Apa yang harus sekarang Suga lakukan untuk mengluapkan segala kemarahannya? Memberikan hukuman mati pada pelaku sepertinya sudah cukup. Tapi bagaimana dengan Jimin? Jimin juga bersalah dalam kasus ini. Suga juga rasanya ingin marah kepada Naya. Ternyata kekasihnya sudah kencan berkali-kali dengan pria lain, yang notabene adalah adiknya sendiri. Park Jimin.
Namun untuk Naya, yang Suga inginkan saat ini adalah kesadaranya. Seperti rencana sebelumnya Suga akan ke rumah sakit untuk menjenguk Naya. Dia masih menggunakan penyamaran yang lengkap berupa topi dan masker. Mengingat sudah menyebarnya beberapa berita yang mengabarkan BTS ada di rumah sakit kemari, membuat Suga lebih berhati-hati mengingat dia sekarang sedang tidak dikawal bodygud sedangkan disini ada beberapa awak media yang berusaha mencari informasi.
Suga meraih gagang pintu kamar tempat Naya dirawat. Masih sama, gadis itu belum membuka matanya. Padahal ini sudah lebih dari 20 jam usai operasinya dilaksanakan. Suga melepaskan jaket dan meletakanya di kursi bersama dengan waist bag yang dia pakai tadi. Mecopot masker juga topi agar bisa melihat pujaan hatinya dengan jelas.
Suga tersenyum. Senyum yang memiliki banyak arti tapi untuk saat ini senyum kekecewaan lah yang pas. Suga mengulurkan tanganya dan mengusap pucuk kepala Naya dengan begitu lembut penuh kasih sayang. "Kapan kamu bangun yang?" ucapnya disela-sela tangn nya yang masih sibuk mengusap rambut gadis itu. Belum genap tiga hari Naya dirawat tapi Suga sudah sangat merindukanya. Rindu dengan semua omelan Naya, rindu pesan yang Naya berikan setiap pagi dan rindu sentuhan yang diberikan Naya sebagai terapi untuk menghilangkan lelah yang dia rasakan. "Aku kangen tidur di paha kamu terus tangan kamu yang ngusap-usap kepala aku sampe tidur yang".
"Kangen dimarahin Naya. Pokonya kalo kamu udah sembuh aku pengen nakal, aku gak bakal makan kalo belum kamu marahin dan aku gak bakal madi kalo kamu belum nyuruh." Suga mencium kening Naya dan membiarkan bibirnya terus menempel disana untuk beberapa saat. Menghirup aroma Naya yang berbeda dari biasanya. Jelas. Bau Naya yang biasanya beraroma stawbery sekarang lebih di dominasi bau bahan kimia.
"Pffft....kamu mau cium dahi aku sampai berlubang yoon?" Suga membelalakan matanya karena seperti mendengar suara Naya. Dia segera menjauhkan wajahnya dan benar saja Naya sudah membuka mata. Naya sudah sadar. Suga tidak sedang bermimpi, ini benar terjadi. Dia sedang melihat senyum Naya yang sangat indah.
"Yoongi.....halooo......Assalamualaikum mbah yang didalam"
....
"Yoongi kamu kesurupan?"
....
"Arggggh perut ku aduhhh" Suga langsung sadar dari lamunannya dan malah panik karena ngelihat Naya merintih kesakitan memegangi perutnya.
"Kam...kamu kenapa yang ? yang sakit mana? Sakitnya gimana?"
" Aku panggilin dokter ya tunggu bentar tahan dulu. Tapi tahanya jangan sama merem nanti kamu nggak sadar lagi" Sebelum Suga beranjak keluar untuk mencari dokter, Naya meraih tangan Suga dan menahanya.
"Kenapa yang? Sakit bangrt ya?" Naya mengangguk. Suga memegang tangan Naya dan meciumnya. "Sabar ya sayang aku panggilin dokter dulu biar sakitnya cepet hilang." Naya justru terekeh melihat ekspresi Suga yang begitu manis saat khawatir. Kemudian giliran Naya yang meraih tangan Suga dan menciumnya "Aku sakit kalo Unggie nggak ada. Jadi Unggie harus selalu disini biar Naya nggak ngrasain sakit lagi."
Suga tersenyum haru. Sebuah kebahagiaan telah datang padanya. Doa yang telah dia ucapkan di gereja tadi akhirnya dikabulkan oleh Tuhan. Air matanya tidak lagi bisa dibendung, Suga segera memeluk Naya. Tidak dengan erat karena hanya tubuh bagian atas saja yang mampu dia peluk. Tidak papa, yang penting Suga mampu meluapkan emosinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/209120639-288-k4317.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My BUDDY "Min Yoongi" ✅
FanfictionYoongi percaya Naya adalah orang yang sudah dipersiapkan Tuhan untuk menyempurnakan hidupnya 😊 Ada apa dengan naya ? " hal yang paling aku sesali adalah bertemu dengan mu lagi dasar cowok berengsek" "Aku juga mencintai mu min-yoongi"❤ . . . . happy...