54. Regret.

27 12 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

Malamnya, Heeyoung membaca kembali jurnal ayahnya. Namun ketika ia menatap kearah balkon, ada rasa sendu yang mendekam didalam hatinya. Rasa sendu itu seakan tak mau pergi dari hatinya ketika ia tak melihat seseorang yang ia rindukan. Heeyoung pun menutup tirainya lalu mematikan lampu dan memilih untuk memejamkan matanya agar ia dapat melupakan kejadian buruk yang menimpanya.

"Ayah bahkan bisa berteman dengan seekor werewolf, mengapa aku bisa berpacaran dengan werewolf ya? Jika ayah dan ibu masih hidup, kira-kira bagaimana respon mereka? Apakah ada seseorang yang bisa mengerti keadaanku ini?" Tanyanya sambil menatap langit-langit kamarnya.

.

.


.






.

Sangyeon dan anggota packnya pun mengadakan suatu rapat kecil. Di rapat itu, mereka membahas apa yang akan mereka lakukan nanti, seperti memutuskan untuk pindah rumah dan lain-lain. Namun, pembahasan utamanya, adalah tentang Changmin.

"Jadi...........apa kalian ada solusi untuk menyadarkan Changmin dari komanya? Maksudku, sudah banyak cara tetapi hingga saat ini Changmin belum sadar juga..." Tanya Sangyeon dengan senyumannya yang manis namun seakan ia dipaksa untuk tersenyum.

"Coba pakai sihirnya Hwall, hyung!" Ucap Eric dengan penuh semangat.

"Hey! Sihirku tidak bisa melakukan itu! Seharusnya hal ini tidak dilakukan dengan sihir..!" Tukas Hwall.

"Oh iya! Karena Kyu kehabisan darah, apa bisa kita mendonorkan darah?" Usul Jacob.

"Hmmm, belum dicoba sih. Tapi boleh juga idemu.."

Sedangkan Sunwoo, ia malah asyik menbolak-balik halaman buku misteriusnya bukan malah memperhatikan rapatnya sehingga membuat Sangyeon sedikit kesal.

"EKHMMM!" Deham Sangyeon.

Yang merasa deham itu sindiran pun akhirnya angkat bicara. "Ada apa, hyung? Ah iya soal tadi, bagaimana jika kita mempertemukan Changmin hyung dengan matenya?"

Semua yang mendengar pun terheran-heran dengan pendapat Sunwoo. Pasalnya, yang membuat Changmin koma adalah matenya sendiri lantas kalaupun mereka bertemu, apa Changmin akan langsung sadar?

"HAH!? Mempertemukan mereka kembali? BIG NO! Please deh, dia kan yang bikin Changmin begini. Terus kalau ketemu, dia bisa apa?" Sanggah New sambil memalingkan kepalanya dan melipat kedua tangannya.

"Aisssh! Hyung ini! Dari hubungan mereka pasti ada sesuatu yang bagus ! Cinta !....bisa menyembuhkan hati yang terluka.... Apalagi mereka adalah sepasang mate!" Sunwoo merasa pendapatnya diabaikan. Kini, lebih baik ia mendengarkan rapatnya dan menyimak buku yang ia baca tadi.

Die or Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang