Sepulang sekolah, Lana bergegas mengganti pakaian. Lapar sudah melandanya, namun sang bunda sedang tidak ada, dan bibi pembantu sedang izin cuti beberapa hari. Parahnya lagi makanan dirumahnya habis. Awalnya lana merasa kelimpuhan. Sebenarnya tidak benar-benar kelimpuhan, Lana bisa saja memesan makanan cepat saji. Tapi, ia ingat bahwa sekarang ia telah memiliki asisten. Jadi mengandalkan asisten baru nya 'Okta' membuat lana tak harus repot. Ia mengetik nama diponselnya.
AnakAneh
10 mnt lg gua jmptSetelah beres mengirim pesan. Lana mengambil jaket dan kunci mobilnya. Ia bergegas menuju rumah Okta.
CowokPinguin
10 mnt lg gua jmptOkta mulai tergesa-gesa. Pasalnya kalau sudah berhubungan dengan lana. Waktu sangat berharga baginya. Karena, taruhan yang mereka buat. Membuat okta sedikit sengsara. Okta pun mencari baju sekenanya. Menggunakan kaos dan jeans hitam panjang serta sepatu berwarna putih kesukaannya. Memoles wajahnya dengan bedak baby dan sedikit lipgloss. Meskipun terlihat natural. Kadar kecantikan okta masih terbilang diatas rata-rata.
CowokPinguin
Gua d dpn.Segera okta menuruni anak tangga dengan cepat. Takut 'majikannya' marah jika ia terlambat barang semenit.
"Kita mau kemana?" Tanya okta to the point.
"Ikut ajah"
"Ya tapi-"
"Jangan banyak tapi, masuk!" Perintah lana .
Okta pun masuk tanpa dibukakan pintu mobil seperti di cowok kebanyakan di novel novel. Lana tetaplah lana.
Lana memplay musik kesukaannya. Agar kecanggungan diantaranya dapat dikelabuhi.
"Tata belum pamit sama mami, jadi jangan lama-lama" jelas Okta.
"Hm" sahut lana seadanya.
"Mau kemana sih?"
"Lo kepo banget"
"Ya jelas lah lana. Masa kita mau pergi tapi tata gak tau tujuannya mau kemana?"
"Udah?"
"Udah? Apanya?"
"Udah ngomongnya?"
Okta mengangguk sembari mengurucutkan bibirnya. Membuat pipi nya semakin terlihat chubby. Lana selalu saja membuat jengkel okta. Pasti saat mau pepergian, ia selalu tidak mau memberi tahu kemana arah atau tempat yang akan mereka kunjungi. melihat ekspresi gemas nan imut. Refleks tangan lana mengacak lembut kepala gadis itu.
"Awas pipi lo pecah"
"Lana ih rese banget si" ujar okta sambil merapikan rambutnya. Okta menyilakan kedua lengannya didepan dada.
Suasana didalam mobil hanya didominasi oleh lagu-lagu. Kedua nya tak ada yang berani membuka suara. Hingga mereka tiba disebuah mall besar yang terkenal di jakarta pusat.
"Ngapain kesini?"
"Jual lo"
"Serius lana mau jual tata?" Tanya okta polos dan membulatkan matanya
"Iya" jawabnya lalu berjalan santai meninggalkan gadis itu sendiri.
"Lana tunggu tata" ujar okta sedikit berlari menyamakan langkahnya dengan lana.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'AMOUR
Teen FictionIni bukan tentang siapa yang lebih dahulu mengenalmu.Bukan soal siapa yang dahulu hadir kekehidupanmu. Tapi, ini kisah kita. Tentang kita. Tentang aku dan kamu. Saat memori menorehkan luka tak berujung, Saat dimana hati kita dilapisi luka. Kita sama...