28. A Confession? (환상고백)

40 13 0
                                    

"Heeyoung! Hukumanmu udah digantiin ama Jeno tuh!" Ucap Haechan yang langsung melihat Heeyoung berjalan kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heeyoung! Hukumanmu udah digantiin ama Jeno tuh!" Ucap Haechan yang langsung melihat Heeyoung berjalan kearahnya.

"Tapi, gua baru pertama kali ngeliat Jeno lesu begitu! Dia kenapa?" Tanya Haechan.

Heeyoung berpikir, mana mungkin dirinya kan langsung begitu aja bilang soal pengakuan dan ciuman yang dilakukan Jeno kepadanya? Jika iya, Haechan pasti akan membual yang lebih parah.

"Ga tau tuh...... sepertinya dia salah makan!" Heeyoung masa bodoh dengan Haechan yang ingin menginterogasinya lagi. Ia langsung berjalan menuju tendanya dan tidur.










Pukul 22.00

Drrt.....




Drrt.........



Drrttt........

Ponsel Heeyoung bergetar tanda ada pesan masuk. Ada beberapa pesan spam dari seseorang yang menyuruhnya keluar dari tenda. Setelah merapikan rambutnya, Heeyoung langsung keluar dari tenda dan, orang yang mengirim pesan itu sudah menunggunya diluar. Orang itu adalah Changmin.

Changmin mendekat dan berucap," Temani aku jalan-jalan sebentar.." Langsung dibalas anggukan oleh Heeyoung.

Mereka berdua pun menelusuri pinggir pantai Eurwangni. Malam ini terasa indah bagi mereka berdua karena tidak ada yang mengganggu kebersamaan mereka. Serasa dunia ini hanya milik mereka berdua. Hanya ada langit malam yang indah, terpaan angin sepoi-sepoi dan keheningan yang selalu bersama mereka.

Lalu, Changmin yang berjalan disebelah Heeyoung mulai buka suara, " Heeyoung-ie, malam ini cerah ya..!"

"Hmm, untung tidak hujan..." Jawab Heeyoung dengan lesu.

"Young-ie kenapa? Kau tampak lesu, kamu sakit? Bagian mana?" Pria itu langsung menempelkan tangannya ke dahi Heeyoung untuk mengukur suhu tubuhnya. Akan tetapi, suhu badan Heeyoung terbilang normal.

"Kau sedang memikirkan apa? Jeno? " Tanya Changmin.

Heeyoung langsung memandang wajah Changmin dan hanya mengangguk singkat.

Changmin menghela nafas dan berkata, "Mungkin saja dia sedang letih. Jadi, jangan berpikiran macam-macam."

Kemudian tanpa permisi tangan Changmin menelusup ke jemari tangan Heeyoung. Heeyoung yang diperlakukan seperti itu kaget dan langsung melihat tautan tangan mereka. Rasanya otaknya menyuruh ia melepaskan tautan tangan itu, tetapi hatinya mengatakan harus tetap menggenggamnya.

Lalu, suasana kembali sunyi. Mereka terus berjalan lurus hingga bebatuan di tepi pantai pun terlihat.

"Heeyoung-ie! Ayo kita duduk diatas bebatuan itu!" Ajak Changmin tanpa persetujuan Heeyoung langsung menarik tangannya.

Kini, mereka duduk santai diatas bebatuan di pantai sambil menikmati deru ombak dan langit malam yang indah. Mereka hanya berbincang-bincang ringan sampai Changmin mulai bertanya. "Heeyoung-ie, ada sesuatu yang ingin kutanyakan.."

Die or Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang