AKHIR?

638 76 48
                                    

Hey aku update ya, besok aku udah UAS tapi karena kepikiran Suga aku jadi nulis aja 😋

Siapa Yang sudah menunggu?


Happy reading ya sayang 😚😚😚😚

Aku tidak pernah membayangkan akan menghabiskan malam yang indah di Daegu, dan bisa di bilang semalam adalah petang terindah di sini. Yoongi bermain sangat halus. Haha aku hampir gila karena diaterus menggodaku dan tidak cepat menyelesaikannya, tapi semalam menjadi hal yang berbeda untuk kami. Menyenangkan ketika Yoongi melakukannya dengan pelan, satu hal yang aku sadari. Aku terlalu banyak mengumpat. Memang sialan suamiku itu.

Namun pada akhirnya kami berdua menjadi emosional, seteleah puncak yang kami dapat bukan hanya desahan lega yang terentuk. Kami berdua sama-sama menangis, ah sepertinya Yoongi yang terlebih dulu meteneskan air mata. Aku bisa merasakannya ketika buliran bening itu jatuh tepat di atas pipiku. Aku tidak berani membuka mata, dan seketika aku terisak cukup kesar.

Yoongi langsung memelukku, ini kedua kalinya kami menangis bersama sampai sekacau ini. Kalian ingat? Dulu saat Yoongi kacau di apartemen kala member memutuskan untuk bubar? Saat itu dia begitu hancur, pun denganku. Dan semalam kami kembali merasakannya.

Terkadang sekuat apapun aku di hadapan Yoongi, dan sekuat apapun Yoongi di hadapanku, kami tetap manusia biasa. Aku juga seorang wanita yang ingin menjadi ibu kelak. Yoongi juga seorang pria yang ingin sekali di panggil ayah oleh buah hatinya. Aku tidak tau kenapa hal sulit menimpa kami secepat ini, saat sedikit kebahagiaan datang, secepat kilat juga duka menghampiri.

Tapi satu yang aku tau. Pria ini tidak pernah main-main. Yoongi adalah orang yang selalu menepati kata-katanya. Jika dia bilang akan bertahan maka dia tidak akan mundur, jika Yoongi bilang akan kembali dia akan kembali. Jika Yoongi menginginkan sesuatu maka dia akan mendapatkannya. What Yoongi's want, he is got it. Everythink.

Pagi dimana Shiraa ada di rumah ini, sampai sekarang hampir jam delapan pagi aku belum melihatnya. Padahal aku sudah hampir selesai menyiapkan sarapan. Yoongi juga barusaja mengambil segelas es kopi dari dapur. Dia menciumku di deapan bibi yang sedang memasak kemudian langsung berlari. Aku tidak tau dia berlari karena apa? Karena menciumku di depan bibi, atau karena pagi ini dia minum es kopi lagi.

Aku sudah mengingatkan Yoongi untuk mengurangi kebiasaanya itu, tapi diam-diam Yoongi mencuri kesempatan untuk minum es kopi di pagi hari. Bahkan sekalipun pagi itu hujan dia tetap meminumnya. Yoongi puasa es kopi pagi hanya saat bersamaku. Tapi kali ini? Dia tau kalau aku tidak mungkin marah-marah di sini. Dasar. Kelakuannya tidak jauh beda dengan Nando.

"Mamah mau sarapan? Ujarku saat melihat ibu mertuaku datang.

"Boleh nak, kamu masak apa hari ini?"

My BUDDY "Min Yoongi" ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang