40. Suspicious Things.

31 11 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.


.

"Sayang....! Tempatnya udah deket, bisa ga tutup mata dulu ?" Kata Changmin yang sedang menggandeng Heeyoung.

"Eung...!" Heeyoung setuju dan langsung menutupnya.

Sebenarnya, tempat yang ingin mereka kunjungi ini adalah sungai Han. Menurut beberapa situs, tempat itu cukup romantis dan cocok untuk berpacaran sambil menikmati pemandangan sunset.

Setelah berjalan kaki dan berbincang ringan, akhirnya mereka sampai di sungai Han. Saat Changmin menyuruh Heeyoung untuk membuka mata, netra Heeyoung langsung terpukau melihat pemandangan indah sungai Han.

"Tampaknya Heeyoung senang," batin Changmin sambil tersenyum. Saat tengah santai menikmati pemandangan langit senja, ponsel Changmin terus saja bergetar. Namun, Changmin memilih mengabaikannya.

"Bubu..! Sepertinya ada telepon penting dari ponsel bubu? Kenapa ngga Bubu angkat aja?" Heeyoung tahu, bahwa ponsel Changmin berdering terus sejak tadi.

"Ahh, baiklah! Bubu angkat ya!" Kata Changmin pergi mengangkat ponsel itu. Ternyata yang menelponnya sejak tadi adalah Eric.

"Ya! Changmin Hyung! Buruan pulang! Sebentar lagi malam purnama! Kau tidak lupa kan, hyung?!" Tanya Eric yang sedikit ngegas.

Sebenarnya, Changmin sedikit lupa dengan hal itu. Changmin hanya mengiyakan dan mematikan panggilan itu, lalu kembali dan mengajak kekasihnya pulang.

"Sayang.... Ayo kita pulang. Udah mau malam ini..!" Bujuk Changmin.

"Tapi.....kan pemandangannya bagus, bubu..!" Heeyoung bersikeras untuk tidak pulang. Ia hanya ingin berdua dengan kekasihnya walaupun ditempat menakutkan sekaligus.

Merasa perkataannya tidak mungkin diiyakan, Heeyoung mulai merajuk sambil mengeluarkan puppy-eyes.

"Bubu, tapi kan kita disini baru sebentar..! Tak bisakah kita duduk dan menikmatinya?! Akuuu cuma mau menghabiskan waktu berduaaa...." rengek Heeyoung tak lupa ia juga memainkan tangan Changmin. Sangat menggemaskan sekali jika dilihat, pasangan yang imut. Namun, jika bukan karena malam purnama Changmin tidak akan pulang dulu.

"Heeyoungie, mian! Hari ini bubu ada acara. Kita bisa kencan lagi lain kali. Tapi tadi bubu ditelpon oleh Sangyeon hyung sueuh pulang. Kumohon.....!" Changmin menyondongkan badannya kearah Heeyoung. Lalu perlahan, tangan Changmin sudah berada di pipi Heeyoung dan mulai mencubit pipi Heeyoung yang digembungkan.

Heeyoung memang mengiyakan ajakan pulang, tetapi tetap saja Heeyoung merasa sebal dan mulai menumbuhkan rasa kecurigaan.

Akhirnya, mereka pun setuju untuk pulang.

.





.

Setelah Changmin tergesa-gesa berlari menuju ruang bawah tanah. Ia segera merantai dirinya. Yang lain sudah siap menunggu bulan purnama muncul pun langsung beralih menatap tajam kepada Changmin.

Die or Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang