Gelapnya malam dengan disuguhkan bintang. Membuat mata elang Lana tak berkedip menatap nya. Lana masih menikmati indahnya kesunyian yang dapat ia rekam dalam setiap penglihatan. Indah, dibalkon rumah megah milik castela, ditemani gitar sebagai pelengkap suasana hati. Jauh disana pun bintang menjadi temannya malam ini.
'cowok tadi siapa?' pikir Lana. ia mengingat kejadian dihalte saat senja yang lalu. Seketika tersadar akan 'anting bintang' milik cewek aneh yang ia antar pulang kerumah. Sebenarnya Lana ingin cepat-cepat mengembalikan kepada temannya itu. Namun, niatnya ia urungkan. Ia ingin memberitahu bahwa 'anting itu' ada pada dirinya, nyatanya kontak gadis itu ia tidak punya. Akhirnya Lana mencari nama seseorang dikontak tersebut.
HerraQ
Ra?
Tidak butuh waktu lama. Herra membalas gesit chat Lana.
Ada apa nih?
Minta nomor temen Lo.
Temen gua banyak kali:v
Temen yang mana yang Lo maksud?
Okta Ra.
Oh buat apa?
Anting dia ketinggalan
Oh bentar
0812********Thanks, Selamat malam🙂
Too.Obrolan pun terhenti.
AnakAneh
Ya, nama yang di berikan Lana untuk menamai nomor okta di ponselnya.
P
Siapa?
ANtng d gw
Maksudnya apa si, dan ini siapa?
Lana tak membalas lagi. Ia pun meletakkan ponselnya begitu saja. Tanpa sadar, jarinya tak sengaja menyentuh tombol telpon pada seseorang gadis di sebrang sana. Dan beralih kepada gitar kesayangannya.
Denting gitar indah yang tak bisa dipungkiri dapat terdengar. Semilir angin berhembus, dinginnya malam tak jadi hambatan baginya. Menatap langit malam sudah menjadi favorit nya.
Saat ku sendiri ku lihat foto dan video.
Bersamamu yang telah lama ku simpan.
Hancur hati ini melihat semua gambar diri.
Yang tak bisa ku ulang kembali.
.
.
.Kenangan sang mantan kembali mengusik di relung hati seorang Lana Danendra Castela.
Ia menatap kembali bintang diatas.Flashback on~
"Apa si makna bintang buat kamu?" Tanya seorang gadis berambut coklat curly
"Indah, dan aku ingin memilikinya"
"Oh jadi mr.castela mau selingkuh dari aku?"
"Kamu tetep milik aku sepenuh nya queen" sahut Lana tersenyum.
"Gombal, tapi jangan mencintai bintang sepenuhnya, karena dia sewaktu-waktu dapat menghilang" ujarnya mengingatkan.
"Tapi kamu jangan"
"Aku bukan bintang, dan aku akan tetap disamping kamu" ujarnya pasti.
Flashback off~
Ku ingin saat ini enggkau ada disini.
Tertawa bersamaku seperti dulu lagi.
Walau hanya sebentar
Tuhan tolong kabulkan lah.
Bukannya diri ini tak terima kenyataan.
Hati ini hanya rindu.
.
.
.Lana memberhentikan bermain gitarnya.
Ia meraih ponselnya, yang tak ia sangka ponselnya menyala dan menampilkan sambungan kepada Okta. Ia tak menggubris dan langsung mematikan sambungan telpon tersebut.
Ia menaikan bahunya acuh tak acuh.***
Sepulang sekolah, Okta melempar tas kesembarang arah. Kejadian di halte membuat rasa takutnya kembali.
"Argghh... kenapa Gavin ngusik hidup tata lagi, kenapa dia harus Dateng ke kehidupan tata disaat semuanya udah ingin tata buang " ujar Okta geram.
Ia pun menatap cermin dihadapannya. Dan merasa ada sesuatu yang hilang pada dirinya. Benar saja, anting peninggalan mendiang Oma-nya tidak lagi menjadi penghias telinga kanannya.
"Anting tata kemana?" Tata terkejut seraya memegang telinganya.
Tata mencari anting berbentuk bintang nya itu kesegala sudut kamarnya. Namun hasilnya nihil, tak juga ia temukan apa yang ia cari. Tata bernajak dari kamarnya dan menghampiri sang mamih.
"Mamih, mih anting tata ilang mih..." ujar Okta panik.
"Apa? Serius kamu ta?" Sahut camela yang ikut panik.
"Gimana ini mih, aduh..."
"Coba cari lagi, pokoknya harus sampai ketemu ya" ujar camela.
"Iya mih iya."
"Jadi makin pusing kepala tata "Hari semakin larut, Okta mengakhiri pencarian nya. Dan merebahkan tubuhnya di kasur king size nya.
Mungkin lebih baik ia teruskan esok hari. Tiba-tiba notifikasi muncul pada ponsel miliknya.0812*******
P."Ini nomor siapa?" Gumamnya dengan dahi yang mengerut.
Siapa?
ANtg d gw.
Maksudnya apa si, dan ini siapa?
Sudah hampir 5 menit tidak ada balasan dari si pengirim. Okta tak mengambil pusing. Pikirannya masih melayang tentang keberadaan antingnya.
Baru saja Okta hendak memejamkan matanya,dering telepon berbunyi.Drrrrt drrrrt...
0812******** is calling....
"Nomor yang tadi, ada apa dia nelpon?" Tanya Okta pada diri sendiri.
Ia pun menekan tombol hijau, memilih untuk menjawab panggilan telepon itu.
"Hallo?"
Tak ada jawaban yang terdengar, justru suara orang bernyanyi yang sekarang ia dengar.
Saat ku sendiri ku lihat foto dan video.
Bersamamu yang telah lama ku simpan.
Hancur hati ini melihat semua gambar diri.
Yang tak bisa ku ulang kembali.
.
.
.Okta hanyut pada lagu yang dinyanyikan seseorang yang tak ia kenal disana.
Ku ingin saat ini enggkau ada disini.
Tertawa bersamaku seperti dulu lagi.
Walau hanya sebentar
Tuhan tolong kabulkan lah.
Bukannya diri ini tak terima kenyataan.
Hati ini hanya rindu.
.
.
.
Terasa seperti sedang didongengin Okta pun memejamkan matanya seketika. Alam mimpi memaksa menariknya pergi.Waah, udah minta-minta nomor aja tuh, walau niatnya gak lebih si, cuma mw balikin anting katanya.
Siapa Quen?
Apa kalian tahu siapa Quen?
Gimana ceritanya 😁
Jangan lupa kasih vote dan komentar ya 😉Happy reading 💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
L'AMOUR
Teen FictionIni bukan tentang siapa yang lebih dahulu mengenalmu.Bukan soal siapa yang dahulu hadir kekehidupanmu. Tapi, ini kisah kita. Tentang kita. Tentang aku dan kamu. Saat memori menorehkan luka tak berujung, Saat dimana hati kita dilapisi luka. Kita sama...