Bintang itu sempat menghilang
Bukan karena ku tak menjaga.
Namun,waktu memberi celah.
Dengan menghilang , justru datang kembali dari orang yang takku sangka.
Dia,Lana Danendra Castela. Menjaga bintang ku dengan baik._Okta Diandra Camela_
Murid-murid SMA 31 Castela.Aktivitas yang biasa dilakukan yaitu upacara bendera setiap hari Senin beberapa menit lagi. Terlihat wajah-wajah lesu dari siswa-siswi . Banyak mereka yang malas, padahal ini adalah suatu penghargaan kepada para pahlawan bangsa Indonesia ,atribut ketinggalan dan datang sekolah terlambat .
Lana berjalan santai di koridor, teriakan-teriakan dari para fans ia abaikan , tak peduli, ini sudah makanan sehari-hari.
Ia tak langsung memasuki kelas. Justru langkahnya menuju Rooftop. Karena ada keperluan yang harus diselesaikan .
Flashback on~
AnakAneh
Dtg k rftp
Setelah pagi tadi mengirim chat tersebut Lana berharap ,Okta akan datang ke Rooftop. Tiba di Rooftop ,ternyata Okta sudah berada di sana.
"Ekhem" Lana berdehem
"Lana" ujar Okta kaget
"Nih" ujar Lana memberikan anting berlambang bintang itu.
Okta menerima kegirangan , lompat lompat tak jelas seperti anak kecil.
Lana pun yang melihat hal itu ,lebih memilih pergi. Namun, okta terlebih dahulu mencegal lengan kekar Lana dan memeluk Lana. Lana yang ingin membalas pelukan nya tidak jadi ia lakukan."Makasih Lana, anting ini sangat berharga buat Tata , soalnya ini peninggalan Oma, sekali lagi ma-" ujar okta terputus. Lana melepas pelukannya .
"Hm" jawab Lana singkat lalu berlalu pergi.
"Dasar pinguinnn, kenapa sih sikap Lana gak jelas, nanti perhatian, nanti dingin" gumam Okta.
Padahal Lana masih bisa mendengar suara gadis itu. Lana memilih mengabaikan ucapan Okta. Karena, ia harus cepat-cepat kelapangan, yang sebentar lagi upara akan dilaksanakan.
"Jadi itu nomer Lana yang chat Tata"
Upacara akan segera berlangsung, pagi ini Okta lupa sarapan karena harus menemui seseorang dirooftop tadi. Makanya, ia mengabaikan sarapannya. Terik matahari sudah menyembur kewajah manis Okta.
Tatapannya menyipit semakin lama sampai akhirnya pandangan Okta gelap dan terhuyung jatuh ke lapangan. Serempak murid-murid mengerumuni Okta."Okta !" Teriak Herra kaget.
"Ta bangun ta"
"Awass minggir!" Ujar seseorang yang berlari mengunjugi kerumunan itu. Rey. Datang dan langsung membopong Okta membawa ke UKS. Herra mengikuti dari belakang.
Setibanya di UKS Rey langsung menaruh Okta di brankar."Lo tunggu disini, gua mau cari sarapan" ujar Rey lalu berjalan pergi menuju kantin.
"Ta bangun dong" gumam Herra khawatir .
Tak lama netra mata Okta mengerjap-ngerjap menyapu ruangan bernuansa putih sekitar."Tata dimana?" Tanyanya parau dan memegang kepalanya yang masih terasa pusing.
"Lo ada di UKS ta, tadi Lo pingsan"
"Herra gak ke kelas?" Tanya Okta
"Gak ta, gua masih mau nemenin Lo" ujar Herra.
"Kepala tata masih pusing" ujar Okta.
"Lo istirahat dulu aja, gua tungguin disini" ujar Herra.
Okta memejamkan matanya. Memutuskan istirahat, karena kondisinya belum membaik. Sedang Herra menunggu Rey membeli makanan sangat lama dan memutuskan mengchat seseorang.
LanaDC
Lan bliin gua makanan, gua blm srapan, nnti antar ke UKS.
Sip.Sudah biasa bagi Herra, meminta bantuan kepada Lana. Lana pun tak segan membantu Herra.
Tak lama, Lana tiba dengan membawa kantong kresek berisi makanan.
"Nih makan" ujar Lana kepada Herra.
"Lan tunggu disini dulu ya, kasian Okta sendiri, gua kebelet" ujar Herra.
"Hm, cepet" sahut Lana dingin.
Herra pergi dari ruangan tersebut. Meninggalkan mereka berdua di ruang UKS.
#janganlupa vote n comment
#hargai karya penulis
#maaf kalo ada typoJangan bosen ya bacanya...
Maaf kalo gaje...Happy reading 💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
L'AMOUR
Teen FictionIni bukan tentang siapa yang lebih dahulu mengenalmu.Bukan soal siapa yang dahulu hadir kekehidupanmu. Tapi, ini kisah kita. Tentang kita. Tentang aku dan kamu. Saat memori menorehkan luka tak berujung, Saat dimana hati kita dilapisi luka. Kita sama...