14

25.8K 1.1K 26
                                    

“ke kantor doang kok lama banget si Ra?” Tanya Bella kepadaku yang baru saja sampai di kantin dan langsung duduk di samping Anisa.

“macet” jawabku santai lalu meneguk minuman.

“gila udah kaya jalan ke rumah lo aja yang sering macet”

“itu juga jalan ke rumah elu kali Bel” timpal Nisa membuat Bella terkekeh sedangkan aku asik menikmati makanan yang di pesan oleh mereka.

“untung aja lo cepet datang, kalau engak gue embat juga makanan lo” ucap Bella.

“lambung jurang mah gitu” jawabku.

Tiba-tiba ponsel Anisa dan Bella berbunyi lalu mereka mengarahkan pandangan ke ponsel.

“ekhem yang pacaran di UKS” ucap Nisa dan Bella yang sedang menunjukkan sebuah foto, dan itu adalah fotoku dan Naro yang sedang berada didalam UKS dengan wajah yang sangat dekat.

Aku mendengus kesal “sialan” batinku.

“ngobatin doang bukan pacaran” ucapku sambil menguyah makanan.

“emangnya dia kenapa dah?” Tanya Bella

Aku mengangkat bahu asal “kagak tau gue, paling juga adu jotos”

“jangan-jangan keributan pagi tadi gara-gara dia, terus dia lawan siapa yah?” ucap Anisa Heboh.

“manakutehe” jawabku santai.

“lo kalau dekat Kak Naro gimana rasanya?”Tanya Bella yang di angguki oleh Anisa.

“duh kok jadi kaku benaran sih ah” batinku

Aku menatap mereka malas “bi-biasa aja tu”

“beneran biasa aja?” goda Anisa

“iyah Bella” jawabku sedikit menahan kesal membuat mereka tertawa kencang sampai se isi kantin menatap kea rah kami.

Tiba-tiba ada yang duduk disampingku “hei, ceweknya Naro yah” suaranya membuat aku mendongkkan kepala dan menatapnya.

wow” batinku.

kulirik Anisa dan Bella, mereka sedang melongo menatap cowok di sampingku.

“hallo, kenalin, gue Gilang” ucap cowok itu lagi lalu mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

Aku menjabat tangannya ragu-ragu “Ara” jawabku lalu beralih melanjutkan acara makananku yang tertunda.

“kalian berdua namanya siapa?” Tanya Gilang lagi.

“hei kak, nama gue Bella temennya Ara” ucap Bella sedikit malu-malu.

“Anisa”

Dia menganggukan kepala lalu beralih menatapku yang sedang memasukkan makanan di mulutku.

“cantik” pujinya.

“HAA..” suara Anisa dan Bella membuatku kaget dan menatap mereka heran.

“lo berdua bisa santai ngak sih” ucapku kesal karna hampir tersendak.

“lo ngak denger kak Gilang bilang apa?” bisik Anisa.

Aku mengerutkan alis “dia bilang lo cantik” timpal Anisa membuatku kaget dan langsung beralih menatap Gilang disampingku yang sedang menatapku juga sambil tersenyum.

“oh gue-gue balik ke kelas duluan yah” ucapku lalu langsung berlalu meninggalkan mereka tanpa mendengar jawaban apapun dari mereka.

Setelah sampai di kelas, aku menghela nafas pelan “ampun deh, jantung gue lagi-lagi hampir copot” batinku.

                                  ~~~

Ke empat teman Naro sedang berjalan ke UKS untuk menjenguk Naro yang tidak sempat mereka bantu tadi pagi karna mereka datang terlambat.

Mereka masuk dengan tergesa-gesa ke dalam UKS di ikuti oleh Putry, Reli dan Vivian.

“Naro” ucap Putry lalu langsung memeluk Naro yang sedang tidur membuat Naro terbangun.

“Ro gimana ke adaan lo?” Tanya Rio

Naro berusaha bangun di bantu oleh Putry dari tempat tidur lalu menyandarkan kepalanya di kepala tempat tidur.

“yah seperti yang lo semua liat, muka gue lecet” jawabnya santai.

“sorry banget yah Ro, kita ngak ada di saat lo butuh” ucap Dhafa

“iyah, sans aeh" jawabnya.

“Naro, aku khawatir tau ngak hiks” Putry memeluk Naro lagi membuat ke empat temannya memutar bola mata jengah karna sikap manja Putry.

Naro mengusap rambut Putry “udah jangan nangis, gue ngak apa-apa” ucapnya menangkan.

Putry melepas pelukkannya “di obatin sama Ara?” tanyanya menyelidik

Naro sedikit terkejut “kok tau?” ucap Naro ragu-ragu

“yah tau lah, orang foto lo sama dia di UKS tadi aja udah ke sebar” jawab Dio

Naro hanya mengangguk lalu menatap Putry yang sedang cemberut karna fakta yang suda sangat-sangat jelas dia ketahui.

“Cuma ngobatin aja kok, yah udah lo bertiga keluar dulu, gue mau ngomong sama mereka” ucap Naro menatap Putry, Putry langsung bangkit berdiri dan keluar bersama teman-temannya dengan berjalan menghentakkan kakinya ke lantai.

Dio menggeleng kepalanya menatap Putry yang suda jauh “lo masi suka sama dia?” Tanya Dio membuat Naro terdiam.

“diem berarti iyah” timpal Arel namun Nato tetap diam.

"Kenapa tiba-tiba hati gue ragu"batin Naro

“bingung cintanya sama Ara atau sama Putry?” Tanya Rio santai membuat suanasana hening

Seketika Dhafa membuka suara.

“jadi gimana lo bisa ketemu sama Rizal didepan sekolah tadi?”

“gue juga ngak tau bakalan ketemu dia, emang sih gue rasa ada yang ngikutin gue dari rumah tapi ngak nyangka kalau itu Rizal, terus pas gue di depan sekolah dia nabrak motor gue dari belakang dan gue jatuh, yah karna gue emosi liat dia ketawain gue yah gue hantam aja, sebelum dia ninggalin gue dia bilang bakalan tunggu gue buat balapan”

“segitu marahnya yah dia karna Putry lebih milih lo dari pada dia, dasar Budak cinta” geram Dio

Seketika mereka terdiam dan memikirkan ulang masa lalu dimana mereka berada di area balapan yang dimenangkan oleh Naro, disana ada Putry yang ber status pacaran dengan naro dan Rizal, karna mereka sangat mencintai Putry, akhirnya bukan putry yang mereka salahkan tetapi mereka berdua saling menyalahkan dan pada akhirnya Naro memintah putry untuk memilih antara mereka berdua, dan yang di pilih Putry adalah Naro sehingga kebencian yang awalnya hanya sedikit di hati Rizal bertambah menjadi sangat membenci Naro hingga sampai sekarang Rizal masi terus mencari masalah dengan Naro yang jelas-jelas suda menjadi mantan Putry juga.

                                    ~~~

Instagram:meluksendi

Ayara (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang