Jalan-Jalan

869 86 104
                                    

Alhamdulillah aku udah update 🤣
Mana nih yang nungguin ?

Wkwkw maap ya lama sialnya emang panjang bangetbpart ini.

Oh ya kalian jangan buru2 ya bacanya, komen per part yang kalian suka 🤣 ramein 😍

Happy reading 💜

Dengan sesak hati Naya menyiapkan pakaian yang akan membalut tubuh Suga hari ini. Pria itu tengah membersihkan diri dengan membiarkan air hangat yang sudah Naya siapkan mengguyur tubuhnya. Buliran-buliran air itu hanya membasuh keringat dan kotoran yang tidak seberapa, namun tidak bisa menghanyutkan niat Suga yang hari ini akan berkencan dengan Lee Shiraa. Mereka benar-benar akan pergi hari ini, dan Naya tentu mengetahui hal itu. Naya bukan wanita bodoh yang bisa di kelabuhi, ia hanya wanita yang berpura-pura bodoh untuk menyenangkan hati Suga.

Tangannya dengan telaten membersihkan sepatu Suga yang sedikit kotor akibat tidak sempat dirawat. Biasanya para codri yang akan mengurusi hal-hal seperti ini namun karena Suga membawa sepasang sepatu ini kedalam kamar, Naya lah yang membersihkannya.

Tidak ada rasa benci sedikitpun, yang ada hanya sabar dan sabar. Mungkin wanita di luar sana akan melarang kekasihnya saat ketauan akan pergi dengan wanita lain, akan tetapi tidak dengan Naya. Sekali lagi ia bukan wanita BODOH, ia adalah wanita yang memiliki sifat dewasa dan mendewasakan.

"Yangg..." Suga menghampiri Naya dengan keadaan diri sudah rapi.

Naya tersenyum, Suga hari ini tampan. Ah tidak—ia setiap hari memang tampan. Tidak akan ada seorang wanita yang merelakan Suga untuk orang lain, mengingat sebentar lagi merkea akan menikah. Inilah hasil jika Naya terlalu percaya terhadap Suga. Sampai-sampi harus menahan sesak yang mencekat.

"Hati-hati ya Yoon.." jarinya merapikan kerah Suga yang masih berantakan.

Tiba-tiba ada keraguan di dalam hati Suga saat indra pembaunya mampu menghirup semerbak wangi Stroberi milik Naya. Padahal wanita itu hanya menglurkan tangan untuk membenahi kerah, tapi Suga tidak pernah tidak mabuk saat menciumnya.

Mata mereka bertatapan sejenak. Suga mempertahankan tangan Naya untuk tetap melingkar di lehernya, kemudian tangan Suga mulai menangkup kedua pipi yang di warnai Blushon itu. Ia memejamkan mata, pelahan Suga juga mulai mendekatkan bibirnya untuk mencari rasa manis dari Liptin ceri yang selalu membuat bibir Naya menjadi menggoda. Namun Naya menunjukan reaksi yang berbeda, ia merajut langkah mundur saat menyadari Suga menginginkan hal itu sekarang.

Tidak bisa. Ini terlalu sakit untuk dilakukan sekarnag.

Naya membuang muka, benar-benar tidak ingin menatap mata Suga hari ini. ia tidak ingin benteng pertahanan yang ia bangun sejak semalam runtuh seketika. Ya—lebih baik Suga segera pergi sekarang.

"Buruan berangkat Yoon, pasti dia udah nungguin kamu."

Seketika Suga mengerutkan keningnya, padahal ia semalam tidak memberi tau Naya dengan siapa ia akan pergi hari ini dan berapa orang yang akan pergi bersamanya hari ini. Suga tidak bisa berfikir baik, mengingat gerak-gerik Naya yang sudah mulai berubah. Tidak seperti biasanya karena ia tau Naya sedang berpura-pura hari ini.

"Apa aku ga jadi pergi aja ya yang?"

Naya kembali memandang Suga, "Loh kok gitu Yoon?"

"Aku nggak enak aja kalo ninggalin kamu,"

"Halah mas gak usah gitu, sana buruan pergi," Naya mendorong tubuh Suga untuk segera keluar dari kamar. "Oh iya aku titip Eton Mess ya kalo pulang."

"Halal ga yangg? Jangan sembarangan makan lo kalo di sini"

Naya mengangguk di depan pintu, sedangkan Suga sudah berada di luar. "Halal Yoongi itu kan Cuma makanan penutup. Udah sana ah udah di tunggui pasti."

My BUDDY "Min Yoongi" ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang