“Ra. lo balik sama siapa?” Bella berbicara sambil membereskan buku-bukunya.
Aku meliriknya sejenak “Di jemput sama Bang Dikki” aku duduk melipat tangan ke depan memperhatikan Anisa yang sedang menyalin catatan dari papan, entah kenapa anak ini terlihat ngelamun saat pembelajaran dan alhasilnya dia terlambat menyalin catatan.
“Nis. Lo pulang sama siapa?” Bella berdiri dihadapan Anisa.
“Ah-itu”Anisa mengangguruk tengkuknya “Sama temen gue”
“Siapa?” Tanya Bella penasaran.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Revan masuk sambil memberi salam.
“Assalamualaikum”
“walaikumsalam” Jawab kami bersamaan, lalu beralih menatap Anisa karena Revan berjalan menuju Anisa yang sedang duduk sambil menunduk, aku dan Bella saling menatap lalu terkikik melihat tingkah Anisa yang lucu.
“Jadi dia temen yang lo maksud?” tanyaku yang dijawab anggukan malu-malu oleh Anisa.
Aku terkekeh lalu menatap Revan yang sedang berdiri didekat Anisa “Jagain sahabat gue” ucapku membuat Anisa mencubit tanganku.
“Van, lo tulus gak nih deketin Anisa?” Bella menunjukkan sikap posesifnya, Revan menggaruk tengkunya lalu menatap Bella “Iyah” jawabnya tegas, aku dan Bella saling menatap lalu mengangguk.
“Okey kalau gitu, gue sama Ara duluan” Bella menatap Anisa lalu beralih menatap Revan “Van, lo tau gak. Sejak tadi dia nervous banget” ucap Bella lalu terbahak, Bella menarik tanganku karena dia tidak ingin mendengar rengekan Anisa.
“Gila. Pergerakan Nisa cepet juga yah Ra” Bella terkekeh lalu merangkul bahuku.
Aku mengangguk “Iyah” aku menatap Bella “Lo kapan move on dari Bisma?” tanyaku lalu berjalan menjauh darinya, biasanya kalau menyebut Bisma dia akan mengamuk dan memukulku.
“SIALAN LO” teriaknya membuat semua siswa yang lewat menatap kea rah kami sambil berbisik, kebiasaan yang suda sangat biasa untuk kami.
Aku terkekeh lalu berjalan meninggalkan Bella yang berjalan dari belakangku, aku melihat-lihat keadaan sekolah, sudah mulai sepi, hanya siswa-siswa yang mempunyai kegiatan, seperti osis, tim basket Putry, Putra dan beberapa oang lainnya.
“Ra” Aku menoleh dan mendapati Naro yang sudah berdiri disampingku.
“Ngelamun aja” ucapnya membuat aku terkekeh.
“Lo ngapain disini?” tanyaku, karna setauku, mereka sedang latihan basket dan belum waktunya untuk mereka pulang.
“Nganterin lo pulang” jawabnya lalu menarik tangaku.
Mohon maaf, part ini sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan. Jika ingin mendapatkannya cerita lengkapnya silahkan beli ebooknya yang sudah tersedia di Google Playstore dan Playbook. Link pembelian ada di bio profil wattpad ini. Jika ada kendala dalam pembelian, tidak perlu sungkan untuk bertanya ke penulis maupun penerbit melalui DM @meluksendi
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayara (END)
RomanceAku Ayara mantan bad girl, sekaligus cewek yang di anggap kaku oleh sekian banyak orang di SMA Karya Harapan, bagaimana mereka tidak menilaiku seperti itu, sejak masuk SMA, aku merubah penampilanku dari yang swag menjadi kaku karna pengalaman burukk...