0.3

38.6K 1.8K 71
                                    

Lima cowok ganteng itu sedang duduk di parkiran, sangat jelas terlihat dari raut wajah mereka yang sedang bermalas-malasan dan juga terlihat masi mengantuk, karna hari ini mereka sedang menunggu seseorang maka mereka dengan terpaksa bangun pagi untuk berangkat ke sekolah.

“walah mantap, Den Naro sama teman-temannya udah mulai rajin yah” puji mang Udin petugas bersih-bersih disekolah.

“khilaf pak” jawab Dio malas, yang di ikuti anggukan oleh teman-temannya membuat mang Udin tersenyum.

“khilaf itu kalau berbuat salah Den, sedangkan sekarang ini aden semua benar” ucap Mang Udin sambil mengankat sampah.

“menurut kami salah mang, makanya bilang Khilaf” ucap Dhafa yang membuat teman-temannya tertawa sedangkan pak Udin hanya mengeleng kepala maklum dengan kelima cowok ganteng yang terkenal dengan kenakalan tetapi mempunyai bakat bermain basket itu.

“ya udah, mang buang sampah dulu” pamit mang Udin

“iyah mang, semangat, jangan lupa tersenyum, karna senyum itu Ibadah” ucap Arel dengan mengangkat lengannya membetuk tanda semangat, pak Udin hanya tersenyum dan berlalu meninggalkan mereka.

“gila yah kalau gue jadi mang Udin bisa mati tiap pagi bangun buat ngangkat sampah” ucap Dio menggeleng kepala.

“kalau gitu lo jadi mang solis aja, jadi tukang sedot wc” jawab Arel, sontak teman-temannyapun tertawa sedangkan Dio mendumel dan mengabsen semua nama hewan.

Tidak lama kemudian Gilang dan teman-temannya menghampiri mereka, Gilang berdiri tepat di depat Naro, sedangkan Naro memasang wajah tak acuhnya.

“sesuai isi tantangan yang kemarin, gue datang untuk menunjukkan siapa cewek yang harus lo pacari” ucapnya dengan senyum bangga.

“cih penjilat, mau lo apa?” Tanya Dio sinis

“hahaha gue ngak mau apa-apa” tatapan Gilang tetap tertuju pada Naro “Gue Cuma mau, Lo” sambil menunjuk Naro “pacarin tu cewe berkaca mata yang berdiri di depan papan pengumuman”

Semua mata tertuju pada bagian kanan tempat papan pengumuman. di sana hanya ada satu orang cewek sedang berdiri sendiri membaca sesuatu di kertas-kertas yang tertempel. Naro kaget melihat cewek yang Gilang tunjuk, begitupun juga teman-teman Naro “shit” batin Naro, lalu bangkit berdiri dan meninggalkan Gilang yang tersenyum penuh kemenangan.

“BUKTIIN KALAU LO COWOK YANG BISA NEPATIN JANJI” teriak Gilang

                             ~~~

Follow instagram :meluksendi

Ayara (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang