupavotedankomenMaaf authornya lama up. Lagi sibuk nugas sekolah:D:D harap maklum ya guysss
KAMU SEDANG MEMBACA
L'AMOUR
Teen FictionIni bukan tentang siapa yang lebih dahulu mengenalmu.Bukan soal siapa yang dahulu hadir kekehidupanmu. Tapi, ini kisah kita. Tentang kita. Tentang aku dan kamu. Saat memori menorehkan luka tak berujung, Saat dimana hati kita dilapisi luka. Kita sama...