Suasana kantin SMA 31 Castela, sudah dipenuhi siswa-siswi yang ingin segera menuruti kemauan perutnya. Kehebohan sana sini terjadi tak asing lagi."Ta kuy kantin"ajak Lidya.
"Eh iya,sebentar tata harus rapiin dulu buku" sahut Okta sambil merapikan bukunya.
"Ayo cepet ta ,nanti keburu ramai"kilah sesil
"Kalian kalo mau duluan,duluan ajah" sahut Herra.
"mana bisa gitu, kita harus bareng pokonya"
"Nah selesai, yuk kekantin"
Kalau saja okta tidak ada gangguan mungkin mereka tak bingung-bingung memilih kursi kosong. Hanya tersinya kursi dengan geng terkenal. Siapa lagi kalau bukan Lake Boy's penghuni kantin pojok.
"Nah gimana kalau disana ajah?" Usul herra yang menunjuk arah Lake boy's.
"Boleh juga, ayo cepet keburu masuk nih" sahut Lidya.
Mereka pun menghampiri lake boy's. Sedang Lana asik dengan game di gadgetnya.
"Widih dedek emesh abang ngapain nih?" Godaa kiki pada okta.
"boleh gabung ga? Soalnya kursi udah pada penuh" bukan okta yang membuka suara melainkan Herra. Okta masih sibuk memerhatikan cowok pinguin yang tengah asik memainkan ponsel di genggamannya
"Boleh ra, duduk ajah" sahut Alvin.
"Herra ajah nih?" Tanya sesil.
"Kalian semua boleh kok" sahut kiki.
Herra duduk disamping Lana. Sedang Okta duduk didepan Herra.
"Ekhem, sibuk banget mas" sindir herra kepada Lana.
Lana masih tak bergeming sedikitpun."Bos lo pesen apa?" Tanya evan.
"Kek biasa" sahut nya datar.
"Lan?"
"Hm"
"Matiin dulu dong ponselnya" pinta herra
Akhirnya, lana mengikuti permintaan Herra tersebut. Kecanduan bermain game memang sudah mendarah daging di kalangan remaja. Tapi, tidak bagi seorang Lana. Lana dapat mengatur kapan waktu yang baik untuk bermain game tersebut."Udah pesen?" Tanya Lana pada Herra.
"Udah, lo nya aja yang terlalu asik banget sama game, sampe cuekin gua terus"
"Maaf"
"Pesanan datang" ujar kiki antusias.
Lana mulai menarik makanan nya. Tidak memedulikan sekitarnya. Dirinya tak sadar bahwa ada sepasang mata yang tak bergeming memerhatikan kelakuannya itu.
"Aaaa" ujar lana memberikan suapan kepada Herra yang berada disampingnya. Dengan senang hati herra menerima suapan dari lana. Baginya ini sudah hal biasa.
Lana menyantap membiarkan makanannya. Dan saat itu tatapan Lana bertemu dengan mata cantik okta. Okta memutuskan kontak matanya terlebih dahulu."Lo juga nih makan" ujar herra menyodorkan suapan kepada lana.
Okta merasa ada hal aneh dihatinya. Panas, Atmosfer disekitarnya berasa membakar hatinya. Okta sendiri bingung apa yang membuatnya begini.
Okta berusaha menetralkan dirinya sedemikian rupa. Melihat adegan mesra didepannya membuat okta seakan-akan ingin meledak. Dia tetap memakan habis makanannya."Gua mau juga disuapin" ujar Kiki santai
"Makanan tata udah abis, tata duluan ya" pamit okta meniggalkan uang diatas meja, dengan cepat langkahnya membawa ia keluar area kantin.
"Eh ta tunggu" ucap herra. Namun,okta sudah terlampau jauh.
"Gua ke toilet bentar" ujar Alvin.
"Jangan lama-lama lo belum bayar" sahut kiki
"Sans" sahut alvin berdiri,lalu meniggalkan mereka.
Okta menuju ruang musik. Mungkin ia akan sedikit menenangkan perasaannya. Entahlah perasaan apa yang kini menghujamnya.
"kenapa hati tata sakit ngeliat herra sama lana suap-suapan" gumam okta yang merasa aneh dengan perasaannya.
'apa okta cemburu sama mereka?' Batin okta bertanya-tanya.
"Ih engga, okta gak boleh cemburu sama mereka. Lagian buat apa juga peduli." titahnya menyangkal semua perasaannya.
"Lagian Kenapa si sikap lana membingungkan. Kadang perhatian, baik, bahkan sampe jadi orang yang dingin banget." sambung okta bermonolog.kemudian ia duduk dikursi piano. Jari jemarinya mulai menekan tuts piano.
Alunan musik terdengar begitu indah. Banyak kelebihan didalam diri Okta, terutama yang berbau seni musik. Diturunkan dari keluarga mamahnya yang memang suka sekali dengan musik.Ada apa dengan Okta?
Mengapa Okta sakit bila melihat kemesraan Lana dan Hera?
Apakah Okta...?Nantikan terus kelanjutan ceritanya yaa🤗
Hehe:v gimana nih melanjutan ceritanya 😁Kalau kalian suka harus vote ya, dan kalau kalian tidak suka dengan ceritanya yaaa tetap harus vote hehe:v karena kalian sudah membacanya.
Apakah kalian tau, author sangat senang bila vote hanya menambah 1 saja. Kalian bisa membayangkan bila mendapat vote hingga "k" senangnya 2× lipat.
Makanya kalian bisa kasih apresiasi karya author ya.
Jangan lupa kasih vote dan komentar ya 😉
Happy reading💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
L'AMOUR
Teen FictionIni bukan tentang siapa yang lebih dahulu mengenalmu.Bukan soal siapa yang dahulu hadir kekehidupanmu. Tapi, ini kisah kita. Tentang kita. Tentang aku dan kamu. Saat memori menorehkan luka tak berujung, Saat dimana hati kita dilapisi luka. Kita sama...