Terik matahari menyinari wajah mulus Lana. Keringatnya mengalir bebas begitu saja. Jam olahraga memang menyita tenaga yang lebih banyak Notifikasi masuk pada ponsel lana.Pace
Bos?
Gavin ngajak balap, gimana?dmn?
Tmpat biasa
Oke.
Lana menaruh benda pipih itu kembali pada saku celananya. Mendengar kabar dari anak buahnya, lana menjadi geram. Ia meminum air mineral lalu meremukan botol itu dan melemparkan kesembarang arah.
"Aw..." ringis seorang siswi.
"Ih siapa sih ini sembarangan banget buang botol " gerutunya.
"Awas ajah kalo tata tau orang nya, bakal tata cincang-cincang" ya itu tata. Yang terkena lemparan botol ulah seorang Lana Danendra.
"Ekhem" seseorang berdehem dari arah belakang.
"La-lana?" Tanya okta yang membalikan badannya. Dan mengetahui bahwa seseorang itu ternyata lana.
"Ja-jadi ini botol minum lana?" Tanya okta gugup
Lana tak menjawab.
"Minggir!" Ujar lana menyentuh bahu gadis itu begitu saja
"Ihhh dasaar pinguin tata sumpahin makin ganteng, ups" ujar okta lalu menutup mulutnya.
Okta pun segera pergi kekelas. Sial, Kenapa juga pakai acara ketemu lana. Kini jam pelajaran XII MIPA 7 sedang berjalan tertib. Pelajaran Pak Nanta diikuti dengan baik, karena kalau tidak guru itu tidak segan segan memberikan muridnya bekas penghapus didahi jikalau berisik.
***
Sepulang sekolah, Lana segera ke basecamp menemui teman-temannya yang sudah berkumpul.
"Sorry telat"
"Gegayaan minta maaf lo" ceplos kiki.
"Denger-denger si gagap mau nantang lo balap, gimana lo terima?" Tanya Alvin
"Hm"sahut lana disertai anggukan.
"Tuh anak emang belum kena karma kali ya" sahut evan
"Iya nih, kasih tau van karma yang tepat buat orang yang menebar kebencian!" Perintah kiki
"Ditampar sama monyet, kasih tau nyet gimana?" Tanya evan kepada kiki.
"Maksud lo gua monyet?" Tanya kiki yang mulai sewot.
"Bukan-bukan" jawab evan geleng-geleng
"Lah terus tadi?"
"Lo bukan monyet, tapi bapanya monyet haha" ujar evan yang tertawa lepas. Seketika itu, basecamp menjadi riuh karena ulah evan.
"Cih. Dasar titisan cacing" jawab kiki geram.
Lana hanya menggeleng-geleng kepalanya. Melihat teman- temannya yang selalu membuat lawakan garing. Setidaknya, obat rindu terhadap seseorang gadis sedikit terobati.
'Gua rindu lo queen' batin lana. Seraya menatap layar ponselnya yang menampilkan foto seorang wanita.
Hari semakin larut, lana memutuskan pulang kerumah. Lana tiba di pekarangan luas milik keluarga castela. Memarkirkan motornya seperti biasa.
"Bunda?" Panggil lana.
"Baru pulang?" Tanya dinantri
"Iya, oh iya bun nanti lana mau keluar sebentar" ujar lana
KAMU SEDANG MEMBACA
L'AMOUR
Teen FictionIni bukan tentang siapa yang lebih dahulu mengenalmu.Bukan soal siapa yang dahulu hadir kekehidupanmu. Tapi, ini kisah kita. Tentang kita. Tentang aku dan kamu. Saat memori menorehkan luka tak berujung, Saat dimana hati kita dilapisi luka. Kita sama...