Die or Love [✔]

45. Before that Night

.

.

.

.

.

Musim salju pun telah berlalu. Tahun ajaran akhirnya dimulai. Kini, Heeyoung dan kawan-kawan sudah mencapai tingkat akhir sekolah, yaitu kelas 12.

Saat ini, mereka sedang mengenang masa-masa bebasnya sebelum mulai berkutat belajar dan ujian.

"Heeyoung sini, kita selca bareng!" Ujar Lia sambil menggeret Heeyoung, mencari spot foto yang bagus. Sebenarnya, mereka saat ini sedang berada di Lotte World. Mereka semua ingin bermain sejenak tanpa memikirkan ujian CSAT. Biarkan itu menjadi urusan belakangan.

Tak lupa mereka mengenakan bando telinga hewan yang lucu. Tentu saja Heeyoung dan Changmin mengenakan bando yang sama, hal wajib bagi pasangan untuk mengenakan sesuatu yang sama.

Jeno kini sedang mengamati Changmin. Sejak Changmin mengungkap identitasnya sendiri, Jeno bingung tentang apa yang harus ia lakukan. Ia juga melihat Changmin yang sepertinya juga memikirkan hal yang sama.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Heeyoung, lu pernah ga sih curiga tentang suatu hal sama pacar lu?" Tanya Jeno. Kini mereka berdua sedang berbincang di rumah Heeyoung.

"Pernah, tapi aku takut kecurigaan itu memang benar adanya...."

"Tentang apa?"

"Werewolf. Makhluk yang paling kubenci. Aku takut, dia pacarku dan aku menyayanginya. Tak bisa kubayangkan apa yang terjadi padaku dan dia jika dia memang werewolf...." Heeyoung sebenarnya enggan membahas werewolf. Membahasnya sama saja mengungkit masa lalunya yang terlalu kelam.

"Heeyoung, dia memang werewolf beneran asal elu tahu. Gua takut memberitahu lu akan hal ini karena lu sangat menyayanginya. Gua takut lu terluka lagi." Batin Jeno dengan perasaan pilu.

"Oh iya, Taejun hyung mana?" Jeno langsung pindah topik pembicaraan.

"Oh, ada bocah yang mencariku?" Sahut Taejun dari pintu depan. Ia habis membeli keperluan bulanan.