02. A Neighbour

164 22 2
                                    

"Ya! Lututmu gapapa?" ,Kata Jeno yang sedikit khawatir.

"Gapapa pala anda! Sakitlah! Ga sakit banget sih!" Ringis Heeyoung yang sambil memegangi lututnya.

"Gua gendong ke uks ya?" Tawar Jeno.

"Harus banget?"

"Ga nerima penolakan!" Paksa Jeno.

.

.

Heeyoung akhirnya digendong oleh Jeno menuju uks. Untung sekolah saat itu sepi sehingga tidak akan ada yang melihat mereka berdua.

Akhirnya mereka berdua sampai di UKS yang telah sepi dan untungnya ruangan UKS baru dikunci ketika jam 8 malam.

"Makanya ikat tali sepatumu dengan benar!" Oceh Jeno sambil mengobati luka Heeyoung. Heeyoung hanya diam tanpa meresponnya.

"Dengarkan aku baik-baik, aku tak suka kau terluka. Aku ingin kamu berhati-hati lagi, " Ucap Jeno dengan nada yang lebih tenang daripada tadi.

"Terimakasih Jen. Kau memang sahabat terbaikku, " Ucap Heeyoung tulus.

"Pokoknya aku harus mengantarmu. Untung saja kau tak ada latihan bersama dengan pamanmu hari ini, " Kata Jeno sambil meletakkan tangannya pada pundak Heeyoung.

Hening pun menyelimuti mereka berdua di sepanjang jalan. Mereka berdua sama-sama tenggelam pada pikiran mereka masing-masing.

.





.

"Jeno-ya! Kenapa kau begitu pada Changmin? Aneh sekali kau bertingkah seperti itu," Tanya Heeyoung tiba-tiba saat mereka tiba di gerbang rumah Heeyoung.

Jeno hanya diam yang membuat Heeyoung menatap tajam pada Jeno untuk menuntut sebuah penjelasan

"Apa kau tidak merasa aneh dengan dia? Dia bahkan tidak coba membaur dengan yang lain, " Ucap Jeno asal karena ia tak mungkin memberitahukan alasan sebenarnya.

"Namanya juga anak baru. Pastinya merasa kaget dengan situasi baru. Seharusnya kau mencoba memahami dia yang tengah beradaptasi." Kata Heeyoung sambil melepas tangan Jeno dari pundaknya

Percakapan mereka terputus ketika melihat Changmin berjalan menuju arah mereka.

"Changmin?" Tanya Heeyoung tiba-tiba yang membuat sosok pria itu yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya sambil membaca buku akhirnya mengalihkan pandangannya.

Ia hanya tersenyum. Lalu, mendekat pada dua orang itu.

"Ah, benar. Kita berdua belum perkenalan dengan baik kan Jeno-ssi" Kata Changmin sambil membaca nama Jeno di name tag-nya.

"Biar kutebak, kalian berdua adalah sepasang kekasih kan? " Goda Changmin sambil tertawa.

"Tentu saja bukan. Mana mau gua sama kembaran goblin!" Kata Heeyoung cepat.

"Gue juga kalik. Mana mungkin gue kembaran Donghae suju pacaran sama mbak kunti!" Kata Jeno sambil pura-pura jijik.

Changmin hanya tertawa melihat interaksi dua orang sahabat itu. Diam-diam, Heeyoung tertarik pada tawa Changmin yang menurutnya unik.

"Btw, kamu kok pulangnya lewat sini?" Tanya Heeyoung dengan heran.

"Oh itu rumahku!" Jawab Changmin sambil menunjuk rumah besar yang ada disampingnya.

"Jadi, besok pulang bareng aja! Toh rumah kita ternyata bersebelahan." sambungnya sambil tertawa.

"Ah iya, gua Lee Jeno! Gua sahabatnya poison ivy nih satu!" Perkenalan Jeno dengan baik sambil menjitak kepala Heeyoung. Lalu mengulurkan tangannya

Die or Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang