🍀🍀🍀🍀🍀
Ada banyak tanya tentangmu. Terlebih tentang masa lalumu dan semua kenyataan yang menyangkut dirimu.
🍀🍀🍀🍀🍀
"Kak Angkasa kenapa lo pilih Leo?" Tanya Aurora begitu mereka tiba di Perpustakaan.
Ya semenjak kemarin, Angkasa sibuk karena ia Ketua Osis, tadi pagi juga mereka tidak sarapan bersama di Kantin.
Awalnya Aurora tidak ingin belajar bersama Angkasa seperti biasa di Perpustakaan, karena Aurora tahu Angkasa sibuk dan Aurora tidak ingin merepotkan lelaki itu.
Tapi Angkasa memakasa Aurora hingga menelepon Aurora berkali-kali, °Aurora jadi tidak enak sendiri.
"Mulai sekarang jadiin Leo sebagai teman lo, bukan saingan lo, dengan begitu lo lebih gampang buat kalahin dia." Aurora menepuk-nepuk pundak tangan Aurora.
"Itu makanya lo temenan sama Kak Venus?"
Angkasa mengernyit. "Kalau gue nggak temenan sama Venus juga gue bakal selalu jadi yang pertama, karena kecerdasaran gue setara dengan Einstein." Angkasa tersenyum sombong.
Aurora memutar bola matanya. "Karena gue nggak secerdas lo, gue sama Leo temenan juga, tetap aja gue ngga bisa ngalahin dia. Buat apa berteman?"
"Gue kasihan sama Leo." Angkasa menyenderkan kepalanya di bangku.
"Kenapa?"
"Dia nggak bener-bener punya teman yang tulus sama dia. Ada yang berteman karena bisa nyontek sama dia, ada yang karena dia anak orang yang kaya raya. Temen-temennya manfaatin dia, dia tahu dimanfaatin tapi dia diam, karena dia butuh teman." Angkasa menatap kosong langit-langit Perpustakaan.
"Kalau gitu, lo aja jadi teman dia Kak." Jawab Aurora tak acuh.
"Gue sama dia kan nggak sekelas. Beda sama lo. Kayaknya kalau lo jadi teman dia, lo satu-satunya teman yang tulus. Lo nggak akan nyontek ke dia kan? Soal harta, lo juga nggak kalah kaya sama Leo. Jadi apa yang mau lo manfaatin kan?" Angkasa menaikkan kedua alisnya.
Aurora menggeleng pelan. "Justru karena nggak ada yang bisa gue manfaatin, ngapain gue berteman sama dia?"
"Sebenarnya ada Ra."
"Apa?"
"Lo bisa nyuruh dia kalah, dan ngebiarin lo biar jadi yang pertama."
Aurora tergelak, hingga mengundang beberapa perhatian pengunjung Perpustakaan.
"Itu namanya persaingan nggak sehat. Gini-gini, gue bukan orang kayak gitu."
Aurora mengacak rambut Aurora. Aurora merapikannya kembali sambil berdecak kesal.
"Nanti pas naik gunung, jangan bawa semua buku Ra, tas lo bakal berat. Disana kita buat senang-senang cari pengalaman, bukan buat belajar, baca materi."
Padahal ... Aurora ingin membawa semua bukunya, agar ia tak merasa bosan.
"Ka Venus itu mantan lo kan?"
Angkasa mengangguk, anggukan tanpa ragu. "Iya."
"Kenapa kalian putus?"
"Ra.ha.sia. Lo bukan fans gue, jadi ngapain lo tahu?" Angkasa terbahak disusul beberapa pukulan yang mengenai tangan dan bahunya.
🍀🍀🍀🍀🍀
Bersambung ...
🍀🍀🍀🍀🍀
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa ✔ (Completed)
Teen FictionCover by @naaverse Idea by @naaverse And Quotes by @naaverse ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Keana Aurora Adalah dedara Masa depan membuatnya membara Ia ingin naik sampai puncak menara Banyak sengsara Sedikit gembira Ingin selalu menjadi juara Tapi selalu merasakan lara...