30. When the Werewolf get Sick

48 13 4
                                    

Tengah malamnya, Heeyoung duduk dibalkonnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tengah malamnya, Heeyoung duduk dibalkonnya. Sambil memandangi langit malam yang cerah, ia membaca jurnal ayahnya yang sempat diabaikan sebentar. Ia mulai membuka jurnal itu dengan perlahan dan membaca halaman demi halamannya dengan teliti.

Tiba-tiba sebuah foto pun terjatuh dari salah satu halaman itu. Heeyoung pun langsung memungutnya dan melihatnya. Terlihat dua orang pria tersenyum simpul didalam foto itu. Heeyoung pun ikut tersenyum simpul ketika melihat foto itu. Namun, raut wajah Heeyoung pun langsung berubah drastis ketika melihat tulisan dibalik foto itu.

"My Best Friend are a werewolf. It's make me upset but the reality is not all werewolves are greedy. Hey! Choi Robin, we must meet up soon!"

Seon Jin Young and Choi Robin 2208××

Pesan singkat dibalik foto itu kini membuat perasaan Heeyoung campur aduk. Pikirannya kini buyar seketika. Mengingat fakta bahwa orangtuanya meninggal ditangan werewolf. Itu membuat dirinya sangat syok. Ia memilih menaruh foto itu di halaman paling depan jurnal itu dan masuk kekamarnya, mengunci pintunya rapat-rapat.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Keesokan harinya, seluruh anggota pack kecuali Changmin dan Hwall mulai berkemas-kemas. Ada yang memusingkan pakaian mana yang akan dibawa, hingga tasnya tidak muat dengan ramyeon instan yang ingin dibawanya. Semuanya masih memusingkan barang bawaan mereka sampai......

"Hey! Kalian ini mau pergi kemah besar ditengah hutan! Bukan berpiknik!" Seru Sangyeon.

"Ya, hyung sih ga punya selera F-A-S-H-I-O-N! Mau kemana pun kan harus modis! Barangkali ditawari jadi model gituu!" Balas New yang sedikit mempercepat bicaranya.

"Hyung, cara bertahan hidup paling efektif itu dengan membawa ramyeon instan! Aku merasa selamat bila membawa RAMYEON INSTAN!" Eric memberi sedikit penekanan pada kata ramyeon instan, karena Eric adalah pecinta ramyeon.

Ditengah-tengah perdebatan para anggota pack ini, tiba-tiba Juyeon memunculkan argumennya.

"Sebagai orang yang pernah bertahan hidup di hutan, kita ini hanya perlu membawa jiwa, raga, dan alat-alat masak yang multi fungsi!" Dengan bangganya Juyeon bilang begitu. Tak lupa sambil mengeluarkan senyum andalannya dan membusungkan dadanya.

"OKAY! KALO GITU, JUYEON GA USAH KITA KASIH MAKAN! LU GA USAH BAWA BAJU LHO JUYEON!" New sudah mulai berisik dan ngegas.

"Juyeon hyung ga boleh minta ramyeon instan Eric lho ntar! Ga usah setenda sama Eric!" Eric merajuk sambil membuat suara imut.

Die or Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang