RASA ITU BERNAMA RINDU

610 25 1
                                    

Tidak terasa aku sudah pertengahan semester kuliah disini. Kamu tahu sampai sekarang pun aku belum bisa mencintai Rizky sepenuhnya tapi aku enggan memutuskannya karena aku masih ingin berusaha untuk mencintai nya.
Sekarang adalah hari bebas jadi aku masih bermalas malasan di dalam kamar dengan menonton film action terbaru. Sampai seseorang mengetuk kamar ku.

Tok.... Tok... Tok..

"nan, sarapan dulu nan"ucap Bang Rendra dari luar kamarku
"duluan aja Bang,Anan sarapan nya nanti aja"jawabku padanya namun setelah itu ia masuk ke kamarku.
"gak ada nanti nantian, ayo sarapan"ucapnya menjewer telingaku
"aduuh sakiit Bang"rintihku memegang telingaku
"ia ia Anan sarapan"ucapku lalu beranjak dari tempat tidurku,berjalan menuju ruang makan.
"niih nasi goreng ala chef Rendra"ucapnya seperti chef chef terkenal
"weeeh wanginya enak banget"ucapku dan hendak langsung memakan nasi goreng tersebut namun Bang Rendra menatapku tajam dan aku mengerti maksudnya. Lalu aku menalgangkat kedua tanganku untuk berdoa.
Setelah itu ku makan nasi goreng buatan Bang Rendra
"Abang gak sarapan? "tanyaku padanya yang hanya meminum kopinya
"udah tadi"ucapnya lalu menyeruput kopinya. Dan aku hanya mengangguk sebagai jawaban

Ding... Dong...

Bel Apartement Bang Rendra berbunyi berkali kali dan yah ku tahu pasti seorang perempuan yang selalu tak kusuka ketika melihatnya entah mengapa?
Lalu Bang Rendra membukakan pintu nya dan benar saja wanita itu masuk lalu mencium pipi Abangku.. Iuuh itu sangat menjijikkan menurutku. Dan kini dia mendekat kearahku dengan jalan angkuhnya.
"morning Anan"sapanya padaku
"gak usah sok akrab sama gua, dan cuma Bang Rendra yang boleh manggil gua Anan"ucapku pada Cristina Sinamon yang mengerti bahasa indonesia. Yah wanita itu bernama Cristina Sinamon, alasan kenapa aku tidak suka dengannya adalah dia yang agresif dan matre pada Bang Rendra menurutku dan karena dia dan Bang Rendra berbeda keyakinan.
"Anan gak boleh gitu"ucap Bang Rendra merangkulnya dan dia tersenyum picik padaku tanpa terlihat oleh Abangku. Sungguh aku sekarang tidak Mood berhadapan dengannya.
Aku berjalan keluar Apartement Bang Rendra meninggalkan sarapanku yang belum habis.
"mau kemana? "tanya Bang Rendra
"tempat Iky"ucapku lalu segera berlalu dari sana.

Aku mengetuk ngetuk pintu Apartement Rizky dan setelah itu dia membukakan pintu untukku lalu aku segera masuk tanpa di suruh tuan rumah untuk masuk. Aku duduk di sofa miliknya.

"kenapa? Kak Cristina dateng lagi? " yap dia tahu jika moodku memburuk itu pasti karena Kak Cristina berada di Apartement Bang Rendra dan aku mengangguk sebagai jawaban.
"yaudah ikut gua yok"ucapnya menarik tanganku keluar dari Apartement nya, segera memasuki lift setelah mengunci Apartement miliknya.
"mau kemana? "tanyaku saat ia mengambil sebuah sepeda.
"udah ikut aja, ayok naik"ucapnya dan aku menurut saja lalu ia mengayuh sepeda menjauh dari bangunan tinggi ini.

***

Dia ternyata mengajakku ke sebuah taman yang tidak terlalu jauh dari Apartement.
Kami menaruh sepeda pada tempatnya dan mulai berjalan masuk ke arah taman.
Aku berjalan sambil melihat lihat ke sekitar.
Tiba tiba ada orang yang menabrakku  namun aku tidak terjatuh karena Rizky menangkapku.
Dan aku melihat ke arah orang itu.
"sorry,Sorry, I did not mean it"ucap orang itu dan betapa terkejutnya aku.
"Ridhooo"gumamku namun orang itu langsung pergi setelah meminta maaf.

"Ky, itu Ridho ky"ucapku pada Rizky
"gak mungkin Sa, kalo itu Ridho pasti dia udah ngenalin lo lah"ucap Rizky dan benar apa kata Rizky jika itu Ridho pasti dia mengenalku, namun bukankah terakhir kali dia marah denganku. Ahh sudahlah.

"tunggu disini, gua mau beli es krim lo mau?"tanya Rizky dan aku menangguk lalu duduk di kursi taman.

Aah mengapa ada seseorang yang mirip Ridho, usahaku untuk melupakan nya sirna sekarang.
Dan sekarang ada sebuah rasa yang menyelimuti hati ini, RASA ITU BERNAMA RINDU.
Apa kabar Ridho?
Apakah dia Rindu aku?
Aku tidak tahu kabarnya karena aku mengganti nomorku dan memblokir semua akun sosmednya Ridho dan Milla. Aku takut jika Milla tidak ikut aku blokir ia akan tahu keberadaan ku.
Aku membuka ponselku dan membuka galeriku dimana aku melihat fotoku terakhir kali bersama Ridho dan aku tak bisa menahan rasa rinduku dan tetes demi tetes air mata mengalir dipelupuk mataku.
Langsung ku hapus air mataku ketika sebuah es krim berada di depan wajahku.
"lo kenapa Sa? "tanya Rizky yang sudah datang dengan membawa dua es krim
"gua kangen mereka Ky"ucapku jujur
"kenapa lo gak buka aja blokiran lo d akun sosmed mereka Sa"sarannya
"kalo gitu gua gak bakal bisa lupain Ridho Ky"Aku benar benar jujur padanya

"menghindar bukan cara yang benar untuk menyelesaikan masalah dan bukan cara yang tepat untuk melupakan seseorang"ucapnya
"dia sahabat lo Sa, jangan pernah lo lupain sahabat lo sendiri" lanjutnya lagi.
"tapi Ky.. "
"gak ada tapi tapian, lo harus buka blokiran mereka"ucapnya
"oke,tapi gua mau mikir mikir lagi"ucapku dan dia hanya mengangguk.
"makan gih es krim nya, keburu cair"ucapnya dan aku langsung memakan es krim yang ia berikan.

***

Siang aku dan Rizky baru pulang dan aku langsung masuk kedalam Apartement Bang Rendra.
"hai Salsa"seorang perempuan menyapaku dan aku sangat senang karena itu adalah kak Friska.
"hai kak"sahutku ramah.
Aku melihat Bang Rendra yang keluar dari kamar dan berjalan mendekat ke arah aku dan kak Friska.
"enak ya di samperin cewek mulu"ucapku pada Bang Rendra
"apa sih Sa"ucap Bang Rendra
"tapi aku setujunya sama Kak Friska"ucapku dan berlari menuju kamar.

Aku duduk di tepi kasur.
Apa aku harus membuka blokiran akun Sosmed Ridho?
Aah tapi usahaku akan sia-sia, aku tidak akan membukanya.

Maaf Dho.
Maaf Mill.

***

Rasa Rindu membuat candu dan tidak bisa terobati jika tidak dengan bertemu.

***

TBC

heii gimana niih cerita dari aku, maaf kalo gak jelas 😁

Jangan lupa Vote dan Coment ya.
Thank You😘😘

FRIEND AND LOVE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang