52. Terpisah......

27 11 4
                                    

🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄

𝓗𝓪𝓵 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓶𝓮𝓷𝓪𝓴𝓾𝓽𝓴𝓪𝓷, 𝓴𝓲𝓷𝓲 𝓽𝓮𝓵𝓪𝓱 𝓽𝓮𝓻𝓳𝓪𝓭𝓲.....
𝓢𝓮𝓶𝓾𝓪 𝓼𝓮𝓷𝔂𝓾𝓶 𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓾𝓫𝓪𝓱 𝓶𝓮𝓷𝓳𝓪𝓭𝓲 𝓪𝓲𝓻 𝓶𝓪𝓽𝓪 𝓴𝓮𝓼𝓮𝓭𝓲𝓱𝓪𝓷.....
𝓣𝓪𝓭𝓲𝓷𝔂𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓴𝓾𝓴𝓲𝓻𝓪 𝓽𝓮𝓽𝓪𝓹 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓹𝓪𝓭𝓪 𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻𝓷𝔂𝓪 𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓾𝓫𝓪𝓱.....
𝓚𝓪𝓾 𝓭𝓪𝓷 𝓪𝓴𝓾, 𝓹𝓪𝓭𝓪 𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻𝓷𝔂𝓪 𝓴𝓲𝓽𝓪 𝓽𝓮𝓻𝓹𝓲𝓼𝓪𝓱....

🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄

.


.



.

Semua kejadian itu terlihat jelas di mata dua orang yang mengawasi Heeyoung dan Changmin sejak tadi. Sunwoo dan Hwall tak dapat bereaksi apa-apa. Saking tercengangnya melihat salah satu hyungnya tak sadarkan diri, tentu saja dalam hati mereka akan ada rasa amarah. Mengapa ia menembaki hyungnya yang tak melakukan apapun? Apa salahnya hingga ditembaki?

"Hey, Sunwoo! Sekarang, setelah melihat hal tadi, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Hwall sambil memegang tongkat sihirnya.

"Hmm....Evakuasi semua barang hyung dari tenda noona itu!" Kata Sunwoo.

"Bisa tidak jika kita bereskan noona breng*** itu dulu? Dia telah membuat Changmin hyung sekarat begitu Woo.." kata Hwall dengan sedikit emosi.

"Jika kita membereskan dia, apa semua masalah ini selesai? Apakah hyung nanti akan sadar? Jangan lakukan itu! Apalagi dia adalah matenya Changmin hyung! Jika hyung sadar bahwa kau membunuh matenya nanti, bukankah akan ada masalah baru?"

"Aish! Betul juga.... Tapi, mengapa jika mate, noona itu menyerang Changmin hyung?"

"Ia takut, trauma akan masa lalunya, Hwall. Sebaiknya kita bergegas mengambil barang Changmin hyung sebelum noona itu kembali." Tukas Sunwoo sambil menarik Hwall menuju tenda Heeyoung.

.




.



.



.



.



.

Sudah hampir setengah jam Heeyoung termenung dibawah derasnya hujan. Ia tak peduli bila ia nanti demam. Ia takut, masa lalu itu kembali menghantuinya lagi setelah sekian lama. Lalu, para hunter pun berdatangan bersama dengan Lee Jeno yang sedang memegang payung. Lelaki itu langsung berlari kearah Heeyoung dan memayungi Heeyoung.

"Apa yang terjadi? Dimana pacarmu?" Tanyanya dengan lugu. Beberapa hunter yang datang pun memeriksa lokasi sekitar untuk memastikan tak ada werewolf rogue yang berkeliaran mencari mangsa.

Heeyoung hanya menggeleng tanpa berkata apapun. Jeno merangkul Heeyoung dan membantunya berdiri. Ia memapah Heeyoung menuju tempat yang lebih aman.

Jeno pun melihat baju Heeyoung yang telah bersimbah darah. Ia pun membatin, "Di baju Heeyoung darah siapa? Apa dia menembaki kekasihnya sendiri?"

.




.





.







.

Setelah keluar dari gunung itu, Heeyoung sudah dijemput oleh tim hunter termasuk Tae jun. Heeyoung langsung masuk kedalam mobil yang menjemputnya. Tapi sebelum itu, Heeyoung berganti pakaian agar tidak sakit.

Die or Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang