Kau dan aku kini bersama.
Waktu telah membela kita
Menyatukan dalam rangakain senada.Semestinya dan seharusnya.
Kamu genggamku
Dan aku menyetujui itu
Mengukir senyum tak lagi piluKamu arti bahagiaku
******************************
"Lan ke basecamp kuy, aing rindu nih"ujar Kiki.
"Iya boring gua"ujar Evan
Lana mengangguk mantap.
"Jangan lupa bayar mie gua Ki"ujar Evan.
"Gantian lah lo bayar"ujar Kiki.
"Ya deh iya"ujar Evan mengalah.
Lana pergi dari sana. Sebentar lagi pelajaran akan dimulai. Tidak mau ia membuang-buang waktunya.
"Masuk kuy si bos udah otw tuh"ujar Alvin disetujui para sahabatnya.
"Dungtong tong dung tong dung tong tong dung tong"ujar Kiki berjalan menuju kelasnya.
Sudah ramai ternyata disana. Pesawat-pesawat kertas bertebaran dimana-mana. Ulah teman-teman sekelasnya.
"Woy epribadeh"ujar Kiki setibanya di kelas.
Lana sudah tiba terlebih dahulu dan memejamkan matanya dikursi tercinta.
"Eh rame amat ada apa ya?"tanya Evan.
"Eh ada apa sih?"tanya Kiki pada salah satu teman sekelasnya.
"Itu tadi kata KM Bu Friska gak dateng"ujar Dodo.
"Seriusan lo?"tanya Kiki seperti tak percaya.
"Iya"ujar Dodo mengangguk mantap.
Okta berjalan dengan bersenandung riang ke arah kelas XII MIPA 1 yang artinya itu kelas Lana. Dengan bekal sarapan yang ia bawa untuk sang pacar.
"Permisi"ujar Okta.
"Eh Ta ada apa?"tanya Rey menghampirinya.
"Tata mau cari Lana"
'Sial'batin Rey geram.
"Oh ada tuh didalem"bukan Rey yang menjawab tetapi Fachrul teman di sebelah Rey.
"Lana nih di cariin nih sama Okta"ujar Fachrul.
Seantero SMA 31 Castela sudah tahu, bahwa Okta Diandra Camela adalah pacar dari anak pemilik sekolah itu. Beritanya sudah pasti menyebar luas seperti roket melesat cepat ke angkasa.
"Eh Lan dicariin noh sama dedek Okta"kata Kiki menyenggol lengan Lana. Karena si Bos besar sedang tertidur dengan earphone ditelinganya. Lana pun bereaksi.
"Hm"
"Noh si Okta didepan nyari lo"ujar Evan kali ini.
Lana pun menghampiri segera.
"Ada apa?"tanya Lana diambang pintu.
"Eh Lana, ini Tata bawain Lana bekal. Tata tau pasti Lana belum sarapan kan?"
Lana mengangguk dan meraih bekal itu dari tangan Okta.
"Udah gak ada yang Lana mau sampein?"tanya Okta
"Hm"sahut Lana berdehem.
"Gak mau bilang makasih buat pacar?"tanya Okta.
Lana menggeleng kepalanya.
'Ih dasar kutub es nyebeliiiin'batin Okta geram.
"Ya udah kalo gitu Tata mau kekelas. Abisin makanannya"ujar Okta menghentak-hentakan kakinya pergi meninggalkan kelas Lana.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'AMOUR
Teen FictionIni bukan tentang siapa yang lebih dahulu mengenalmu.Bukan soal siapa yang dahulu hadir kekehidupanmu. Tapi, ini kisah kita. Tentang kita. Tentang aku dan kamu. Saat memori menorehkan luka tak berujung, Saat dimana hati kita dilapisi luka. Kita sama...