0.4

37.4K 1.5K 72
                                    

Hari yang aku tungu-tungu pun tiba. Menjadi siswi SMA Karya Harapan secara resmi, memakai seragam putih Abu-abu selama tiga tahun. beberapa siswa suda tiba di sekolah, seorang pria berseragam putih hitam berdiri siaga di dekat pos. seorang petugas kebersihan sedang menyapu dan sekali-kali berbungkuk untung mengangkat daun yang lengket. Dua orang guru sedang berjalan sambil tertawa. Dan aku merupakan salah satu siswi yang berjalan melewati koridor. Aku berhenti di depan papan pengumuman yang tak jauh dari kantor untuk mencari kelas X berapa tempatku di kertas yang tertempel. Terlihat namaku tercetak di nomor urut dua, kelas X 2.

Tidak lama kemudian, siswa suda banyak berdatangan menuju papan pengumuman, aku siap beranjak pergi, rencanaku mencari kelas, aku berhenti sejenak untuk memasang earphone di telingaku, bibirku bergerak mengucapkan lirik lagu tanpa suara sambil berjalan pelan. Getaran ponsel dari dalam saku  bajuku membuat aku cepat-cepat mengambil ponsel. Nama Bella tertera di layar ponsel, aku tetap berjalan menunduk memandangi ponselku untuk menjawab panggilan dari Bella.


“ARAAA SUMPAH GUE SENENG BANGET, LO TAU NGAK KITA SEKELASSS” teriak Bella dari ujung telfon, aku menjauhkan hanpone dari telingaku.

“ngak usah teriak-teriak gitu kali Bel, kuping gue bisa budek gara-gara lo”

“yeah maaf maaf, habis gue seneng banget, kita duduk bareng lagi kan Ra?”

“iyeh, buruan gue udah di kelas”

“OTW!!” teriaknya lagi

Aku hanya menggeleng kepala dengan tingkah sahabatku ini, benar-benar tidak bisa diam orangnya. Saat memasuki kelas X 2, suda ada beberapa siswa yang sedang bercerita namun ada juga yang duduk sendiri, seperti aku saat ini yang duduk di bangku depan paling pojok dekat meja Guru, entah kenapa aku dan Bella selalu nyaman dengan posisi itu.

Tidak perlu menunggu lama, Bella akhirnya datang dengan senyum yang sangat ceria dan langsung memelukku.

“gue seneng banget, sumpah” katanya masi memelukku,sedangkan siswa-siswa yang lain menatap kami, mungkin mereka berfikir kami suda sekian lama tidak bertemu dan baru bertemu hari ini.

“lepasin ah, jijik gue” kataku berusaha melepas pelukannya

“beneran? Jijik atau minta nambah” ucapnya sambil menoel-noel pipiku.

“semerdeka lo aja deh”kataku sambil membuka tas untuk mengeluarkan buku pelajaran hari ini

Beberapa detik kemudian bu Endang masuk dengan senyum manis, beliau memperkenalkan namanya setelah itu gilirang kami yang memperkenalkan nama satu per satu, dilanjutkan dengan pemilihan ketua kelas. Masuk jam PPKn, pelajaran ini cukup menguras otak karna di balik senyum bu Endang yang manis ada kekejaman di dalamnya, beliau tidak segan-segan membaca nama dari daftar hadir secara tiba-tiba untuk menyebutkan bunyi pasal serta ayat undang-undang.

Di saat bu Endang sedang serius memjelaskan materi terdengar ada orang yang berlarian di depan kelas sambil tertawa terbahak-bahak, bu Endang menatap keluar dengan wajah yang suda mulai merah dan keluar sebentar dan mengiring lima cowok kedalam kelas.

Deg..

cowok tiang listrik” batiku

Seketika suana kelas menjadi sibut karna bisikan-bisikan, kulirik Bella yang ada di sampingku sedang melongo menatap kedepan, aku mengerutkan dahi lalu menatap seisi kelas, semua menatap kedepan dengan tatapan kagum.

“kalian lagi- kalian lagi, kali ini kerusuhan apa lagi yang kalian lakukan?” ucap Bu endang kepada kelima cowok itu.

“haha bukan mau buat kerusuhan kok bu, Cuma mau kabur aja dari jam pertama yang gurunya ngak jelas itu” ucap seorang cowok

Ayara (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang