Yoongi percaya Naya adalah orang yang sudah dipersiapkan Tuhan untuk menyempurnakan hidupnya 😊
Ada apa dengan naya ?
" hal yang paling aku sesali adalah bertemu dengan mu lagi dasar cowok berengsek"
"Aku juga mencintai mu min-yoongi"❤
.
.
.
.
happy...
Mana nih Chimmin yang kemaren marah-marah akibat aku tidak kunjung upload⊙︿⊙
Aku bawa Jimin di Chapter ini karena emang lagi cinta bngt sama Jimin xixixi ͡° ͜ʖ ͡°
Btw nanti jangan lupa ikut pilih untuk Visual Naya ya di akhir Chapter ini 😙
Happy Reading 💜
Atensi Naya tidak lepas dari Suga yang terus menggigiti kuku ibu jarinya. Wajahnya tenang, tapi Naya tau pikiran Suga kini sedang jauh melayang.
Hari libur bukanya di gunakan untuk hal yang bermanfaat, tidur misalnya, Suga justru membuang waktu itu dengan terus mengaduk kopi menggunakan tangan yang lain. Uap yang di hasilkan cairan hitam pekat itu kini mungkin sudah mampu membuka pori-pori yang ada di wajah Suga, tinggal di tempeli PurePack tunggu beberapa menit lalu di angkat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naya beranjak dari hadapan Suga hendak mencari kotak p3k. Jempol Suga sudah mulai mengeluarkan darah tapi sang empunya masih tidak sadar. Naya sudah hafal dengan keadaan seperti ini, ada banyak hal yang sedang menggangu pikiran Suga.
Namun apa yang sedang Suga pikirkan sampai seperti ini? Mixtape terbarunya bahkan melejit hanya dalam kurun waktun 24jam. Menduduki hastag pertama di beberapa tangga lagu dan kancah Youtube internasional. Lagu terbaru milik Suga juga menjadi trending dimana-mana, menjadi lagu pertama yang mendapatkan streaming lebih dari 50 juga kali dalam waktu kurang dari satu minggu.
Apa mungkin itu yang menggangu pikirannya?
Suga tersentak saat Naya meraih tangannya. Dia sedikit merintih kesakitan karena Naya mebersihkan luka itu menggunakan alkohol, mengolesinya menggunakan obat merah kemudian mengakhirinya dengan plester.
"Orang ganteng tapi jarinya hilang satu nggak ada gunanya Yoon" celetuk Naya sedikit menyindir.
Suga terlihat kikuk. Setelah Naya selesai mengobati jarinya Suga segera meraih cangkir kopi itu kemudian menyesapnya secara perlahan setelah meniupnya beberapa kali.
Naya menggeleng heran "Kopi sudah dingin kenapa harus di tiup lagi?"
Hampir tersedak karena masih mampu ditahan. Naya memperhatikan setiap gerak gerik Suga, sebenarnya tatapannya biasa namun karena Suga yang salah tingkah seolah-olah Naya sedang mengintimidasinya.
Jelas ada sesuatu yang membuat Suga menjadi seperti ini. Semalam dia baru pulang dari Belanda untuk konser hari ke 10. Sudah satu bulan lebih mereka tidak bertemu akhirnya mereka punya waktu luang bersama.
Naya meraih satu lembar tisue untung mengusap bekas tetesan kopi yang mengotori meja makan. "Kamu kenapa sih Yoon?" tanyanya sembari mengelap seluruh permukaan datar dari meja itu.
"Aku pengen segera nikah yangg" tukasnya begitu saja.
Naya menatap mata Suga selama beberapa detik. Detik berikutnya dia tersenyum dan kembali melanjutkan membersihkan meja. Membawa cangkir kopi Suga ke wastafel untuk dicuci. "Kenapa buru-buru banget sih Yoon?"
