🌜19.🌛

2.9K 167 8
                                    

🌼🌼🌼🌼🌼

Setelah mengenalmu, entah kenapa aku seperti ditarik untuk ingin mengetahui semua tentangmu.

🌼🌼🌼🌼🌼

Aurora sudah keluar dari Rumah Sakit.

Keadaan otak, hati dan fisiknya semakin hari semakin membaik.

Orang tuanya juga semakin memperlakukan Aurora dengan baik, walau Aurora masih saja di tuntut untuk jadi yang pertama.

Aurora merasa hidupnya sudah sempurna, ditambah Angkasa yang makin hari makin nempel dengan Aurora.

Tapi Aurora merasa kehilangan. Ia kehilangan Bintang. Sejak ia masuk Rumah Sakit ia tidak bertemu Bintang lagi. Dimana Bintang?

Pagi ini Aurora membawa bekal. Ia duduk dikantin ditemani dengan Angkasa. Seperti biasa, mereka sarapan bersama.

Angkasa duduk berhadapan dengan Aurora. Aurora makan dengan tenang, begitu pula dengan Angkasa.

"Gue boleh gabung nggak?"

Angkasa dan Aurora sama-sama mendongak. Aurora tidak kenal siapa perempuan ini. Perempuan itu menatap Aurora sambil tersenyum.

"Boleh Ven, duduk aja." Angkasa menjawab.

Perempuan itu duduk disebelah Angkasa, berhadapan juga dengan Aurora. Jadi, Angkasa mengenal perempuan ini?

Aurora tidak peduli, ia melanjutkan makannya.

"Kayaknya ngga enak kalau sarapan bareng, tapi ngga kenal satu sama lain." Venus membuka suara.

Aurora tahu perkataan itu untuknya. Tapi Aurora tidak peduli.

"Kenalin gue Venus. Kelas 11 IPA 1." Venus mengulurkan tangannya pada Aurora.

Jadi, dia teman sekelasnya Angkasa?

Karena ditatap tidak enak oleh Angkasa, Aurora menerima uluran itu.

"Keana Aurora kelas 10 IPA 1 kan? Peringkat ke 2?"

Aurora mengernyit tak suka. Kalau sudah tahu kenapa minta kenalan?

Venus menarik tangannya, Aurora melakukan hal yang sama.

"Lo tahu sendiri, kalau siapapun yang ada di dekat Angkasa, pasti ya sama terkenalnya sama Angkasa."

"Lo itu beruntung bisa dekat sama Angkasa."

"Jadi, jangan sia-siain Angkasa."

Aurora benar-benar tak mengerti dengan ucapan Venus. Ia hanya menatap datar Venus.

"Ven." Tegur Angkasa sambil menatap sinis Venus.

Venus meringis, beberapa detik kemudian ia tersenyum lebar.

Mereka melanjutkan sarapan mereka lagi.

🌼🌼🌼🌼🌼

Aurora memainkan pulpennya, hari ini dikelasnya tidak ada guru, hanya ada tugas dan tugas, karena cepat dan pandai, Aurora sudah menyelesaikan semuanya.

"Rett." Panggil Aurora.

Retta sedang memainkan kukunya, ia juga sudah selesai mengerjakan tugasnya, karena mencontek pada Aurora.

Retta berdehem.

"Kak Venus itu siapa?"

Retta langsung menegakkan badannya, ia berkedip beberapa kali.

"Lo nggak tahu dia?"

Aurora menggeleng. "Siapa?"

"Ah, lo kan sibuk belajar, sampe nggak tahu orang-orang famous kayak Kak Angkasa, Kak Venus." Retta mengangguk mengerti, menyebalkan sekali.

"Tapi gue tahu Kak Seno, Rett.".

"Ya karena dia sering gangguin gue!" Retta berdecak sebal.

"Siapa deh Kak Venus itu?"

"Dia adalah ... " Retta menggantung ucapannya.

"Temen sekelasnya Kak Angkasa, sekaligus mantannya Kak Angkasa. Dan peringkat dua di angkatannya." Retta mengangkat 3 jarinya.

"Mantan?!"

"Ya, mantannya, satu-satu mantannya Kak Angkasa. Tapi mereka cinta monyet, pacaran waktu SMP doang, eh pas putus katanya waktu kelas 10. Menurut informasi Kak Venus belum bisa move on dari Kak Angkasa."

"Terus Kak Angkasanya move on belum?"

"Kalau itu gue nggak tahu, lo kan deket sama dia, tanya aja ke dia langsung."

"Kenapa mereka putus?"

Retta mendekatkan kepalanya. "Ini rahasia, cuma fansnya Kak Angkasa aja yang tahu. Lo bukan fansnya kan? Jadi nggak perlu tahu." Retta menjauhkan kepalanya kembali.

Apa-apaan sih Retta ini!

"Gu-gue juga fansnya kok!"

"Hah? Sejak kapan? Lo nggak masuk ke grup chat kami. Lo juga sama sekali nggak tahu tentang Kak Venus. Lo fans abal-abal." Retta kembali memainkan kukunya, sungguh menyebalkan.

"Sejak sekarang!" Aurora tidak menyerah.

"Lo suka ya sama Kak Angkasa!?"

Aurora melebarkan matanya, kemudian ia terkekeh. "Iya suka, Kak Angkasa itu baik dan mau nolongin gue."

"Bukan suka begitu! Lo cinta ya?" Retta menuduh lagi.

"Enggak Retta." Aurora menempelkan telunjuknya di mulut Retta. "Nggak enak aja kalau gue kenal dia, dia tahu tentang gue, sedangakan gue nggak tahu apa-apa tentang dia."

Retta menggeleng. "Ini ra ha si a." Bisik Retta. "Cari tahu sendiri aja."

🌼🌼🌼🌼🌼

Bersambung ...

🌼🌼🌼🌼🌼

Angkasa ✔ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang