01. Intro

393 25 2
                                    

SMA KIRIN, Senin 2 Maret 20××Hari ini, biasa saja tidak ada yang spesial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SMA KIRIN, Senin 2 Maret 20××
Hari ini, biasa saja tidak ada yang spesial. Aku hanya berjalan kaki menuju SMA Kirin, sekolahku tentu saja aku tidak sendirian, ada Jeno disebelahku. Ia sahabatku sedari kecil. Oh iya, kami berdua selalu sekelas, pernah sih tidak sekelas tapi cuma sebelahan saja. Sangat dekat bukan?

Kelas 11 Mipa 2

"Eh ciee...... Pagi - pagi udah berduaan aja! Ga sekalian sebangku nih?" Cibir Haechan, emang dia tu cerewet banget. Kek ga ada rem nya aja.

"Heh! Upil badak! Serah kita lah, mau berduaan lah, mau ngapain aja, emang lu siapa nya kita? Bapak gua bukan! Ngatur aja!" Jeno ngegas.

Aku hanya diam, berjalan dengan santai menuju mejaku. Oh iya, meja sebelahku kosong karena sebulan yang lalu temanku yang duduk disebelahku memutuskan pindah sekolah.

Ketika bel berbunyi, semua murid berbondong- bondong memasuki kelas, lalu wali kelas kami, Pak Kim memasuki kelas.
"Hari ini, kalian kedatangan murid baru..." sambil mempersilahkan murid baru tersebut masuk.

"Hai! Namaku Ji Changmin! Kalian bisa panggil aku Q (kyu)! Senang bertemu dengana kalian!" Perkenalan Changmin sambil membungkukkan badannya 45°.

"Changmin ah! Kamu bisa duduk disebelah Heeyoung!" Kata pak Kim sambil menunjukkan letak kursi tersebut.

"Ah, baiklah!" Kata Changmin.

Saat ia berjalan menuju bangkunya, banyak sekali siswi dikelasku yang saling berbisik.
"Eh, manis lho dia! Minta follow ig kalo punya!"

"Minta no WA aja!"

"Ihh, manis bangeeet sumpah!!"

"Akhirnya.....Ada cogan dikelas ini!!!"

"Gilaaaa tu si Heeyoung bisa sebelahan ama murid baru!!""

"Lu pindah sana! Biar si Q jejer gua!"

Changmin dengan santainya tanpa memperdulikan ocehan teman-teman sekelasnya yang seperti memuja-muja dia. Hanya senyum yang ia berikan.

Tanpa sengaja, mataku bertatap-tatapan dengan dia. Warna matanya coklat, namun ia seperti pakai soflens. Aku langsung memalingkan pandanganku, lalu ia mengajakku berkenalan.

"Hai! Gua Changmin a.k.a Q!" Sambil menjulurkan tangan, ajakan untuk bersalaman.

"Aku, Seon Heeyoung!" Balasku sambil bersalaman dengan dia. Tangan dia cukup hangat.

"Oh iya, ntar temenin gua keliling sekolahan ya! Biar ga tersesat!" Pintanya.

"Ah, okay!" Balasku dengan singkat.

Pelajaran pun sudah hampir berakhir, tiba-tiba Pak Kim memberi tugas berpasangan untuk minggu depan. Aku dan Changmin satu kelompok.

Istirahat

" Heeyoung-i! Ppali!" Ucap Changmin.

Aku tidak membalasnya, hanya melangkah menuju tempat ia berdiri. Jeno sepertinya menatap sinis si Changmin namun Changmin tidak menggubrisnya sama sekali.

"Oh iya, adik gua juga baru pindah kesini, boleh ajak dia ga?" Bujuk Changmin.

"Oh iya? Siapa?" Balasku dengan singkat.

"Sunwoo kelas 10 Mipa 3 ama Eric kelas 10 IIS 3!" Jawab Changmin dengan bersemangat.

"Oh yaudah, suruh ketemu di lobby aja!" Jawabku.

Lalu, kami berdua berjalan menuju lobby. Saat berjalan, aku memperkenalkan ruangan apa saja yang kita lewati, seperti kelas-kelas 11 Mipa dan IIS. Sesampainya di lobby, aku bertemu dengan kedua adiknya Q, yaitu Sunwoo dan Eric. Setelah kenalan kita langsung menuju koridor selanjutnya.

"Disini aula, biasanya buat pertemuan yang butuh ruang yang besar, prom night, sama upacara pembukaan dan penutupan tahun ajaran!" Jelasku.

"Terus disini juga kadang dipakai buat pensi event- event sekolah!" Sambungku.

Mereka hanya mengangguk paham, lalu kami berpindah ke ruang selanjutnya. Ada lapangan basket indoor, ruang guru, kolam renang beserta ruang ganti, ada perpustakaan dua lantai, lapangan outdoor, dan sampailah ke rooftop.

"Nah disini tuh rooftop! Terus rooftopnya dipagerin tu biar ga ada yang jatuh dari atap, buat jaga-jaga!" Jelas Heeyoung.

"Nah disini tuh jarang ada orang karena ya memang pada jarang kesini, dan rooftop ini tempat favorit gua!" Sambung Heeyoung.

"Oh iya Heeyoung sunbae! Kami duluan ya! Udah mau bel masuk nih!" Ujar Sunwoo sambil menyikut Eric.

"Kalian udah tau jalan buat kekelas kalian kan?"

"Udah kok, Gamsahamnida!" Ucap Sunwoo dan Eric lalu meninggalkan Changmin dan Heeyoung berdua dirooftop.

"Eh, tadi kan lu bilang rooftop tu tempat favorit lu, emang apa yang istimewa sih?" Tanya Changmin yang sedikit penasaran.

"Ah itu karena pemandangan langitnya terlihat jelas." Jawabku.

"Ohh gitu! Balik kekelas yuk!" Ajak Changmin sambil menggandeng tangan Heeyoung.

Setelah turun dari tangga, Changmin langsung melepas tanganku dari genggamannya, mungkin ia baru sadar kalau ia menggandeng tanganku.

"Eh, besok ngerjain tugas dari pak Kim dimana?" Tanya Q.

"Terserah aja!"

"Rumah gua aja ya!" Ajak Q.

"Oke."

Pulang sekolah

Sepulang sekolah, Q berjalan menuju perpustakaan. Ia ingin membuat kartu peminjaman buku di perpustakaan. Ketika ia melepas sepatunya di depan perpustakaan, Jeno menghadangnya.

"Hey, anak baru! Jangan macam-macam dengan Heeyoung! " Kata Jeno sambil menatap Changmin tajam.

Changmin hanya menampilkan wajah tak berdosanya. "Aku? Aku cuman temenan biasa sama Hee young. Lagipula, kau siapanya Hee young?"

"Kau? " Tunjuk Jeno pada Changmin.

Tiba-tiba telunjuk Jeno diturunkan oleh seseorang. Jeno pun menengok dan ternyata orang itu adalah Hee young.

Hee young menatap Jeno tajam. "Kau jangan buat malu deh Jen! Ayo kita pulang, " Tariknya.

Sebelum meninggalkan Changmin di sana. Hee young menundukkan kepalanya dan meminta maaf atas perilaku Jeno. Lalu ia menarik Jeno menjauh dari Changmin.

Changmin hanya mengendikkan bahunya dan masuk ke dalam perpustakaan. Sekelebat harum darah segar melewati hidungnya. Kepalanya berputar dan menemukan Hee young yang terjatuh dan darah mengucur dari lututnya.

Rasa manis dan segarnya darah Hee young mengisi kepala Changmin. "Bagaimana rasanya daging dia? Pasti enak sekali....." Kata Changmin dengan lirih.

"Kau yakin bisa memangsa nya? " Tanya Sunwoo sambil mendekati hyungnya.

"Kenapa tidak? " Tanya Changmin menantang.

"Jangan bodoh kamu, Hyung. Aku bisa mencium sesuatu hal lain dari masa depanmu," Kata Sunwoo.

Changmin hanya menatap dongsaeng nya dengan ragu. Ia tak bisa begitu mencerna perkataan Sunwoo.

Ketika ia ingin bertanya lebih lanjut, Sunwoo justru meninggalkannya sendirian dengan ribuan tanda tanya di pikirannya.

Tbc!!!

New story nih!
Semoga suka ya!
Terus jangan lupa vote ya!!

*Btw ini lagi revisi, makanya ku publish ulang :)

With luv

Vanralaa16

Die or Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang