Hallo Chimmin, I'm BACK :)
Keknya memang aku harus update MY BUDDY seminggu sekali deh wkwkw karena moodnya lagi Jimin banget ini wkwk tapi aku usahain kok buat bisa update terus.
HAPPY READING YA :) 💜
Suga seperti kehilangan jiwanya. Pria yang ada di depan Suga saat ini benar-benar membuatnya takut. Takut juga khawatir menjadi satu karena Jimin tidak berbohong, Naya tidak ada di dalam kamarnya.
"Sebegitu curiganya kau Hyung? Sampai-sampai menerobos masuk kedalam kamarku?"
Tidak ada yang bisa Suga katakan, nyatanya Naya memang tidak ada di sini. Ia hanya mampu mematung di depan cermin dan terus memandangi dirinya sendiri yang begitu hancur. Sangat hancur, meski ia belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada kekasihnya itu.
Sementara, Jimin memegangi pipinya yang habis di hajar Suga tadi merasa miris melihat pria yang nyatanya memang sangat lemah. Suga itu memang lemah, apa lagi jika bersangkutan dengan Naya.
"Jika kata Hyung Naya ada di sini, mari kita taruhan," detik itu juga Suga membalikan badannya memberikan tatapan tajam kepada Jimin.
"Siapa yang pertama kali menemukan Naya, dia yang mendapatkannya."
Suga bercebik remeh, "Yak, kau ingin memaksa Naya untuk mencintaimu?"
"Memangnya susah? Daripada harus di bohongi terus seperti ini?" Jimin menangkup kedua lengan Suga, "Ayolah Hyung... aku sangat menyukai calon istrimu itu, jadi kalau kau mempermainkan-nya biar aku saja yang membahagiakannya."
"Jangan menjadi pria Bajingan Jim," tukasnya sambil mendorong Jimin.
Sepertinya perasaan Jimin terhadap Naya belum berubah sama sekali, tetap pada awalnya. Pun itu berubah bukannya berkurang tapi justru bertambah. Keinginan merebut Naya mulai timbul saat melihat Suga melakukan sebuah penghianatan, oleh karena itu tidak ada sedikitpun ragu untuk mengajak bertarung. Meskipun itu bersama pria yang sudah menjadi saudaranya sendiri.
"Kalau begitu berhenti jadi pria Bajingan Min Yoongi," tak kalah emosinya, Jimin menarik kedua kerah mantel yang Suga kenakan. "Pilihan mudah. Kau? Atau aku yang akan membuatnya bahagia?"
Inilah yang di khawatirkan semua orang, ketika mereka saling berebut wanita sehingga membuat hubungan kekeluargaan mereka menjadi hancur. Ini pertama kalinya Jimin tidak mau mengalah dan itu berhasil membuat Suga benar-benar ketakutan. Setelah Suga pikirkan tidak ada gunanya memperpanjang adu argumen ini, apa lagi Jimin juga tidak terlihat sedang bercanda atau berpura-pura mengancam. Saat ini yang terpenting adalah mencari Naya, memastikan jika wanita itu tidak dalam bahaya.
Suga meraih kedua pergelangan tangan Jimin kemudian menjauhkan dari kerahnya secara perlahan. "Baik aku tidak akan menjadi pria Bajingan lagi."
Langkah kaki Suga setidaknya sudah membawa emosinya menjauh dari Jimin, tinggal memfokuskan pikirannya untuk Naya. Rencana Suga adalah mengambil kunci mobil untuk mencari Naya keluar, karena ponsel Naya tidak aktif. Sebenarnya dari tadi itulah yang membuat dirinya khawatir, ingin melacak GPS Naya tidak mungkin bisa karena ponselnya pasti dimatikan.
Satu hal yang sampai sekarang belum Suga sadari adalah, Naya yang selalu melarikan diri ketika ia sedang merasa sedih. Wanita itu pasti memilih menjauh dari Suga untuk menenangkan hati juga pikirannya, namun seharusnya saat itu juga Suga langsung menenangkannya, paling tidak memberikan sebuah pelukan agar Naya mampu membuat dadanya basah sebagai tempat untuk menangis. Dulu hal itu selalu Suga lakukan untuk Naya. Tapi sekarang?
Suga menempelkan kartu untuk membuka pintu kamarnya, baru saja melangkahkan kaki sebanyak lima kali matanya membelalak melihat seorang wanita sedang mengeluarkan beberapa baju dari koper. Koper pink, dengan mudah Suga menyadari dengan cepat juga ia memeluk wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My BUDDY "Min Yoongi" ✅
FanficYoongi percaya Naya adalah orang yang sudah dipersiapkan Tuhan untuk menyempurnakan hidupnya 😊 Ada apa dengan naya ? " hal yang paling aku sesali adalah bertemu dengan mu lagi dasar cowok berengsek" "Aku juga mencintai mu min-yoongi"❤ . . . . happy...