My BUDDY "Min Yoongi" ✅

WT DAY'1

Sebelum kalian baca, aku menyarankan kalian sambil mendengarkan lagu-lagu yang sedikit melow. apa aja boleh trserah kalian aja. hehe biar rada ngena gitu :)

Sang fajar masih malu menunjukan warna jingganya. Sama degan sepasang kekasih yang masih meringkuk didalam selimut, tenggelam dalam alam mimpi dengan damai. Lebih tepatnya hanya salah satu, karena satu diantaranya sedang menyangga kepalan menggunakan satu tangan. Suga tengah menikmati sebuah pemandangan yang indah. Bagi Suga melihat Naya sedang tidur seperti ini lebih indah daripada Sunrise di puncak gunung.

Tidak bermaksud ingin mengganggu tidur kekasihnya, namun jemari Suga juga tidak mau berhenti membelai wajah damai yang tengah tertidur itu. Mengusap seluruh permukaan wajah Naya juga sesekali menyelipkan helaian rambut yang menutupi paras cantiknya kebelakang telinga. Saat tidur sendiri Suga pasti memanfaatkan waktu dengan baik untuk beristirahat, namun saat Naya berada disampingnya Suga pasti memanfaatkan waktu itu untuk bangun lebih awal kemudian memandangi wajah Naya.

"Apa aku menganggu tidurmu?" tanyannya dengan suara parau saat mendapati Naya membuka matanya.

Naya tersenyum kemudian menggelengkan kepala, menarik selimut sampai ke leher kemudian kembali memejam. "Kenapa jam segini sudah bangun? Kamu harus konser malam ini lebih baik istirahatlah yoon." Naya tau jelas jika Suga kehilangan banyak waktu istirahatnya karena untuk persiapan pembukaan World Tour hari ini, Suga juga kembali dari agensi tengah malam dan sekarang belum genap pukul enam pagi dia sudah bangun.

"Memandangi mu seperti ini juga sebuah istirahat" Naya kembali tersenyum dalam pejaman matanya, "Aku tau, kamu menyukainya" jawabnya melegakan.

Suga kembali menarik Naya kedalam pelukannya. Sepuluh detik saja, cukup untuk menghirup aroma Naya yang dipercaya sebagai terapi. Kulit Naya seperti kebun stroberi milik paman Sokjin, selalu harum dan membuat Suga tenang. "Maaf yangg" ucap Suga saat menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Naya. Merasa berdosa atas apa yang telah dia lakukan kemarin sore. Ada rasa khawatir dan bersalah ketika melihat Naya, apalagi saati kembali dari toilet Jungkook Suga menemukan Naya sudah tertidur pulas.

Tidak sempat meminta maaf karena dia harus segera Meeting untuk hari ini. setelah pulang juga Naya sudah didalam alam mimpi.

"Terimakasih" dada Suga bergetar saat Naya mengatakan hal itu, pasalnya bibir Naya yang menempel di sana membuat reaksi dari audio yang dia ciptakan.

"Terimakasih untuk?"

"Terimakasih karena sudah menahan diri."

Suga tersenyum lega, beberapa beban berat yang menyangkut di tengkuk lehernya seketika terangkat. Tidak bisa dibayangkan jika Naya akan membenci Suga setelah kejadian kemarin, "Aku hanya ingin menolongmu yangg, aku gak punya niatan lain" Suga masih mencoba membela diri, walaupun Naya tidak mempermasalahkan hal itu tetap saja Suga tetap merasa bersalah dan berdosa.

"Hemm, aku tau"

Banyak pertanyaan yang bersarang didalam pikiran Suga, terlebih lagi saat Jimin memberi tau jika buka Devin lah yang bersalah. Suga hampir saja akan menghajar Devin lebih dari yang sudah dia lakukan sebelumnya. Namun, sebuah fakta yang mengatakan bahwa seseorang yang teramat Suga kenallah yang melakukannya.

Lee Shira,

Wanita yang hampir menyempurnakan Suga saat itu, tapi sekaligus menjadi seseorang yang menghancurkan Suga saat itu juga. Hubungan mereka dulu sangat baik, bisa dibilang sejak Suga menjadi training BigHit Shira lah yang menjadi mimpi utamanya. Meski hanya sebatas seorang staf namun siapa sangka jika Shira memiliki peran yang cukup penting dihidup Suga? Menjadi penyemangat misalnya.

Simpang siur hubungan mereka sempat beredar di telinga para staf ataupun BTS secara internal. Namun karena Bangtan yang masih seumur biji jagung tidak mungkin Suga harus memikirkan cinta. Tidak papa. Cukup Shira menemaninya saja sudah bahagia.