Sakit

23 7 0
                                    

Hari yang cerah sesuai dengan keadaan hati Okta saat ini. Minggu pagi, dia memutuskan joging. Untuk melepas penatnya. Dengan celana training dan kaos 'famous' pink memperlihatkan kecantikan inerbeauty nya. Dia mulai memasuki wilayah taman kota. Banyak sekali disana 'you know' lah orang pacaran.

"Huft. Jadi pengen" ujar okta dengan nada bercandanya.

Okta terus berlari-lari kecil. Cukup mengeluarkan keringat-keringat manja. Seseorang dari arah belakang menarik pergelangan tangan okta.

"Tunggu!" Titah seseorang cowok itu.

"Kamu mau ngapain lagi sih? Aku capek diganggu kamu terus" sahut okta meninggi saat berhadapan dengan orang yang sedang bertatap muka dengannya.

"Bisa gak sih, kasih kesempatan buat gua untuk yang kedua kalinnya?" Tanya seseorang itu sedikit melembut.

"Engga bisa dan gak akan pernah bisa" sahut Okta tetap menarik urat.

"Gua harus lakuin apa camela sama lo, supaya lo maafin gua?" Ujarnya dengan nada yang mulai memelas.

"Kalo mau dimaafin, lebih baik kamu pergi dari sini, aku muak sama ka" ujar okta kesal

"Gak ada cara lain mel, gua janji mel gua gak ak-"

"Stop gavin, tata bilang pergi " usir Okta dengan.

Kiki yang tengah asik mengemdari motornya. Ia pun melihat keributan yang tampak ia tangkap sesosok gadis yang tidak asing bagi kiki. Ia pun membawa 'mota' sebutan sayang pada motornya itu yang artinya motor cinta mengarah pada dua orang yang tengah berdebat.

Kiki dengan sigap nya menarik okta menjauhkan dari orang itu. Okta berlindung di belakang kiki. Ketakutannya semakin menjadi-jadi.

"Ngapain lo ganggu dia ha?" Bentak kiki pada lelaki itu

"Bukan urusan lo"

"Lebih baik lo pergi, atau gua habisin lo saat ini juga" titah kiki dengan suara oktaf satu kali lebih tinggi.

"Oke gua pergi, tapi bukan berarti gua takut sama lo, tapi gua banyak urusan yang lebih penting dari pada ngelayanin bacotan lo" sahut cowok itu yang tak lain adalah Gavin.

"Sok silahkan tuan gagap" ujar Kiki meledek.

Gavin segera menaiki motornya kembali. Dan meninggalkan taman segera. Kiki membawa gadis itu mendekat kemotor nya..

"Dek cantik mau pulang?" Tanya kiki lembut. Mungkin karena melihat wajah okta dimana rautnya terlihat takut dan cemas, jadi lah kiki tidak mau gadis itu kenapa-kenapa.
Okta menganggukan kepalanya, mengiyakan pertanyaan kiki.

"Ya udah naik" perintah Kiki

Notifikasi muncul pada ponsel okta..

CowokPinguin

Krmh cpt! Lthn bskt!

"Kita kerumah lana ajah" ujar okta saat sudah berada diatas motor.

"Oke laksanakan" sahut kiki

"Lo mau ngapain kerumah lana?" Tanya kiki ditengah perjalanan

"Mau latihan basket, sebentar lagi sekolah kita akan diadain turnamen basket putri dan tata ikut berpartisipasi" jelas okta.

Kiki mengangguk mengerti. Setelahnya hening terjadi kembali. Kiki yang biasa bawel mendadak kaku saat berhadapan dengan okta saat dalam kondisi seperti ini. "Lo gak kenapa-kenapakan?" Tanya kiki disela-sela keheningan." Enggak ko, tata baik-baik aja, makasih ya kiki udah nolong tata" jawab Okta.

L'AMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang