46

21K 1K 33
                                    

Hari ini, aku masuk ke sekolah dan bedanya, aku berangkat bersama Mama dan Bang Dikki. Sebelum berangkat, mama dan Bang Dikki menasehati aku agar tidak terbawa emosi

"Udah gak nih ceramahnya? Ayuk ah berangkat" ucapku saat mama dan Bang Dikki mansehatiku terlalu lama. Jujur aku orangnya tidak terlalu suka diceramahi terlalu lama, karena semakin lama di nasehati, aku semakin malas dan kantuk.

"Janji dulu, jangan ke pancing emosi ntar. Masalah lo yang ini belum tentu kelar. Jadi jangan nambah-nambah" ucap Bang Dikki.

"Iyah janji dulu" timpal Mama menatapku tajam.

Aku berdecak lalu mengangguk "Iyah, sekarang janji, tapi ntar belum tau sih" ucapku lalu bangkit berdiri. Mama dan Bang Dikki berjalan mengikutiku dari belakang sambil mengomel. aku terkekeh lalu masuk ke dalam mobil saat melirik mama dan Bang Dikki memasang wajah kesalnya.

"Ketawa aja lo setan" ucap Bang Dikki

"Lo monyet gila" jawabku tidak ingin kalah.

"Kapan berangkatnya kalau masi debat?" mama menegur kami berdua.

"Taon depan" ucapku sambil memeluk mama. Sedangkan Bang Dikki melirikku lewat spion lalu mendelik.

"Awas aja lo gorilla jelek" ucapku dalam hati.

***

Mohon maaf, part ini sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan. Jika ingin mendapatkannya cerita lengkapnya silahkan beli ebooknya yang sudah tersedia di Google Playstore dan Playbook. Link pembelian ada di bio profil wattpad ini. Jika ada kendala dalam pembelian, tidak perlu sungkan untuk bertanya ke penulis maupun penerbit melalui DM @meluksendi

Ayara (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang