60. What's Gonna be Happen?

22 13 2
                                    

2 Tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 Tahun kemudian...........

Heeyoung kini sudah bekerja sebagai kurator seni di sebuah galeri di kota Seoul. Pekerjaannya ini cukup menyenangkan bagi Heeyoung. Namun tetap saja itu cukup melelahkan baginya.

"Ahh, sepertinya aku butuh asisten.." keluhnya lalu ia mengambil ponselnya. Jari jemarinya yang lentik pun mengetik sebuah kontak dan menghubunginya.

"Carikan aku asisten! Terserah yang penting bukan om-om tua ataupun anak dibawah umur! Tolong ya..!" Perintah Heeyoung lalu ia menduduki kursi kebesaran miliknya. Ia membuang napasnya kuat-kuat. Sepertinya hari ini sangat melelahkan.

.

.

.

.

.

Sudah dua minggu ia meminta untuk diberikan seorang asisten, namun belum ada yang menemuinya hingga saat ini. Wajar lama, karena ia tidak ikut menyeleksi calonnya tetapi, bukankah hal seperti ini hanya memerlukan waktu yang singkat!?

"Sambungkan aku pada HR, Segera!" Ucapnya pada telepon kabelnya.

Setelah tersambung.....

"Permisi, apakah belum ada calon yang memenuhi kriteria yang saya minta?" Tanya Heeyoung dengan halus.

"Maaf Nona, sejauh ini belum ada... Mohon bersabar ya...... Apakah hal lain yang bisa saya bantu?" Balasnya.

"Tidak ada, yang penting carikan asisten untuk saya terlebih dahulu!"

Lalu ia menutup telepon itu. Apakah mencari asistan sesulit itu? Aku butuh asisten untuk memindahkan lukisan, membantuku menata lukisan dan melayaniku ataupun menggantikanku sesaat. Apakah itu sulit? Arghh! Menyebalkan!

Amarahnya kemudian mereda sesaat setelah ponselnya mengeluarkan suara notifikasi. Ia klik notifnya lalu ternyata teman-temannya ingin mengadakan reunian kecil di sebuah rooftop cafe. Heeyoung pun langsung bergegas mengambil kunci mobilnya yang tergeletak di meja kantornya lalu melangkah keluar menuju parkiran dan mulai menyalakan mesin mobilnya.













Kemudian, Heeyoung mencari meja dimana sahabat-sahabatnya berada. Terlihat dari jauh, sudah ada Yangyang. Ia lalu basa basi dengannya. Tak lama kemudian, yang lain pun mulai berdatangan. Tetapi, sesosok Haechan belum muncul. Kebiasaan nelat dah itu bocah satu. Akhirnya mereka memesan makanan terlebih dahulu dan juga untuk Haechan.

"Guysss! Ada kabar gembira lhooo!" Ucap Lia penuh semangat.

"Kabar gembira apa, Lia?" Yangyang kemudian menyeruput jus yang ia pesan sebelum mereka datang.

"Gue mau-" Belum selesai Lia berucap. Tiba-tiba ada seseorang yang datang dan menginterupsinya.

"YO....! HAECHAN IS COMING! RIGHT HERE!!! AYEE!" Haechan datang dan berteriak tidak jelas, mengganggu Lia yang hendak mengucapkan sesuatu.

Die or Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang