Aku, Bella dan Anisa memasuki kantin yang sangat ramai dengan terpaksa kami mengantri untuk memesan makanan.Anisa berdecak “ck ramai banget, mana cacing peliharan gue udah pada demo lagi”
Aku dan Bella tertawa mendengar celoteh Anisa.
“mending lo cari bangku yang kosong aja deh, biar gue sama Ara yang pesanin lo makan” ucap Bella
Anisa tersenyum lalu memberi hormat “siap Komandan” berlalu meninggalkan kami yang sedang mengantri.
“tu bocah mukanya kaya ngak makan setahun” ucap Bella memandang Anisa yang sedang celingak-celinguk mencari meja kosong.
Aku dan Bella kembali tertawa “ngapain celingak-celinguk kaya maling?”
“otak lo sama dia kan sama Bel, kurang sekilo”
Bella mendengus “iyah deh yang otaknya utuh”
Aku terkekeh lalu menatap kearah Anisa yang sepertinya suda mendapatkan tempat duduk yang kosong dan bersamaan dengan itu giliran kami memesan makanan.
“siomay sama jus alpokat tiga”
“siap Neng” jawab pak Eko
Setelah mendapatkan makanan kami berjalan menuju ke tempat Anisa menunggu, namun tiba-tiba.
Brukk..
Minuman berwarna merah tumpah di baju seragamku.
“ups, sorry” ucap seorang cewek.
Aku mendongakkan kepala menatap orang yang menabrakku tadi, ternyata Putry cs bersama kedua temannya, namun yang menumpahkan minuman itu bukan Purty tetapi Reli.
“kalau jalan tu pake kaki sama liat pake mata dong” geram Bella menatap mereka, seketika kantin hening, pasalnya baru kali ini ada siswa yang melawan Putry Cs yang suka membully itu.
“udah Bell”
“tapi mereka sengaja nyiram lo Ara”
“ish udah deh ah” ucapku penuh penekanan.
Setelah itu aku menatap Putry Cs yang sedang tertawa menatap kami “iyah kak, ngak apa-apa” ucapku tersenyum kepada mereka yang dibalas dengan senyuman sinis lalu berlalu dan dengan sengaja menyenggol bahuku.
Aku mengehala nafas “sabar, ini ujian” batinku
Aku berjalan meninggalkan Bella yang sedang melongo menatapku “seriusan lo bisa sesabar itu” ucapnya setelah berhasil duduk disampingku sedangkan Anisa memadangku heran.
“lo lagi PMS?” Tanya Anisa membuat Bella tertawa sedangkan aku hanya memutar bola mata kesal.
“nih makan, kayanya lo butuh makan biar otak lo ngak kebalik, masa iyah PMS sampe yang tembus baju bukan roknya” ucap Bella sambil memakan siomay.
Anisa cengegesan “hehe iyah juga yah, terus itu kenapa bajunya merah-merah?” Tanya Anisa lagi.
“di siram sama Putry Cs” jawab Bella membuat Anisa tersendak.
Uhukk
“terus lo ngak lawan dia Ra? Tanya Anisa membuat aku mengehentikan acara makanku.
Aku menggeleng kepala “sumpah hari ini gue apes banget, nahan emosi itu ternyata butuh tenaga juga” Bella dan Anisa tertawa
“elo sih ngak mau lawan, so soan mau ngebelahin mereka, asli gue pengen banget Tarek rambut lo tadinya, untung aja tangan gue ada makanannya” Bella mengaduk makananya kesal.
“ada apa nih, kayanya seru banget liatin orang lagi marah-marah” ucap Dio membuat Bella memutar bola matanya.
Mereka ternyata baru duduk di meja samping kami setelah memesan makanan, yahkan sampai kami tidak sadar dengan kehadiran mereka.
Naro menatapku yang sedang asik memasukan makanan di mulutku “baju lo kenapa?” tanyanya datar membuat aku menatapnya sekilas lalu menunduk melihat bajuku yang merah dari bagian dada sampai bawah.
“di siram sama P..” aku langsung memtong ucapan Bella.
“ah itu-itu, gue tadi nabrak temen terus minumannya tumpah di baju gue” Naro dan tema-temanya hanya ber oh ria.
Bella memukul lenganku “temen? Sarap deh otak lo” ucap Bella ketus.
Aku menyikut lengan Bella dan memberi kode kepada Anisa untuk diam.
“ganti gih sana, ngak enak di liat” ucap Naro datar.
Dhafa tertawa “ cie perhatian”
“sosweet banget sih” timpal Dio
“adu jadi inget pacar gue” ucap Arel dan mendapat pukulan dari Dio.
“emang ada?” Tanya Dio
Arel menggeleng kepalanya santai membuat kami semua tertawa.
“yah udah gue ganti baju dulu” pamitku pada semua.
“gue temenin” ucap Bella.
Aku menggeleng kepala “lanjutin aja makannya”
“janji PJ lu berdua mana” ucap Dio membuat aku yang mau beranjak pergi meninggalakan mereka terhenti.
“minta sama temen kak Dio aja” ucapku menatap Naro yang sedang makan lalu aku berlari meninggalkan mereka tanpa memperdulikan tatapan Naro yang tidak terima.
~~~
Seletelah aku mengejakan tugas fisika, aku membereskan buku-buku dan memasukkan kedalam tas sambil bersiul, senang, yah iyahlah senang karna tugas selesai dan bisa berbaring manja di kasur tercintaku.
“KASUR I'M COMING” teriakku lalu membanting badan diatas kasur sambil menerawang, seketika ponselku berbunyi.
Kring kring
Aku menghela nafas kasar “siapa sih? Ganggu orang aja”
Kring kring
“sialan ni orang” geramku lalu meraih ponsel yang ada di atas nakas untuk menjawab panggilan itu.
King kong is calling
“ra ara ara” seperti menyanyikan sebuah lagu
Aku menghela nafas “apa?”
“I miss you my princes”
“anjir alay banget"
“hehe lo kapan ngumpul ama kita-kita lagi?”
“nanti deh yah, salam buat semua, eh gue denger-denger si Arif menang balapan kemaren”
“iyeh, makanya gue hubungin lo, biar ikutan ngumpul di baskem”
“kapan-kapan aja deh”
“lo beda banget sekarang tau ngak, gue sempet liat lo sama si Bella di depan sekolah, asli dah itu bukan lo banget”
“hahah masa?”
“sialan lo, tapi betewe lo masi tetap cantik kok”
“ueek muntah pelangi gue anjir”
“hahaha”
“gue ngantuk mau tidur”
“okey deh, selamat tidur my princes, jangan lupa mimpiin gue yah”
“mimpi buruk dong guenya”
“dasar savage”
“hahaha”
Aku memutuskan telfon dan meletakkan ponsel kembali di atas nakas lalu menarik selimut untuk tidur.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayara (END)
RomanceAku Ayara mantan bad girl, sekaligus cewek yang di anggap kaku oleh sekian banyak orang di SMA Karya Harapan, bagaimana mereka tidak menilaiku seperti itu, sejak masuk SMA, aku merubah penampilanku dari yang swag menjadi kaku karna pengalaman burukk...