🍃🍃🍃🍃🍃
Semuanya akan berlalu. Aku akan menemanimu bertahan melewati penderitaan sampai nanti datang kebahagiaan.
🍃🍃🍃🍃🍃
Angkasa duduk dengan raut wajah cemas.
Setelah mengantar Aurora, beberapa jam kemudian ia ditelepon oleh salah satu asisten rumah tangga Aurora.
Dia bilang, Aurora kini berada di rumah sakit.
Saat ke rumah Aurora, Angkasa meminta nomor salah satu asisten rumah tangga Aurora. Untuk memantau Aurora, dan apa saja yang Aurora lakukan.
Angkasa tahu tentang semua hidup Aurora.
Tentang tekanan yang diberikan oleh orang tuanya, terutama Ibunya, hingga Aurora menjadi terobsesi dengan yang namanya belajar.
Bukan hanya itu saja, Aurora juga merasa kesepian.
Hidup gadis itu terlalu datar.
Malam itu, Bintang datang menemui Angkasa. Memberi tahu semua tentang Aurora dan yang dialami Aurora kini.
Ya sebenarnya Angkasa juga bekerja sama dengan Retta yang merupakan sepupunya untuk membujuk Aurora agar menjadikan Angkasa sebagai guru les privatnya.
Bintang juga kini ada disebelah Aurora, di wajahnya tersirat sebuah rasa penyeselan dan marah. Angkasa baru tahu bahwa hantu saja bisa menyesal.
Bintang terlambat menolong Aurora karena ia juga mempunyai urusan katanya.
Untung saja salah satu asisten rumah tangga Aurora sempat melihat Aurora diseret Ibunya menuju kolam renang, tapi ia tidak berani mengintip atau mengikuti mereka.
Sadar Nyonya besar sudah pergi sejak beberapa menit yang lalu, tetapi Aurora tidak juga muncul. Ia penasaran, saat dilihat dari kejauhan tidak ada Aurora disana.
Hingga sebuah tubuh muncul dari dasar kolam renang dan mengambang.
Untung saja asisten rumah tangga yang masih terbilang muda ini bisa berenang.
Jadi, ia menyelamatkan Aurora dan membawa Aurora ke rumah sakit, lalu menelepon Angkasa.
Aurora belum sadar sejak tiga jam yang lalu.
Angkasa sudah menunggu selama dua jam.
Ya mungkin karena Aurora kelelahan.
"Ini semua salah gue. Kalau gue nggak masuk ke dalam tubuh dia tadi pagi, Ibu nggak akan kasar sama dia kayak gini." Ucap Bintang sambil memegangi kepalanya.
"Udah Kak, jangan nyalahin diri sendiri juga. Besok-besok Kak Bintang jangan gegabah. Jadi Aurora yang kena. Dan harusnya, aku nggak usah bawa Aurora pulang." Angkasa juga sama menyesalnya.
"Gue cuma nggak mau dia kayak gue Sa."
"Gue ngerti Kak. Gue akan berusaha." Angkasa tersenyum.
Angkasa jadi ingat saat pertama kali ia bertemu dengan Bintang.
Siang itu di Rumah Sakit Cakrawala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa ✔ (Completed)
Teen FictionCover by @naaverse Idea by @naaverse And Quotes by @naaverse ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Keana Aurora Adalah dedara Masa depan membuatnya membara Ia ingin naik sampai puncak menara Banyak sengsara Sedikit gembira Ingin selalu menjadi juara Tapi selalu merasakan lara...