25

24.4K 1.4K 24
                                    

Hari ini. Sepulang beribadah, aku dan mama tidak melupakan kegiatan rutin setiap minggu yaitu bersiarah ke makam papa. Kali ini aku dan mama tidak berlama-lama dimakam papa karna Mama ingin bersiap-siap ke London besoknya. Setelah sampai dirumah aku langsung ke kamar untuk bersiap-siap ke toko Kayla. Rasanya aku suda lama tidak bermain kesana.

“Mam. Ara mulai besok sendiri dong kalau mama ke London” regekku.

“Yah mau gimana lagi sayang. Abang kamu udah siapin semuanya. Nanti Bella temenin kamu disini”

“Ya udah deh. Mama mau pecking kan? Ara mau pamit ke Toko”

“Kamu belum makan Ara”

“Di Tokokan banyak makanan mam” ucapku diakhiri dengan kekehan.

“Ya udah sana”

Aku menganggukan kepala lalu berjalan menuju mobil “Toko pak”

“Iyah neng” jawab Pak Imam.

Dalam mobil aku membuka ponselku dan didalamnya terdapat banyak pesan dari Alex dan yang lain, namun ada yang kurang didalamnya. Sejak kemarin aku tidak mendapat chatt dari Naro. Apa dia sedang bersenang-senang dengan wanita yang dia belikan hadia ulang tahun itu?ah, bodoh amatlah. Aku menghela nafas sejanak.

“Non udah sampe atuh” Pak Imam melihat kebelakang dan mendapati aku yang tersenyum tanpa dosa karna terkejut.

“Eh udah sampe aja. Deket banget yah pak”

Pak Imam terkekeh “Wong Nonnya ngelamun terus gimana sadar kalau jauh”

Aku tertawa sejenak lalu membuka pintu mobil. dengan legkah kecil aku masuk kedalam Toko. Semua karyawan tersenyum melihat kearahku yang kubalas dengan anggukan dan senyum manis.

“Akhirnya kesini juga bos kita” ucap Pikka yang di ikuti kekehan karyawan lainnya.

“Hehe. Akhir-akhir ini sibuk sekolah. Taulah anak baru ngak boleh bolos” aku membuka daftar pemjualan hari ini.

“Oh jadi kalau udah lama boleh bolos gitu?” jawab Fatih yang sedang melayani pembeli.

“Hahaha iyah dong” semua karyawan yang berada disitu tertawa. Beberapa pengunjung lainnyapun ikut tertawa dengan jawabanku.

“Tante Merry ada diruangannya?” tanyaku setelah menyimpan daftar penjualan hari ini.

“Ada kok. Di dalam” jawab Risa salah satu karyawan yang jago masak.

“okey, ntar kita buat kue bareng yah” ucapku yang diangguki oleh Risa. Setelah itu aku berjalan kedalam ruangan Tante Mery. Tante merry yang sedang membaca laporan mendongak saat aku membuka pintu tanpa mengetuk

“kebiasaan ngak ketuk pintu” cibir Tante Merry yang kubalas dengan kekehan.

“tante lagi ngapain?” aku suda duduk didepannya. tanganku meraih sepotong cake di atas Meja kerja Tante Merry.

“Laporan Bulan ini. Kamu kenapa baru muncul ? tante akhir-akhir ini kewalahan karna banyak banget pesanan dari setia Acara ulang tahun sama acara perusahaan. Belum lagi Mama kamu mendadak pesen cake banyak dalam waktu satu hari. Langsung aja Tante cerca Sekretarisnya yang telfon kesini. Di kira Tante punya ratusan karyawan bagian dapur apa” Aku tertawa mendengar omelan tante Merry.

Mama memang mengadakan pertemuan antara perusahaan Minggu lalu, namun aku tidak tau kalau mama memesan cake sebanyak itu.

“Ara ngak tau kalau Mama pesennya sebanyak itu” aku terkekeh “terus hari ini ada pesenan dari mana yang harus di selesaikan? Biar Ara bantu” tante Merry menatapku, seperti bertanya “kamu serius?” aku mengangguk mantap.

Ayara (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang