44. I admit that I....

29 12 2
                                    

𝔼𝕧𝕖𝕣𝕪 𝕟𝕚𝕘𝕙𝕥 𝔻𝕠𝕨𝕟 𝕗𝕠𝕣 𝕪𝕠𝕦𝕣 𝕝𝕠𝕧𝕖

𝕀'𝕝𝕝 𝕤𝕥𝕒𝕪 𝕚𝕟 𝕠𝕟𝕖 𝕡𝕒𝕣𝕥 𝕠𝕗 𝕪𝕠𝕦𝕣 𝕨𝕠𝕣𝕝𝕕

𝕃𝕚𝕜𝕖 𝕒 𝕤𝕦𝕟 𝕥𝕙𝕒𝕥 𝕣𝕚𝕤𝕖𝕤 𝕚𝕟 𝕪𝕠𝕦𝕣 𝕟𝕚𝕘𝕙𝕥

𝕀'𝕞 𝔻𝕠𝕨𝕟 𝕗𝕠𝕣 𝕪𝕠𝕦𝕣 𝕝𝕠𝕧𝕖

🌙𝑅𝑒𝓋𝑒𝒶𝓁 - 𝒯𝐻𝐸 𝐵𝒪𝒴𝒵 🌙

🌙𝑅𝑒𝓋𝑒𝒶𝓁 - 𝒯𝐻𝐸 𝐵𝒪𝒴𝒵 🌙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.







.

"Jadi, Heeyoung benci kaum gua. Terus, gimana nasib gua kalo dia tahu gua makhluk yang dia benci? Kalaupun gua jujur, apa dia masih mau nerima gua?" Pertanyaan yang ia lontarkan kepada dirinya sendiri. Changmin sedang melamun di ruang tamu rumah Heeyoung. Kini mereka berdua sedang menghias pohon natal.

"Bubu! Bisa tolong ambilin lampu tumblr yang di dalam dus?" Heeyoung sedang sibuk menghias pohon natal.

"Nih...." kata Changmin dengan lesu dan langsung memberikan barang yang diminta.

Setelah selesai menghias, mereka berdua duduk berdampingan di sofa. Sambil menonton film "Home Alone 2" dan ngemil, Heeyoung pun bertanya, "Bubu sakit?"

Tangan Heeyoung menempel pada kening Changmin. Suhunya bukan suhu normal biasa, karena ia seorang werewolf.

"Nggak kok. Bubu sehat-sehat aja!" Jawab Changmin.

"Terus kenapa lesu dari tadi? Lapar?" Heeyoung langsung berdiri hendak berjalan menuju dapur. Namun, secara mendadak, Changmin juga ikut berdiri dan langsung menarik Heeyoung ke dalam pelukannya, seakan takut Heeyoung pergi meninggalkannya.

Pelukan itu saling mengeratkan. Disisi lain, Heeyoung yang awalnya terkejut karena dipeluk secara mendadak kini membalas pelukan Changmin dengan erat.

Setetes air mata keluar dari kelopak mata Changmin, membasahi pipinya lalu menetesi bahu Heeyoung. Ia takut menghadapi sebuah kenyataan bahwa dirinya adalah makhluk yang dibenci matenya sendiri. Ia takut jika suatu saat nanti harus berpisah dengan Heeyoung. Ia sudah terlanjur mencintai matenya. Ia tak ingin menggantikan matenya dengan apapun.

"Bubu kenapa nangis?" Dengan lembut, Heeyoung menepuk punggung Changmin agar ia sedikit tenang. Kini  Heeyoung dapat mendengar degupan jantung Changmin yang cukup kencang.

Changmin tidak menjawab pertanyaan Heeyoung. Ia malah mengeratkan pelukannya. Tak ingin melepaskan pelukan itu. Changmin merasa nyaman dan damai didalam pelukan Heeyoung. Ia merutuki dirinya sendiri dan rencana konyolnya untuk memangsa Heeyoung. Ia benar-benar merasa bersalah dan menyesal telah memikirkan hal konyol itu.

Die or Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang